~ MGILY 6 ~

325 31 7
                                    

Previous chapter  >>>

Ice! Serahkan diorang pada aku! Selamatkan Gempa dengan Blazey!" Arah Tanah.

"Tapi kau?!"

"Pergi sahaja!!"

Ice hanya akur lalu melepaskan ikatan dari pada Gempa dan mengajak Blaze pergi dari situ.

"Semoga kau selamat, Tanah."

Enjoy!

" Hah... Hah... Ha... Akak! Akak okay? " Ice memandang si kakak. Blaze hanya mengangguk.

" Icy! Situ ada hospital terdekat! Mari bawa Gempa kesana! " Blaze menunjukkkan arah kepada Ice. Mereka berdua lari kesana.

" Hahh... T-tolong... Tolong dia... " Ice cuba memanggil petugas petugas namun tidak kedengaran. Tiba tiba Ice jatuh pingsan bersama Gempa yang didalam gendongannya. Blaze panik. Dia berlari ke dalam hospital dan memanggil beberapa petugas. Sejenak sekitar hospital menjadi kelam-kabut.

✨✨✨

Blaze mundar mandir dihadapan bilik operasi kedua dua adiknya. Dia juga risau akan Tanah. Ke hulu ke hilir membuatkan pengunjung maupun petugas merasa runsing dengan Blaze. Beberapa lama kemudian seorang doktor yang mungkin lebih muda dari Tanah keluar. Blaze segera menghampirinya.

" Bagaimana keadaan mereka doktor?! " Blaze mengajukan soalan dengan nada yang agak cemas.

" Alhamdulillah.... Akak tak perlu risau, diorang baik baik sahaja. Akak boleh masuk tapi jangan bising. Diorang masih belum sedar. Jaa Kalau begitu... Thorn minta diri dulu ya? " Doktor yang menggelarkan dirinya Thorn itu senyum kemudian berpaling meninggalkan Blaze. Blaze masuk kedalam wad itu duduk diantara kedua mereka. Blaze pusing kearah katil Gempa lalu mencapai tangannya.

" Gem... Akak mohon maaf. Memang akak salah. Kalau saja akak tak ikut arahan dia, mungkin ini tidak akan terjadi. Maafkan akak maaf. " Blaze menangis sambil memohon maaf kepada Gempa. Tiba tiba ada tangan yang mengusap lembut pipinya.

" Tak apa akak.... Gem tak marah... " Gempa melemparkan senyum lembutnya kepada Blaze. Blaze menatap wajah tersebut kemudian memeluk tubuh kecil itu. Gempa terkejut kemudian membalas kembali pelukan si kakak angkatnya itu.

" Terima kasih ya sebab dah jaga Gempa. Gempa hargai sangat. Gempa sayang akak... " Gempa melepaskan pelukan Blaze sambil berbual bual kosong dengan Blaze.

" Oi. Lupa kat aku ka macam mana? " Blaze dan Gempa menoleh kearah sumber suara lalu ketawa. Si sumber suara memasang wajah datar.

" Relax la Ice.... " Blaze menepuk nepuk bahu Ice sambil ketawa. Tiba tiba seorang jururawat yang kebetulan lalu lalang mengetuk pintu.

" Tolong perlahankan suara "

" Sumimasen! " Sahut ketiga tiga manusia di dalam wad itu. Kemudian mereka ketawa kecil.

“ polis telah menangkap keluarga Thunderstorm atas sebab penyahlahgunaan kuasa dan mengambil hak orang sesuka hati. Masalah keluarga zaman sekarang. Harta sendiri punya banyak nak gak orang lain punya... Pening aku.. ” - Pemberita.

" Pfft- bodo ahh.... " Blaze menutup mulut agar ketawanya tidak terlepas.

" Tapi macam mana dengan Tanah? Dia okay? " Gempa masih risaukan Tanah.

My Goldy.... I love you. (✓)Where stories live. Discover now