Chapter 15 : Wedding...?

36 7 24
                                    

"Mereka..." First melihat dua orang sosok yang baru saja mengganggu mereka.

"Leader dan wakil leader dari guild Phoenix." Third melanjutkan.

"Herobrine dan Entity303."

"Kukira kalian sudah dihancurkan oleh kerajaan Minecraft." ucap First.

Entity303 membantu Bayu kecil berdiri.

Sementara Herobrine mengecek keadaan Alice, setelah memastikan bahwa keadaannya baik - baik saja dia langsung melihat kearah First dan Third.

"Guild Phoenix tidak akan hancur semudah itu." ucap Brine sambil melangkah menuju ketempat Bayu kecil berada.

"Kawan, selama 5 tahun ini apa yang kau lakukan?." tanya Brine.

"Kenapa kau jadi kecil?." tanya Entity pula.

Sosok Bayu kecil terlihat kebingungan, dia memiringkan sedikit kepalanya.

"Uh um, dia bukan yang asli." Alice menengahi.

Brine dan Entity terdiam sebentar, mereka tengah mencerna maksud dari perkataan Alice.

"Begitu ya..."

"Kalau begitu aku yakin yang asli sedang dalam bahaya." Brine menebak.

Alice mengangguk.

"Jika tidak cepat dia akan uh..." Alice berhenti bicara.

Brine dan Entity terlihat bingung.

"Dia akan?."

"Um, dinikahkan." jawab Alice.

Brine dan Entity terdiam sebentar.

Kemudian Brine tertawa terbahak - bahak.

"Kenapa kau tertawa, ini masalah serius, terutama untuknya." ucap Entity sambil menatap Alice.

"Yeah, habisnya, aku merasa itu tidak aneh." Brine masih berusaha menghentikan tawanya.

"Aku cukup tahu dengan kelakuannya, wanita mana yang tidak tahan dengan sifat fakboy-nya itu."

Alice terdiam malu mendengar itu.

"Walau dia tidak menyadari itu sih."

Entity menyikut Brine dengan pelan, kemudian menunjuk kearah Alice yang malu - malu.

"Haha, kau tidak perlu khawatir, aku selalu ingat jika sudah membicarakan wanita, dia tidak pernah berhenti berbicara tentangmu." ucap Brine.

"Eh!?." Alice terkejut mendengar itu.

"Aku sampai capek mendengarnya bercerita tentangmu." ucap Brine sambil meregangkan badannya dan berjalan maju kearah First dan Third.

First dan Third cukup mengetahui seberapa kuat dua orang yang berada dihadapan mereka itu, sehingga mereka tidak berani membuat gerakan terlebih dahulu tanpa menganalisa.

"Nah untuk kalian berdua." ucap Brine, matanya yang bersinar putih mulai memancarkan kilatan cahaya.

Entity yang tadi menurunkan tudung sweater putihnya, kini memakai tudungnya lagi. Kini wajah cantiknya sudah tidak terlihat lagi, hanya dua titik cahaya yang berasal dari matanya yang terlihat.

"Bagaimana kalau kita tidak bertarung saja?." ucap Brine.

"Hah!?." First terlihat sedikit kaget mendengar itu.

"Memangnya kau pikir kau siapa?." ucap First.

"Aku ti-." ucapan First di potong oleh Third.

"Boleh juga."

Minecraft Reality Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang