Dari sekian banyaknya waktu yang sering aku fikirkan hanyalah bagaimana cara agar memulai mendekatinya. Tanpa rasa ragu hari ini aku ingin memulai mendekatinya.
Aku menyusurih setiap koridor untuk mencarinya dan aku teringat dia hanya merasa nyaman bila berada di taman belakang. Engga pakai lama aku pun bergegas ke taman belakang untuk menemuinya.
Tibanya di taman belakang aku melihat dia sedang membaca sebuah buku dengan memasang aerphone dikedua telinganya. Aku samperin dia dan dia masih tidak sadar dengan keberadaan ku disampingnya. Dilihat lihat dia sangat cantik bila dipandang dari jarak yang sangat dekat.
"Ehemm" Dehem ku.
Dia pun merasa kaget karena deheman ku. Aku pun hanya tersenyum kikuk pas ditatap dengannya.
"Ehh ada apa?" Tanyanya kepada ku.
"Eummm gue ganggu waktu lo engga?" Tanya aku balik kepadanya.
"Engga. Ada apa emangnya?"
"Gue mau ngobrol ngobrol aja sama lo."
"Tumben banget lo hahaha."
"Ehhh."
"Kenapa? Santay aja kali engga usah gugup gitu. Biasanya juga engga gitu."
"Iyaa. Btw lo engga masuk kelas?."
"Belum bel masuk. Lo kalo mau masuk duluan masuk aja gapapa."
"Gue bareng lo aja."
"Ohhh. Yaudah."
Akhirnya kita pun saling diem sampai bel masuk pun berbunyi. Kita segera bergegas dari taman belakang untuk masuk ke kelas.
Setiap dikoridor anak anak melihat kita berdua dengan sangat intens dan ini membuat dia engga nyaman. Aku pun segara menatap tajam ke pada mereka untuk mengisyaratkan jangan melihat terlalu intens.
Aku mengantarkannya sampai depan kelas lalu aku pamit dan beranjak untuk ke kelas ku. Tiba dikelas seperti biasa banyak pertanyaan yang dilontarkan sahabatku.
"Gimana lancar engga yan?" Tanya Al ke aku.
"yaa begitu." Jawab ku seadanya.
"Iyaudah gue dukung lo sampai jadian sama letta." Ucap varel dengan semangat.
"Thanks." Jawab ku.
Pada akhirnya guru pun masuk dan memulai belajar. Karena hari ini aku sangat senang aku pun tidak membolos pelajaran.
Singkat waktu bel istirahat berbunyi aku dan kedua sahabat ku beranjak dari kursi untuk ke kantin.
"Ehh yan." Panggil varel spontan.
"Hmmm." Jawab ku sambil mengangkat alis ku.
"Noh bukan cewe lo yan." Ucap varel lagi.
"Iyaa yan itu letta kan." Sambung Al sambil mastiin. Aku pun juga memastikan apa itu benar benar dia atau bukan. Aku melihatnya dengan sangat intens ternyata benar itu memang benar letta.
Engga pakai lama aku samperin dia yang sedang bersama temannya.
"Ehemmm." Dehem ku kepadanya.
"Let noh ada tian." Ucap temannya sambil menyenggol bahunya.
"Haaa mana?" Dia pun akhirnya mendongakkan kepalanya dan dia kaget pas muka ku tepat didepannya.
"Haii. Mau kemana?" Tanya ku sambil senyum tipis.
"Eummm let kayanya gue ke kantin duluan deh. Ayo ndri." Ucap kanay sambil menarik tangan indri yang masih melongo.
"Ohh iyaa iyaa ayo nay." Lamunan indri pun buyar dan dia segera bergegas ke kantin meninggalkan arletta berdua dengan tian.
"Let gue nanya loh. Lo mau kemana?" Tanya ku sekali lagi.
"Eumm mau ke kantin. Lo juga mau ke kantin?"
"Iyaudah ayo bareng gue aja." Ajak ku kepadanya.
"Iyaudah ayo."
Kita berdua bergegas ke kantin dan engga lupa aku yang menggandeng tangannya. Awalnya dia kaget karena aku memegang tangannya secara tiba tiba.
Tiba dikantin aku kemeja seperti biasanya yang sering aku tempat in dengan kedua sahabatku. Aku pun duduk disamping letta kedua sahabat ku duduk didepan ku.
"Lo mau mesen apa let?" Tanya ku kepada letta. Sebagai lelaki yang ingin menunjukkan kedekatannya maka aku harus baik hati kepadanya.
"Eumm mie ayam aja deh." Jawab letta dengan senyuman.
"Oke tunggu sebentar gue mau pesen dulu." Akupun bergegas ke kedai mba Nur yang jual mie ayam. Engga pakai lama pesanan ku udah jadi aku langsung berjalan ke arah meja bagian pojok.
"Nih punya lo. Jangan lupa diabisin yah selamat makan." Ucap ku sambil mengelus rambutnya.
"Hehehe iyaa. Thanks yah." Jawabnya dengan senyuman.
"Ehemm banyak banget nyamuk anjirt." Ucap varel dengan berlaga menepuk menepuk tangan diudara.
"Duhh panas banget rel. Ada apa ya rel udah banyak nyamuk panas banget. Mana mau keselek biji duren lagi gue." Ucap Al sama nya dengan varel.
"Bacot banget lo pada." Ucap aku kesel.
"Duh Al nasib jomblo gini banget yaa. Mau nyari cewe jadinya." Ucap varel dengan mimik muka yang di melas melaskan.
"Sedih banget nasib jomblo." Ucap Al spontan.
Arletta yang diledekin terus menerus dia sangat malu pipinya sampe merona rona.
"Lo berdua bacot banget anjirt." Ucap ku kesal kepada kedua sahabat ku.
"Duh rel ayo kabur aja gue panas banget disini. Apa lagi ada yang lagi kesel rel" Ucap Al dengan tampang ngeledek.
"AYO ANJIRT KABUR LIAT NOH TAMPANGNYA TIAN KAYA MAU MAKAN KITA HIDUP HIDUP HAHAHA." Akhirnya dua makhluk kunyuk pergi juga keluar kantin.
Aku dan lette makan dengan tenang selesai kita makan kita berbincang bincang sedikit. Bel masuk pun berbunyi aku bergegas keluar kantin dengan tak lupa menggandeng tangannya.
Setelah mengantarkan letta ke kelas aku melanjutkan jalan ku untuk ke kelas. Sesampainya dikelas guru pun masuk dan pelajaran pun dimulai.
THANK U UDAH YANG UDAH BACA. JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN MAACIWWW!!🥺💖

KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTIAN
Teen FictionSEPTIAN BAGASKARA yang kerap dipanggil dengan sebutan TIAN. Tian ini sering dijuluki sebagai KUTUB ES, dikarenakan ia mempunya sifat yang pendiam dan irit berbicara. Dibalik pendiamnya itu ia mempunyai suatu masalah dengan keluarganya, tetapi ia sla...