Di pagi hari ini Septian Bagaskara yang kerap dipanggil Tian bangun pagi pagi sekali karena ia ingin joging disekitar komplek. Dan setiap ia turun untuk ke dapur sekedar ngambil minum slalu terasa sunyi, hidupnya hanya diurus dengan pembantunya sedangkan kedua orang tuanya slalu kerja dan kerja.
Terkadang ia suka kesepian dirumah sebesar itu hanya ia dan bibinya yang tinggal dirumah itu. Ia merasa iri kepada orang lain yang slalu berada di dekat kedua orang tuanya, walaupun hidup sederhana tetapi selalu merasakan kebahagiaan bersama kedua orang tuanya.
Orang tuanya pun pulang kerumah hanya beberapa hari dan masih disibuk kan dengan pekerjaannya masing
masing. Bingung itu lah yang ada dibenaknya bingung karena ia merasa kalau ia dihargai atau tidak sebagai anak, dan ia pun di didik dan di jaga hanya dengan pembantunya maka dari itu ia sangat menyayangi pembantunya sebagaimana ia menyayangi seorang anak kepada ibunya.Sampai sampai di sekolah pun ia malas untuk bercengkraman kepada siswa/i lainnya menurut ia itu hanya sekedar membuang buang waktu saja untuk membahas hal yang tidak penting, belum juga kepikiran dengan keluarganya bagaimana nasib ia kelak jika orang tuanya hanya mengurusi pekerjaan dan slalu memberikan uang uang dan uang, Tetapi ia tidak butuh uang tersebut yang ia butuh hanyalah kasih sayang kedua orang tuanya.
Sampai saat ini ia slalu bersyukur walaupun orang tuanya tidak memperhatikannya tetapi ia bahagia masih ada sahabatnya dan pembantunya yang slalu memberikan support untuk bangkit dan tidak untuk memikirkan tentang kedua orang tuanya terus menerus.
Terimakasih sudah membaca jangan lupa vote dan komen.🥰💖
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTIAN
Teen FictionSEPTIAN BAGASKARA yang kerap dipanggil dengan sebutan TIAN. Tian ini sering dijuluki sebagai KUTUB ES, dikarenakan ia mempunya sifat yang pendiam dan irit berbicara. Dibalik pendiamnya itu ia mempunyai suatu masalah dengan keluarganya, tetapi ia sla...