Family [2sung Version]

🌸Episode 4++☀️

🔗 Family [2Sung] 🔗
⌨️ Original Author @Crowcakes ⌨️
🌸 Rewrite by JiesugiChigasaki12 ☀️

~ Jangan Lupa untuk selalu bernapas baca part ini, karena ini adalah Part paling panjang di ff ini jadi silahkan nikmati dan baca dengan pelan~

•
•
•

"Sungchan, Sungji, aku sudah pulang." Suara Jisung menggema dari pintu depan. Ia masuk sembari menenteng tas kerjanya. Matanya melirik ke sekeliling ruangan, ruang tamu dan ruang tengah kosong melompong, kemudian ia beralih menatap jam dinding yang berada di atas televisi.

'Pukul 01.00 lewat tengah malam. Aku yakin mereka sudah tertidur.'  Batin Jisung lagi seraya naik menuju lantai dua.

Ia membuka pintu kamarnya, berharap menemukan Sungchan yang tengah tertidur di ranjang. Tetapi kamarnya kosong dan namja tampan itu tidak ada disana. Apakah ia tidur bersama Sungji?

Yakin kalau Sungchan tidur bersama anaknya, Jisung bergerak menuju kamar Sungji. Namun ketika ia membuka pintu, yang pertama kali dilihatnya adalah ruangan yang berantakan dengan kantong keripik kentang serta cokelat sisa yang berceceran di lantai, juga controller yang masih berserakan tidak beraturan.

Di atas ranjang, Sungji terlihat tidur dengan nyenyak seorang diri. Tidak ada Sungchan sama sekali.

Jisung mendesah. Ia meraih kantong keripik kentang serta sisa cokelat yang berserakan di lantai dan membuangnya di tempat sampah terdekat. Setelah itu ia duduk di tepi ranjang Sungji sembari mengelus wajah sang anak. Bibirnya tersenyum kecil melihat noda cokelat yang melekat di mulut bocah tersebut.

"Sungchan benar-benar memanjakanmu, huh? Kau anak yang beruntung," Gumam Jisung.

Tangannya meraih ujung selimut dan menutup tubuh Sungji sampai dagu. Ia keluar kamar setelah mencium kening sang anak dan mengucapkan 'semoga mimpi indah'.

Jisung melirik ke arah ruang kerja Sungchan yang tertutup rapat. Cahaya remang lampu terlihat jelas dari sela bawah pintu. Namja imut itu mendengus pelan dan menuju dapur. Mungkin ia harus membuatkan kopi panas untuk Sungchan yang sedang bekerja. Hitung-hitung sebagai ungkapan terima kasih karena telah menjaga Sungji dengan baik.

😵🏃🏻‍♂️

Sungchan masih berkutat dengan laporannya di depan komputer. Sesekali mengacak rambut coklatnya saat otaknya tidak bisa diajak berpikir jernih. Ia mendesah lelah, beberapa kali pun ia mencoba menghubungkan kasus pembunuhan yang terjadi dengan tempat ke tiga belas korban bersekolah, tetap saja tidak menemukan hasil yang berarti.

"Kau bisa mati kelelahan kalau tidak beristirahat," Suara Jisung terdengar dari belakang Sungchan.