24. The Direct Message

40 10 0
                                    

WARNING: NOT SAFE FOR WORK (NSFW)

CONTAINS TRIGGERING WORDS

READERS UNDER 17 PLEASE BACK OFF!!

.

.

"Hm..." Yongki menyeruput kopi paginya. "Penelusuran kita jadi tertunda ya karena tersangka nya masuk penjara."

"Akhir bulan Gilang bebas mas." Jawab Kamelia, "Tapi aku ngga berani deket deket dia lagi, lagian aku gapunya asuransi jiwa jadi kalo terjadi apa-apa sama aku ya ngga ada tanggungan."

Yongki menelusur handphone nya membaca berita di internet, "Terus handphone doi dibawa ke kepolisian ya? Gabisa dicek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yongki menelusur handphone nya membaca berita di internet, "Terus handphone doi dibawa ke kepolisian ya? Gabisa dicek?"

"Ngga tau juga sih mas, kayaknya barang barang dia dibalikin ke tempat tinggalnya." Kamelia berusaha mengingat ingat, "Tapi... kalo misalnya dia bebas dan ternyata jadi tersangka lagi bisa diproses secara hukum ngga?"

"Ya tentu bisa, tapi barang bukti buat menuntut dia kurang." Jawab Yongki, "Kamu coba telusur social media nya Gilang ataupun Bunga deh Mel, mungkin ada percakapan yang bisa dijadiin barang bukti."

"Oh iya bener juga ya." Ucap Kamelia segera meneliti social media nya dan kemudian terkejut, "Astaga.... Kuota ku abis pula, haduh."

Yongki tertawa kecil seraya mengulum senyum, "Kamu.... Kayaknya jadi lebih hepi ya setelah sama Abi."

"Masa iya sih mas?" ucap Kamelia tak percaya kemudian bercermin dari handphone. "Perasaan sama aja kayak sebelumnya."

"Kan saya yang liat muka kamu." Ucap Yongki, "Tapi... kalo jadi pasangan Abi tuh emang hoki sih, dia kalo udah sayang sama orang totalitas banget. Tapi ga mengekang kok, ya begitu kepribadian dia sebelum dia jadi pasien RSJ, oh iya katanya dia udah dapet kerja ya?"

Kamelia mengangguk, "Jadi pekerja di Panti Asuhan gitu mas, dia pikir kayaknya terlalu berat kalo harus kerja kantor jadi dia milihnya yang bidang social kemasyarakatan aja."

"Permisi..." tiba-tiba Iqbal muncul dari depan pintu ruang tamu, "Pak Yongki ditunggu Pak Rangga di ruangan."

Yongki mengangguk kecil kemudian bangkit dari tempat duduknya, "Yaudah gitu aja ya Mel, semoga ada informasi lain yang bisa kamu gali. Semoga sukses."

"Makasih mas." Kamelia menjabat tangan Yongki seraya pria itu berlalu, "Duh... pulang kantor beli kuota deh, bisa-bisanya lupa masa tenggang." Gumam Kamelia kemudian ikut keluar ruangan menuju mejanya.

"... Bahas si Gilang ya?" tanya Iqbal yang fokus mengetik di komputer.

"Ih nguping lu ya." Tegur Kamelia seraya mencibir, "Kepo banget lu jadi orang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daisy • PENTAGON WOOSEOK (NSFW 17+) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang