28. Unforgivable Culprit

34 10 0
                                    

WARNING: NOT SAFE FOR WORK (NSFW)

CONTAIN HARSH WORDS AND ABUSIVE ACTS

READERS UNDER 17 PLEASE BACK OFF!!

.

.

Kamelia menatap Gilang yang terkekeh dengan pisau menempel di leher Ibu sementara perempuan paruh baya itu gemetar dengan airmata membasahi pipinya yang keriput.

"Lia...." Ucap Ibu lirih, Kamelia berusaha tersenyum biarpun hatinya kacau, nyawa Ibu bisa saja terenggut jika ia ceroboh atau lengah.

"Lang... emang kita gabisa bicarain baik-baik?" tanya Kamelia, "Ibu ngga ada hubungan dengan urusan kita—eh bukan..... urusan kamu, aku dan Bunga."

"Bunga yang hibur aku kalo kamu lagi bertingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunga yang hibur aku kalo kamu lagi bertingkah." Gilang tiba-tiba berbicara seraya menatap Kamelia tajam, "Dia nurutin semua permintaan aku, she's a good girl."

"Kamu yang bakar rumah Bunga tiga tahun lalu kan?" tanya Kamelia yang sontak membuat Gilang terkejut.

".... Narik kesimpulan dari mana kamu??" ujarnya, "Siapa yang bilang aku yang bakar rumah Bunga hah??"

"Aku jawab kalo kamu bebasin Ibu." Kamelia membuat persetujuan seraya menelan ludah grogi, Gilang berdecak kesal kemudian menghempas tubuh Ibu hingga terjatuh dari kursi roda. Kamelia serta merta memeluk Ibu berusaha menenangkannya.

"Lia..... kenapa Gilang jahat sama kita??" Ibu menangis dalam pelukan Kamelia sementara perempuan itu membelai punggung Ibu.

"Ada urusan kami yang belom selesai, sekarang Ibu tenang ya." Ucap Kamelia, "Yuk Lia bantu masuk kamar."

"Tolong jaga diri kamu." Bisik Ibu ketika Kamelia membantunya bangkit, "Jangan sampe kamu terluka ya nak."

Kamelia mengangguk, "Kalo ada jeritan tolong telpon 119 dan jangan sampe ketauan." bisiknya seraya keluar kamar dan mengangkat kedua tangan.

"Nah... sekarang kamu cerita, kenapa kamu menyimpulkan kalo aku yang bakar rumah Bunga?" Gilang melipat pisau kemudian mengeluarkan pistol dan memutar pelatuk dengan pandangan dingin kemudian mengacungkannya ke arah Kamelia.

"Bunga pernah pinjem ponselku buat buka Stagram dan aku buka akunnya." Ucap Kamelia, "Ada percakapan kalian yang nikah lari, jadi... kematian Bunga pasti ada hubungannya sama kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daisy • PENTAGON WOOSEOK (NSFW 17+) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang