29. Be With Me

37 9 0
                                    

Huah... ngga kerasa euy pekan depan Daisy COMPLETE

siapa yang udah baca dari episode satu? 

gimana kesan kalian buat cerita ini?

comment yaaa abis itu vote juga jangan lupa hehe~

.

.

"Kita satu kampus lagi Mel? Waaaah seneng banget!"

"Ga diraguin lagi deh, Kamelia mah sahabat sejati gue!"

"Eh... Mel itu cowok yang ngajakin lo kenalan siapa namanya, Gilang?"



"Dek.." panggil Yudis menggoyangkan pundak Kamelia, "Dek bangun.."

"Huh? Kenapa bang?" Kamelia mengangkat wajahnya yang beler setelah semalaman menjaga Yudis di ruang rawat Rumah Sakit. Yudis mengalami luka berat di organ dalam setelah penusukan yang dilakukan Gilang tapi syukurnya Yongki berhasil mengerahkan tim untuk menyelamatkan Yudis sehingga kini ia menjalani proses pemulihan.

"Ngga pulang? Bukannya masih banyak kerjaan di Yayasan?" tanya Yudis.

"Ngga papa udah di handle sama Iqbal." Jawab Kamelia, "Ibu juga udah diurusin mas Abi dan mas Dwi, mereka berkunjung setiap akhir pekan jadi.... Aku jagain abang sampe hari Minggu."

Yudis terdiam memandang adiknya kemudian menghela nafas, "Lia... Lia, gue ngga bakal nyalahin lo karena pacaran sama cowo gila itu. Cuman.... Gue khawatir sama psikis lo. Cowok itu nyakitin lo terlalu dalem dan merenggut nyawa sahabat lo juga."

"Makanya adek disini buat bayar rasa bersalah karena nyaris kehilangan abang." Jawab Kamelia dengan mata berpendar, "Maaf bang selama ini gapernah dengerin abang, padahal udah beberapa kali abang lindungin Lia dari tangan kasar Gilang tapi.... Kalo belom ditampar kenyataan ya mungkin Lia bakal terus sama dia, udah kepalang nyaman."

".... Kenapa nyaman sama dia?" tanya Yudis, "Kamu bisa dapet yang lebih baik dari dia dek."

"Entah." Jawab Kamelia, "Manusia kadang sulit keluar dari zona nyaman kan? Terbiasa berkegiatan sama orang tersebut, terbiasa ngadelin satu sama lain... jadi keterusan."

Yudis menghela nafas, "Yaudah yang penting sekarang lu udah tau busuknya dia jadi cepet-cepet move on dari dia, lagian ada Abimanyu yang selalu ada buat lo k--"

Yudis menghela nafas, "Yaudah yang penting sekarang lu udah tau busuknya dia jadi cepet-cepet move on dari dia, lagian ada Abimanyu yang selalu ada buat lo k--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siang." Tiba-tiba Abi muncul dari luar ruangan, ia tersenyum seraya membawakan pakaian ganti untuk Yudis. "Saya bawa baju ganti abang sama makanan buat yang jaga hehe~"

"Makasih mas." Ucap Kamelia, "Untung mas dateng segera, aku diceramahin mulu sama bang Yudis."

"Bukan nyeramahin itu, nasehatin. Beda." Tukas Yudis menyilangkan tangannya dan refleks tersentak karena luka di punggungnya berdenyut, "Astaga masih sakit ternyata bergerak dikit doang!" cetusnya frustasi.

"Makanya jangan betingkah!" sahut Kamelia kemudian memeletkan lidahnya; sesaat perasaan kelabu yang menyelimuti dirinya mulai sirna.

"Em.... Mel, temenin aku ke parkiran sebentar ya dompet aku ketinggalan." Abi menggamit tangan Kamelia seraya perempuan itu mengangguk dan bangkit dari kursi tempatnya duduk.

"Bang kita tinggal sebentar ya." pamit Kamelia seraya ia dan Abi berjalan menuju lift yang membawa mereka ke lantai basement

"Masuk dulu Mel," Abi membuka kunci mobil, "Ada yang mau ku omongin."

Kamelia menurut dan segera menyamankan diri di kursi mobil, "Cari dompetnya baru abis itu ngomong." Ucapnya, "Tapi.... Mau ngomong apa kok sampe ngajak ke mobil segala?"

"Aku denger kamu mau ketemu Gilang lagi?" tanya Abi, "Emang ga bahaya Mel?"

Kamelia tertegun, ternyata pemikiran yang ia utarakan pada Yongki sudah sampai di telinga Abi. Wajah pria itu terlihat khawatir, "Aku bakal ketemu dia kalo vonisnya udah ditentukan, yang jelas Gilang ga mungkin ditahan sebentar karena vonis terkait penganiayaan dan pembunuhan berencana pasti bakal belasan tahun masa tahanan nya."

Abi menghela nafas berat, tangannya meraih kepala Kamelia sembari menyenderkan dahi satu sama lain, "Aku khawatir, Gilang bener bener berbahaya buat kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abi menghela nafas berat, tangannya meraih kepala Kamelia sembari menyenderkan dahi satu sama lain, "Aku khawatir, Gilang bener bener berbahaya buat kita."

"Kalo mau mas bisa ikut pas waktu besuk." Ucap Kamelia, "Biar mas yakin kalo aku bakal baik baik aja. Gimana?"

Abi termenung sebentar kemudian menjauhkan wajah untuk memandang Kamelia, "Yaudah... aku ikut buat mastiin kamu aman."

Kamelia tertawa kecil, "Mas... aku punya sertifikasi bela diri, lagian kan banyak sipir disana ya ngga mungkin aku dalam bahaya."

"Hahah..... kalo tentang kamu aku ngga bisa logis." Balas Abi mulai berbicara santai, "Ngga ngerti deh padahal sama Bunga ngga gini banget."

"Mungkin... karena aku Kamelia heheheh~" jawab Kamelia kemudian tertawa ringan, membuat Abi tertawa juga seraya mencium bibir perempuan yang akhir akhir ini membuatnya kasmaran lagi setelah luka dalam yang ia alami.

"Eh mas... ntar kalo keliatan CCTV gimana?" sontak Kamelia mendorong pundak Abi.

"Kan kaca mobilnya gelap hehehe." Jawab Abi seraya nyengir, "Terus Mel... akhir akhir ini aku kan ngurusin Ibu sama mas Dwi, aku mau bilang.... Makasih udah mempercayakan kami. Setelah sekian lama kami tinggal tanpa orang tua akhirnya kami bisa ngerasain lagi masakan bikinan Ibu, enak banget."

"Syukurlah mas." Jawab Kamelia.

" Jawab Kamelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus.... Aku juga bilang sama beliau...." Abi merogoh saku jaket dan mengeluarkan kotak velvet berwarna merah, "Kalo aku mau hidup sama kamu, bang Yudis dan Ibu. Jadi..... Mel.... Jadi istri aku ya?"

.

.

.

Hi guys maaf ya Daisy publish nya telat banget hari ini :(

part  2 nya nyusul yaa~

Daisy • PENTAGON WOOSEOK (NSFW 17+) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang