Siapa sangka pekerjaan Kamelia sebagai Caregiver pria bernama Abimanyu membuatnya mengusut kasus kematian seorang sahabat yang diduga tidak bunuh diri
WARNING: NOT SAFE FOR WORK (NSFW)
CONTAINS RUDENESS AND ABUSIVE ACT
READERS UNDER 17 PLEASE BACK O...
".... Kamu mau ngelamar Kamelia dek?" tanya Dwi sedikit terkejut, mereka sedang berada di pemakaman kedua orangtua dalam rangka berdoa dan pemeriksaan makam apakah perlu dibersihkan dan membayar iuran pelayanan.
"Sssst doa dulu bang." Jawab Abi kemudian menengadahkan kedua tangannya seraya berdoa, Dwi yang sempat terkejut serta merta ikut berdoa. Beberapa saat kemudian mereka duduk santai menghadap nisan kedua orang tua mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bi.... Kamu serius?" tanya Dwi lagi, "Kamu beneran mau nikahin Kamelia?"
Abi mengangguk mantap, "Kenapa mas kaget begitu? Lia udah kuajakkin ke rumah beberapa kali masa mas ngga ngeh?"
Dwi menepuk jidatnya menyadari sesuatu, "Kukira kalian Cuma temen.... Ternyata udah di level yang lebih serius ya."
"Terus.... Gimana pendapat mas?" tanya Abi, "Boleh ngga aku ngeduluin mas nikahnya?"
"Ya gapapa dek... kan jodoh ga ada yang tau. Kali aja abis kamu nikah mas ketemu jodoh juga hehehe." Jawab Dwi tersenyum dan tiba-tiba matanya berkaca kaca, ia memeluk Abi erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"m.... mas?" ujar Abi kebingungan.
".... Aku bersyukur kamu udah bener-bener pulih." Ucap Dwi masih memeluk Abi. "Aku gabisa bayangin kalo kamu nyusul mas Tegar di usia sekarang dan aku belum punya keluarga... rasanya aku ngga sanggup kalo hidup sendiri."
"Aku udah relain semuanya mas." Jawab Abi menepuk lembut punggung Dwi, "Mungkin karena itu... kondisi mentalku juga berangsur membaik. Selain itu... eh gajadi deh hehe~"
"Selain itu kenapa?" tanya Dwi melepas pelukan.
"Gapapa mas, hari ini temenin cari cincin ya sekalian ajak Banyu dan Yongki." Jawab Abi, "Kita rapat buat bikin lamaran gitu mas, yang bakalan ngagetin Lia gitu."