31. The Last Message

34 7 0
                                    

Hello guys~

seperti yang udah kalian tau ya kalo pekan ini Daisy COMPLETE

btw gimana puasanya buat para readers yang menjalankan?

semoga lancar dan ibadahnya di ijabah ya

sebelom baca yuk vote dulu untuk support kalian ke author ;)

.

.

"...Itu kan yang bakal bikin kamu seneng?"

Kamelia menelan ludah menghadapi pandangan tajam dari mata Gilang; pandangan yang selalu ia lontarkan ketika agresifitas laki laki itu meningkat.

Kamelia menelan ludah menghadapi pandangan tajam dari mata Gilang; pandangan yang selalu ia lontarkan ketika agresifitas laki laki itu meningkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok diem aja?" tanya Gilang masih dengan tatapan yang sama seraya terkekeh, "Ah.... Aku tau... karena kamu terlalu ciut buat jawab aku."

Jantung Kamelia berdegup cepat, tubuhnya seolah kaku seperti es. Kepalanya berputar seperti ia akan pingsan

Iya... mas disini...

Iya... mas disini...

Seketika Kamelia mengerjapkan matanya terbayang ucapan Abi yang perlahan menguatkan mentalnya. Ia kemudian tersenyum simpul.

"Aku ngga bisa nentuin apakah aku harus seneng ato sedih dengan keadaan kamu." Jawab Kamelia menatap pergelangan tangan Gilang yang di borgol di sisi tempat tidur. "Yang jelas aku ngga mau kamu pergi nyusul Bunga ke akhirat -ato yang kamu bilang ke neraka- aku mau kamu bayar dosa dan kejahatan kamu dengan mendekam di penjara."

Pandangan mata Gilang perlahan melemah dengan ucapan Kamelia yang diluar dugaan, "Aku maafin kamu yang nyakitin keluargaku ato nyakitin aku secara fisik maupun mental selama enam taun kita bareng, tapi aku ngga akan maafin kamu yang ngerusak pertemanan aku dan Bunga. Ngerusak kesehatan mental mas Abi dengan kematian Bunga ditambah plot yang kalian rencanain, bayar semua itu di penjara... lewatin masa tahanan kamu tanpa ngajuin banding."

Kamelia menggigit bibir berusaha menahan tangis yang sebentar lagi tumpah di pelupuk matanya, setelah membungkuk hormat pada Sipir ia melangkah keluar ruangan seraya melirik Gilang.

"... Aku harap kamu ngga pernah bahagia lagi." ucap Kamelia seraya menutup pintu ruangan.

.



"Minum dulu biar tenang."

Kamelia menatap kosong coklat hangat yang Abi belikan untuknya, "... Aku ngga haus." Jawabnya gontai.

"Aku beliin bukan karena haus tapi biar tenang." Jawab Abi tersenyum kecil seraya menyodorkan minuman hangat itu di depan Kamelia, "Ayuk minum sedikit biar mood kamu baik lagi."

Kamelia menyesap sedikit coklat hangat dan tersentak, "duh masih panas... tapi... manis." Ucap perempuan itu yang kemudian terkejut lagi merasakan bibir Abi yang mengecupnya.

" Ucap perempuan itu yang kemudian terkejut lagi merasakan bibir Abi yang mengecupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... iya, manis." Abi menjilat bibir nya sambil tersenyum, "Kayak yang minum."

"Ih apaan sih mas bikin salting." Ucap Kamelia mendorong pelan pundak Abi, "Lagian... kalo keliatan CCTV parkiran gimana?"

"Gapapa daripada keliatan mas Dwi, kasian dia kan jomblo." Jawab Abi asal seraya nyengir.

"Gaboleh gitu, ntar kalo mas Dwi nikah duluan mas Abi kaget lagi." balas Kamelia perlahan tersenyum. "... hehe... makasih ya mas udah bikin perasaanku membaik."

"Semua yang kamu lewatin ini juga berat." Jawab Abi, "Tapi kamu berhasil lewatin semua dengan keadaan sebaik baiknya... jadi aku bisa simpulin kalo mental kamu lebih kuat daripada aku."

"Kita harus makin kuat." Balas Kamelia, "Karena kerasnya hidup ngga ada yang tau gimana."

Abi mengangguk seraya menaruh minuman Kamelia di sisi pintu dan menggenggam tangan perempuan yang dihiasi cincin pemberiannya, "Iya... aku akan jadi sosok Abimanyu yang lebih kuat." Ucapnya seraya mendekatkan dan mencumbu bibir Kamelia lebih lama, membiarkan kupu kupu beterbangan di dadanya lebih banyak.

Kamelia membalas ciuman dengan senyum kecil di sisi bibirnya, perasaan tegang dan takut saat menghadapi Gilang sepenuhnya sirna.

.



empat bulan kemudian...

"Wahhhhh Abimanyu selamat ya!!" seru Banyu memeluk sahabatnya yang resmi menikah dengan Kamelia, "Selamat ya Mel, Yongki titip salam katanya ada yang mesti diurus di kantor jadi ngga bisa dateng~ awalnya saya mau bareng dia eh kaya begitu situasinya jadi saya dateng telat deh."

Kamelia mengangguk seraya tersenyum bahagia, "Makasih ya mas Banyu, nyusul jangan lupa heheheheh."

"Wah ngeledek nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah ngeledek nih." Celetuk Banyu seraya merangkul Abi, "Lu nemu ini cewek dimana sih, keliatannya pendiem sekarang khan maen ckckck~"

Seraya bersukacita di pelaminan, Kamelia menatap Ibu dan bang Yudis duduk bersebelahan sedang menyantap makan siang dan mas Dwi yang berbincang hangat dengan kerabat dekat. Pernikahan yang mereka laksanakan tergolong sederhana bertempat di rumah Kamelia dengan konsep intimate party untuk menciptakan suasana yang khidmat

"Mel.... Udah waktunya nih, yuk." ajak Abi yang menjanjikan Kamelia pergi ke suatu tempat setelah resepsi pernikahan usai.

.

.

.

kira kira Abi pergi kemana ya sama Kamelia?

Tunggu part 2 nya gaes~!

Daisy • PENTAGON WOOSEOK (NSFW 17+) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang