007

2.9K 423 107
                                    

akhirnya hari yang ditunggu telah tiba.

mark sedang duduk didepan meja rias, menatap pantulan dirinya yang sudah dipoles makeup.

doyoung menghampiri mark memegang kedua bahunya, membuat seulas senyum terbit dikedua bibir ibu dan anak tersebut.

"anak ibu cantik sekali hari ini." puji doyoung.

mark merengut, "buu, mark itu tampan bukan manis~" rengek mark.

"iya iya tampan." ucap doyoung meledek.

"mark"

"iyaa bu?"

"ibu tak menyangka mark sudah dewasa sekarang, sebentar lagi sudah resmi menjadi suami seseorang. padahal rasanya baru kemarin ibu dan ayah mengantarkan kamu ke sekolah untuk pertama kalinya, waktu berlalu begitu cepat ya? ibu dan ayah selalu mendoakan yang terbaik untukmu markie. ibu dan ayah minta maaf, maaf kalau kami belum bisa menjadi orangtua yang baik untukmu. maaf karena kamu harus merasakan ini semua, maaf—"

suara doyoung bergetar, tak sanggup melanjutkan kata-katanya. perlahan air mata yang sudah ia tahan sedari tadi lolos juga dari kedua matanya.

mark bangkit dari duduknya, merengkuh tubuh doyoung masuk kedalam pelukannya.

mark juga tak bisa menahan air matanya. bukan, ini bukan kesalahan kedua orangtuanya, ini adalah garis takdir yang diberikan Tuhan kepadanya. mark tak pernah sekalipun menyalahkan kedua orangtuanya, ia sangat sangat menyayangi mereka lebih dari apapun. ia melakukan ini semua agar orangtuanya tidak lagi merasakan perasaan bersalah.

"ibu dan ayah adalah orangtua terhebat, justru mark yang ingin meminta maaf kalau selama ini mark belum bisa banyak membantu ibu dan ayah. mark sangat sangat sayang kalian, jadi mulai sekarang jangan pernah merasa bersalah lagi ya, bu? doakan yang terbaik untukku dan lucas."

keduanya saling berbagi perasaan sampai keduanya melepas pelukan dikala suara lain mengintrupsi keduanya.

"eoh? kenapa kalian menangis?" tanya sang kepala keluarga, lee taeyong.

taeyong menghampiri suami dan anaknya.

"jangan menangis terus, make up mu bisa luntur nanti." ucap taeyong sembari menghapus jejak air mata di pipi mark.

"mark sedih tau karena harus berpisah dari ayah dan ibu." rajuk mark.

"aigoo lucu sekali anak ayah, nanti kalian bisa mengunjungi kami diwaktu luang. jangan menangis lagi ya? lima menit lagi acara akan dimulai jadi mari kita bersiap."

***

lucas dan mark sudah secara resmi menjadi pasangan suami-suami, kini mereka sudah berada dipelaminan untuk menyambut para tamu yang memberikan ucapan selamat untuk keduanya.

pernikahan keduanya tidak mengundang banyak tamu hanya sekitar seratus lima puluh orang, itupun hampir semuanya relasi lucas karena yaa mark tidak mempunyai teman dekat dan hanya beberapa keluarganya saja yang datang.

"selamat pak direktur! bahagia selalu dan semoga cepat diberi momongan!"

"terima kasih baekhyun."

kini baekhyun mengalihkan perhatiannya pada mark.

"selamat juga untukmu mark! wahh aku tak menyangka kalau calon suami pak direktur itu ternyata dirimu! sebelum kemari jongin terus merenung karena kau tak membalas pesannya dan hari ini sudah dipastikan jongin tambah patah hati saat tau pujaan hatinya lah yang menikah."

mark berdiri kikuk mendengar penjelasan baekhyun, memang sedari satu jam lalu ponselnya terus bergetar disaku jasnya dan saat melihat pop up chat benar saja jongin yang mengiriminya banyak pesan.

The Wound I Miss [Lumark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang