Upset

155 18 3
                                    


hi, happy reading!
.

.

.

.

Chanyeol sudah tidak tahan lagi menunggu Kris yang tak kunjung juga memberikan naskahnya. Seharian ini Chanyeol menunggunya, bahkan di jam istirahat kedua tadi chanyeol sudah menanyakannya pada Kris soal progress-nya yang hanya di jawab acuh tak acuh oleh pria itu.

"Hai Kris, apakah kau sudah menyelesaikan naskah pentas seni kelas? Dapatkah aku melihatnya?" Chanyeol masih berusaha ramah kepada Kris.

"Maaf Chanyeol, aku belum menyelesaikannya. Besok akan aku berikan kepadamu."
Kris mengangkat bahunya cuek dan berlalu pergi begitu saja dari hadapan Chanyeol.

.

.

.

.


Jujur Chanyeol merasa ada yang salah pada Kris, tempo hari pria bermarga Wu ini tidak seperti ini, ia sangat antusias ingin memperlihatkan naskahnya pada Chanyeol. Kenapa hari ini ia sangat menyebalkan sekali? Sungguh Chanyeol benci situasi seperti ini.

.

.

.

.

"Darimana saja kau?"

Suara sentimentil yang keluar dari mulut seorang gadis yang sedang bersandar di sisi pintu kemudi mobil Kris itu berhasil menginterupsi derap langkah pemiliknya.
Dengan ekspresi heran, Kris melihat Chanyeol yang bersandar pada mobilnya sambil melipat kedua tangannya sembari melempar pandangan sinis kepadanya. Kris sangat malas berhadapan dengan Chanyeol hari ini, hatinya masih panas terbakar cemburu melihat Choi Minho yang mengantar Chanyeol kesekolah dengan tangan yang melingkar mesra dipinggang Minho. Saking kesalnya, ia sampai tidak jadi memperlihatkan naskah yang sudah ia buat semalam kepada Chanyeol.

Kris bingung mencari alasan apa yang harus Ia berikan pada Chanyeol. Ngomong-ngomong, rambut Chanyeol sekarang sedikit berantakan. Memang setiap pulang sekolah rambut Chanyeol acap kali berantakan, efek rambut pendeknya yang tergerai setiap hari membuat rambutnya lepek. Tanpa sadar ia tersenyum tipis, ntah kenapa ia justru menyukainya. Gemas sekali gadis ini.

"Oh aku baru dari ruang guru, mengambil buku PR Geografiku yang sudah dinilai"
Unjuk Kris sambil memperlihatkan buku yang ada ditangannya.

"Kemarikan kunci mobilmu, ayo kita bicara sebentar"

Tanpa aba-aba, Chanyeol langsung meraba kedua kantong celana Kris. Chanyeol merogoh kocek kiri Kris dan berhasil mengambil kunci mobilnya.
Kris terdiam. Menahan nafas disaat tangan Chanyeol menyentuh tubuhnya. Sentuhan ini sangat tidak terduga. Jantungnya berdetak tidak karuan. Ekspresi Kris saat ini sungguh seperti orang bodoh.

Chanyeol segera membuka pintu kursi penumpang mobil Kris dan kesal melihat pria itu yang terdiam seperti orang kebingungan.

"Kau tunggu apa lagi? Cepat masuk!"

Kris mengerjapkan matanya sesaat setelah Chanyeol menutup pintu mobilnya. Serangan tiba-tiba ini sungguh diluar akal sehatnya, padahal tadi pagi baru saja ia cemburu melihat Minho dan Chanyeol pergi bersama, sorenya ia sudah merasa senang kembali akan eksistensi Chanyeol yang berada didekatnya. Konyol memang.

.

.

.

.

to be continue

.

.

.

MAAF GUYS UDAH LAMA BANGET AKU TERLANTARKAN FIC INI HUHUHU😭
Gatau deh mau cuap-cuap apa lagi, no excuse aku tuu. Semoga kalian suka yah, so far ini chapter terpanjang kannn. Special for y'all my luvly readers. Sehat-sehat ya kalian semuanyaa❤️
Jangan lupa feedback commentnya supaya aku makin semangat, jangan silent voter aja 😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Every SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang