Hopeless

284 23 5
                                    


hi, happy reading!

.

.

.

.

"Hah? Berharap? Pada Kris Wu? Cih, bullshit"

Baru saja jam istirahat tadi siang perasaan berbunga-bunga Chanyeol melambung tinggi, tetapi sorenya mood Chanyeol langsung benar-benar hancur drastis. Harapan Chanyeol terhadap Kris kandas sudah ketika melihat kedekatan Kris dengan salah satu wanita tercantik di sekolah mereka yang juga teman sekelas Chanyeol dan Kris. Chanyeol tidak membenci Irene -wanita cantik itu-, hanya saja Chanyeol cukup tau diri. Dibandingkan dirinya, Irene jauh lebih keren jika disandingkan dengan Chanyeol, apapun aspeknya kecuali otak Chanyeol yang selalu menjadi andalan perwakilan sekolah untuk olimpiade. Chanyeol rasa hanya itu yang dapat ia banggakan.

"Hei Yeol, lihat matamu, hampir melompat keluar"
Baekhyun menjentikkan jarinya ke depan wajah masam Chanyeol. Mata Chanyeol memandang sirik melihat interaksi Irene dan Kris yang sangat terlihat akrab itu.

"Lihatlah dia, dia bahkan sangat cocok jika disandingkan dengan Kris. Sudah menjadi rahasia umum disekolah kita jika Irene sangat menyukai Kris" terang Chanyeol lirih kepada Baekhyun. Tidak ada yang tidak diketahui si Byun ini soal perasaan teman kecilnya terhadap si social butterfly yang sangat di gemari disekolah mereka itu.

"Kemana Chanyeol kita yang optimis? Hey, you deserve to him, gurl. Percayalah padaku" tepukan bahu yang diberikan Baekhyun sungguh membuat Chanyeol semakin kesal. Rasa percaya dirinya kandas sudah.

"Sudahlah, aku capek berharap banyak. Menjadi temannya saja sudah anugerah bagiku" kepala Chanyeol menunduk dalam. Ya, harusnya dia tau diri. Jangankan berharap Kris menyukainya, Kris mau menegurnya saja dia sudah sangat senang.

"Ya sudah ayo kita pulang, lagi pula pangeranmu sudah pulang juga, parkiran ini sudah sangat sepi" Chanyeol memasang airpods-nya dan segera mengayuh sepeda berjalan keluar sekolah.

.
.
.

Hello gaes, jumpa lagi. Aduh maaf banget ya kalau fic ini vibesnya udah lain banget. But i tried so hard buat fic ini sama dengan 2 capt sebelumnya. Hope u guys like it, jangan lupa komen yaa. Jangan vote doang, karena vote bukan penyemangatku untuk melanjutkannya.

Every SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang