Hoping

357 31 4
                                    

happy reading!

.

.

.

.

Sedikit demi sedikit rambut Chanyeol sudah kembali ke sedia kala, halus dan lembut kembali. Semuanya itu tidak instan, butuh perjuangan keras yang Chanyeol lakukan dalam merawat dan mengembalikan rambut sehatnya. Untungnya rambut Chanyeol yang sangat pendek membuat ia mudah dalam merawatnya, terlebih lagi ia tidak pernah merasakan gerah hanya karena rambutnya yang tebal.

"Chanyeol, apa kau benar-benar tidak bisa memanjangkan rambutmu?"

Chanyeol yang sedang asik mengerjakan tugas pekerjaan rumahnya ketika jam istirahat di kelas, sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan Lisa. Yeah, Chanyeol memang seperti itu, ia anak yang cuek dengan sekitarnya. Ia jarang sekali keluar ketika jam istirahat, bahkan untuk berbelanja di kantin pun ia sangat jarang. Ia lebih suka memakan bekal yang dibawakan ibunya dari rumah dan setelah itu belajar sendiri di kelas ketika jam istirahat. Ia lebih memilih mengerjakan pekerjaan rumahnya yang bisa dibilang masih sangat lama untuk dikumpul dibandingkan nongkrong dan bergosip dikantin bersama teman-temannya.

"Ayolah, sekali saja yah? Kau ini perempuan Yeol"

Wendy menyaut dan ikut berdiri bersama Lisa di depan meja Chanyeol. Mendengar kedua teman sekelas Chanyeol yang sama saja seperti kakaknya Suho, Chanyeol menghela nafas frustasi. Tapi ia tahu jika menyela perkataan mereka adalah hal yang percuma, mereka tidak akan mengerti mengapa Chanyeol memilih memangkas habis rambutnya setiap 3 bulan. Chanyeol rasa mereka pun juga tidak pernah memiliki rambut yang sangat lebat terlebih kasar —efek shampoo Baekhyun lalu— seperti yang Chanyeol miliki tempo hari.

Daripada memancing perdebatan, tentu saja seorang Park Chanyeol memilih menjawab pertanyaan Lisa dan Wendy dengan candaan.

"Aku bisa, asalkan ada lelaki tampan yang menjadi kekasihku dan memintanya padaku, pasti langsung aku turuti hehehe"

Lisa dan Wendy memutar bola matanya kesal kepada Chanyeol.

"Ish terserah kau saja lah"

Lisa melipat tangannya didada dan menatap Chanyeol kesal.

"Apa itu benar, Yeol?"

Chanyeol terkejap, itu suara Kris, iya Kris Wu yang tiba-tiba masuk ke kelas dan membuat hati Chanyeol berdebar kencang atas pertanyaan singkatnya itu.

"Eumm ya begitulah Kris hehe"

Pandangan Chanyeol tetap lurus, iya tidak berani menatap Kris yang berada di arah pintu dan berjalan semakin dekat padanya.

"Jangan seperti itu Chanyeol, tidak baik memaksakan diri berubah demi orang lain"

Perlahan Chanyeol memusatkan pandangan kepada Kris yang sudah berada di sisi kanan mejanya. Lisa dan Wendy pun sudah keluar dari kelas. Ntahlah, mungkin mereka berdua ingin melihat Chanyeol mati akibat serangan jantung karena hanya berdua dengan Kris Wu dikelas ini.

Mata Chanyeol dan Kris saling bertemu, Kris menaikkan tangannya ke puncak kepala Chanyeol dan menyisir rambut Chanyeol menggungakan jari panjangnya ke arah belakang.

Bulu kuduk Chanyeol berdiri, jantungnya berdebar kencang dua kali lipat. Chanyeol sangat suka sentuhan afeksi, apalagi dari seorang Kris Wu! Pria yang disukainya selama 3 tahun di masa Sekolah Menengah Atas ini. Oh my goodness, apakah ia bermimpi?

"Kalau aku jadi pria itu sih, aku akan menerimamu apa adanya, membebaskan mu melakukan apa yang kau suka. Just the way you are. Yeah walaupun aku yakin kau pasti juga cantik memiliki rambut yang panjang, sama seperti rambut pendek ini"

Kris tersenyum kecil pada Chanyeol di akhir ucapannya.

"Jangan pedulikan perkataan orang lain Park Chanyeol, kau cantik dengan apa adanya dirimu."

Kris mengusak rambut Chanyeol cepat dan seketika melangkah keluar dari kelas. Chanyeol memegang dadanya dan merasakan jantungnya yang berdetak sangat keras. Ia menoleh ke arah pintu kelas dan memandangi koridor sepi yang di lewati Kris dengan pandangan kosong.

'Apakah salah jika aku mulai berharap padanya?'

.

.

.

to be continue

.

.

.

.

hahh ternyata ada yang baca juga ya di wattpad hahaha. sejujurnya gw lebih nyaman nulis di ffn karena ffn adalah platform pertama dan ternyaman gw baca dan nulis ff dari dulu. yah karena tuntutan zaman, sekarang ffn sudah mulai sepi huhu:(

fyi, ini tulisan-tulisan gw waktu sma, pas lagi cinta monyet banget waktu itu anjir wkwk. kayaknya gw udah lupa vibesnya buat lanjutin ini, karena ini draft sudah 4 tahun lalu, gw mahasiswa semester 6 sekarang:( hahaha. tapi kalau ada yg mau komen dan vote, gw akan berusaha membangun lagi vibes mini fanfic ini. So komen ya fellas, meaningful bgt buat aku. c u!

Every SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang