Sendy & Sindy. 07

7 3 0
                                    

"ISTIRAHAT" satu kata yang selalu ditunggu oleh semua murid sekolah, karna banyak hal menyenangkan yang dapat mereka lakukan disaat jam istirahat tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ISTIRAHAT" satu kata yang selalu ditunggu oleh semua murid sekolah, karna banyak hal menyenangkan yang dapat mereka lakukan disaat jam istirahat tiba. Seperti pergi makan, bertemu dengan pacar, bermain handphone, bergosip dan hal menyenangkan lainnya.

Namun siapa sangka, bagi seorang Sindy waktu istirahat terlalu memiliki banyak arti. Arti yang hanya bisa ia rasakan seorang diri dan arti yang telah berhasil mencetak banyak luka  hingga membekas sampai sekarang.

Dimana ia harus merasakan kesepian karna semua orang sibuk dengan kesenangan masing-masing, kelaparan karna tak punya uang, di bully karna miskin serta di hina karna dianggap tak memiliki orang tua.

Maka tanpa harus makanpun, rasanya Sindy sudah benar-benar kenyang dengan apa yang selalu ia rasakan setiap kali jam istirahat tiba.

3 tahun lamanya Sindy merasakan semua penderitaan semacam itu lebih tepatnya saat ia duduk di bangku sekolah menengah pertama, dan hari ini sepertinya ia harus kembali merasakan salah satu dari penderitaan itu, yaitu kelaparan karna tak punya uang.

Uang jajannya hari ini telah habis ia gunakan untuk membayar bengkel yang tengah memperbaiki motornya yang mogok, sehingga saat ini ia tak memiliki uang sepeserpun, bahkan untuk sekedar membeli air minum saja dia tidak punya.

Panas matahari yang menyengat, sudah berhasil membuat Sindy manjir keringat, serta rasa lapar dan haus yang sudah mulai ia rasakan membuatnya memutuskan untuk berhenti sejenak membersihkan taman belakang sekolah.

Sindy yang sudah benar-benar haus dan lapar memilih duduk di bangku taman dengan kepala mendongak ke atas serta mata terpejam, meresapi apa yang tengah ia rasakan sekarang.

Sampai akhirnya ia kembali menegakan tubuhnya dan mulai membuka mata.

"Kayanya hari ini gue harus ngerasain lagi minum air keran". Monolog Sindy kepada dirinya sendiri, begitu melihat keran air.

Ia mulai bangkit berjalan menuju keran air, dan menghidupkannya dengan telapak tangan yang telurur di bawah guna menjadi wadah. Di rasa air yang berada di telapak tangannya telah cukup, Sindy mulai menunduk untuk meminum air itu dengan rambut yang menjuntai kebawah menutupi wajah cantiknya.

Namun sebelum itu terjadi, ada sebuah tangan yang lebih dulu menepis tangannya, sehingga air yang berada di dalam telapak tangannya habis tak tersisa.

Sang pelakupun hanya mampu menunduk takut, dengan tubuh gemetar dan ucapan yang sedikit terbata-bata. "Ma...maaf kak, ka...kakak mau ngapain ?

"Mata lo buta atau gimana hah ?Jelas-jelas lo liat gue mau minum, kenapa lo tepis ?"

"A__anu kak i_itu kan air keran"

"Yang bilang ini orange juice siapa ? Gue juga tau ini air keran. Bloon banget sih lo".

"Ehh tunggu. Lo cewek yang tadi di lapangan itu kan ?" Tanya Sindy penuh selidik.

Sendy & Sindy ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang