Sendy & Sindy. 02

30 4 0
                                    

Realita ! ! !

"Mata bagaikan sebuah cermin yang dapat memperlihatkan apa yang ada dihadapannya, namun apa yang terlihat terkadang berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sebenarnya..."

DI TAMAN belakang sekolah, tampak dua orang cowok yang sedang berjalan saling beriringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DI TAMAN belakang sekolah, tampak dua orang cowok yang sedang berjalan saling beriringan. Kedua cowok tersebut adalah Iyan dan Iyon yang akan pergi menuju kelas mereka, yaitu kelas 12 IPA 1.

Iyan dan Iyon memang sengaja memilih jalan lewat taman belakang sekolah karna jika mereka lewat jalan depan dan bertemu guru, maka sudah dapat dipastikan mereka akan mendapatkan ceramahan rohani gratis dari guru-guru yang mendadak jadi ustad atau ustazah jika bertemu dengan mereka berdua.

Iyon yang dari lahirnya memang sudah tidak bisa diam, maka saat sedang berjalan seperti sekarangpun ia tetap tidak bisa diam, dengan mulut yang terus mengoceh dan kepala yang bergerak aktif melihat kesana kemari layaknya seorang maling yang takut ketahuan sedang mencuri.

Sampai akhirnya ia melihat kearah tembok belakang sekolah dan menemukan seorang gadis yang sedang berdiri diatas tembok sepanjang 2,5 meter. Karna terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya, Iyon sampai mematung ditempat dengan mulut terbuka tanda ia kaget sekaligus bingung.

Iyan yang sudah tidak lagi mendengar suara Iyon, langsung merasa bingung dan memilih menoleh kebelakang. Saat Iyan menoleh ke belakang, ia langsung di suguhkan pemandangan Iyon yang sedang berdiri tanpa berkedip dengan mulut terbuka, seperti orang yang tengah kesambet.

Iyan yang merasa kesalpun langsung menghampiri Iyon dan menjitak kepalanya. "Iyon kamprett___ngapain lo malah bengong disini, ayo cepet jalan keburu ada anak Osis. Lo mau kita dihukum lagi trus poin kita dicatatan guru BK makin bejibun."

"Lo ngapain pake jitak kepala gue segala sih, kalau gue gegar otak gimana hah, lo mau tanggung jawab bayarin pengobatan gue."

"Idih, kurang kerjaan banget gue bayarin pengobatan lo. Buang-buang duit aja, kalau sampai lo gegar otak terus sekarat, yah mati aja gak usah ribet pake harus diobatin segala. Toh kalau lo matipun gak ada yang nangis inih."

"Emang dasar abang lucknut yah lo,...
udah meningan sekarang lo liat sonoh noh". Iyon langsung mengarahkan tangannya kepada Iyan untuk melihat kearah tembok belakang sekolah.

Iyan yang mengerti maksud Iyon, langsung menoleh kearah yang ditunjuk Iyon tadi. Saat sudah menoleh, ia langsung membuka matanya lebar-lebar dan menguceknya beberapa kali guna memastikan apa yang ia lihat itu benar-benar nyata dan bukan mimpi.

"WHAT, gue gak salah liat kan ? Itu beneran cewek ?. Ngapain tuh cewek berdiri disana ? "

"Kayaknya dia bukan manusia deh yan, secara kan anak cewek SMA Kertapati mana ada yang berani naik keatas tembok kaya gituh. Apa jangan-jangan dia dedemit sekolah lagih".

Sendy & Sindy ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang