1. Syuting

44 27 1
                                    

24 FEBRUARI 2021

"Baginda... Tolong maafkan hamba, hamba akan mengakui perbuatan hamba." Sang Selir menangis tersedu sedu hanya untuk mendapat maaf dari sang Raja yang tak lain dan tak bukan adalah Raja.

"Apa dengan maafmu bisa menyembuhkan ratuku!" Geram sang raja Carlos Tevez.

"Hamba tau penawar racun nya raja," memang benar jika ada racun pasti ada penawar.

"Baiklah tolong bawakan saya penawar racun tersebut!" ucap sang Raja dengan nada marah.

"Ba-baik yang mulia raja." Veira pun membungkuk kan badannya meratapi rencananya yang sedikit gagal.

Carlos hanya menghela nafas melihat ratunya yang terbaring lemah.

Cut!

Ucap sang sutradara dan tepukan riuh pun terdengar dari tim karna syuting hari ini telah selesai dengan baik.

"Kerja Bagus Semuanya!!" Teriak sutradara.

Angel berdiri dari posisi yang bertumpu meminta ampun. Menghapus air mata yang menggenang sambil berdecih.

"Dasar Selir bodoh!" umpatnya pelan.

"Siapkan mobil dan bereskan barang-barang yang perlu dibawa. Bilang kepada supir untuk mampir ke cafe dahulu." ucap Angel kepada managernya.

Angel bergegas keruang ganti untuk mengganti bajunya yang gerahnya minta ampun. Berlapis-lapis, dililitkan kesana kemari. Belum lagi perhiasan di kepalanya yang berat membuatnya ingin mengutuk orang yang membuatnya seperti ini.

Setelah mengganti baju dengan crop top dipadupadankan dengan jeans dan menghapus make up tebal. Angel buru-buru langsung menghubungi sahabatnya yang sudah di cafe.

Sesekali Angel tersenyum saat ada yang menyapanya meminta tanda tangan dan bahkan meminta foto.

Angel menelepon sahabatnya yang sudah pasti marah-marah karna dirinya telat satu jam. Mau gimana lagi resiko jadi selebritis waktunya tersita.

"Cell, Gue lagi otw ke cafe nih," ucap Angel yang sedang menaiki mobil menuju cafe.

"Kampret, Gue nunggu sejam lebih, dan lo bilang baru otw?"

"Mau gimana lagi? Resiko orang sibuk, lagian lo rese banget minta ketemuan." Sudah tau Angel sedang disibukkan dengan pekerjaan karirnya. Sahabatnya ini malah memaksanya untuk bertemu.

"Kebiasaan lo, tau gitu gue shopping dulu sama Sisil."

"Udah Cell, lo kalo telepon teriak-teriak mulu, malu diliatain." Terdengar tawaan receh dari sana, siapa lagi kalau bukan Sisil.

"Tuh dengerin Sisil, sahabat gue yang pengertian bangat muachh," Nampak suara angel yang sok imut

"Tau ah!POKOKNYA LO ITU NYEBELIN BANGET TITIK GAPAKE KOMA, TANDA SERU, GARIS MIRING ATAUPUN TANDA TANYA!"TERIAK CELLA MEMBUAT PENGUNJUNG KAFE KEBINGUNGAN.

"Udahlah Cell." Ucap Sisil berusaha melerai sahabat cildish–nya, masalah nya pengunjung kafe sedang melirik ke arahnya.

"Bodo ah!"

Tut!

Angel baru akan menjawab telepon nya eh udah di matikan.Ck sahabat laknat bin Udin.

Angel mengusap telinga–nya pelan, sahabatnya itu memang mempunyai suara mirip toa masjid . Sampai sampai  membuat telinga Angel mendengung.

Tapi mau sekesal atau semarah apapun pada sahabatnya dia takkan pernah bisa marah kepada sahabat laknat nya karna sahabatnya selalu ada disaat dia membutuhkan apalagi di saat saat yang genting.

Guinea PigsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang