4. Pindah?

17 16 0
                                    

Cahaya yang menyilaukan membuat mata terkesip dan suara tangisan seseorang yang terus memanggilnya putri, Tunggu p-putri? Apa ia sedang bermimpi lagi?.

"Puteri, tolong maafkan hamba! Maaf atas kecerobohan hamba." ucap seseorang yang terus meminta maaf sambil menangis.

Angel bingung apakah ia sedang bermimpi? Tapi, bukankah seharusnya ia sudah mati?

Pelan pelan Angel membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang begitu menyilaukan sampai membuat matanya mengerjabkan beberapa kali.

"Putri apa anda tidak apa-apa?" Tanya orang tersebut panik, Angel menatap orang yang memanggilnya dari bawah hingga atas. Baju yang dia kenakan sungguh aneh bagaimana mungkin di zaman sekarang ada yang memakai baju kerajaan berlapis-lapis dengan motif cukup rumit. Melihatnya saja membuat Angel kegerahan sendiri, T-tapi Angel merasa tak asing dengan baju itu. Dimana Angel pernah melihatnya.

Gothca, Angel melihat ini di mimpinya. Namun, rasanya suasana ini seperti tidak asing seperti seolah-olah dirinya pernah mengalami situasi seperti ini. Oh shit! Mengapa Angel menjadi pelupa di situasi seperti ini!

Angel melihat wanita di hadapannya yang sedari tadi menunduk. "Kau siapa?" tanya Angel.

Raut seseorang berbaju itu sangat terkejut. "S-saya dayang pribadi putri."

"Apakah orangtuaku sudah meninggal?" Gawat kalau benar-benar orangtuanya meninggal, Apa mereka sangat sedih karena dirinya meninggal duluan. Tapi.....

"Apa putri lupa ingatan? Tentu saja orang tua putri masih hidup." jawab orang itu.

"Ah, iya." Angel bernapas lega setidaknya orangtuanya masih hidup.

TAPI INI DIMANA?

Mata Angel menelisik ke seluruh ruangan yang ia tempati. Mulai dari motif dinding ini yang begitu aneh, banyak kain berwarna merah marun berteger di pilar kamarnya, jendela yang begitu besar, lampu di kamarnya pun besar dan rata-rata barang disini antik semua. TENTUNYA INI BUKAN KAMAR ANGEL!

"Ukh.... Kepalaku sangat sakit! Apakah aku tertimpa batu?" gumam Angel sambil memegang kepalanya yang begitu sakit.

"Aduh, putri!! Saya panggilkan tabib istana dulu, putri tahan seb—." ucapan dayang terhenti ketika Angel memegang tangan dayang untuk mengisyaratkan agar tidak usah memanggilkan tabib.

"Sepertinya saya benar-benar hilang ingatan." ucap Angel membuat dayangnya kaget setengah mati.

"Tidak usah kaget berlebihan seperti itu." ucap santai Angel membuat sang dayang terheran-heran, bagaimana orang hilang ingatan bisa sesantai itu?

"Baiklah, sekarang perkenalkan dirimu dulu."

"S-saya d-daya—" ucapan dayang itu terpotong karena Angel menyelanya. "Kalau itu saya udah tau, maksud saya sebutkan nama mu."

"A-apakah p-putri benar-benar tidak ingat." Bahaya sekali jika tuan putrinya tidak ingat, bisa-bisa ia digantung karena lalai menjaga putri.

"Iya, ah sekalian tolong jelaskan bagaimana saya bisa seperti dan apakah ini sebuah kerajaan?" tanya Angel penasaran.

Dayang itu begitu ketakutan untuk menjawab pertanyaan dari tuan putrinya. "N-nama s-saya A-ria p-putri." Jawab dayang tersebut.

"Apakah wajah saya begitu menyeramkan sehingga membuatmu terus menunduk dan tergagap saat berbicara?" tanya Angel.

"Tidak putri, saya hanya masih sedikit terkejut." Sejujurnya bukan hanya terkejut, Aria juga bingung dengan perubahan sikap tuan putrinya. Mulai dari memegang tangannya sampai bersikap ramah terhadap nya.

"Baiklah saya mengerti, Tolong jelaskan pertanyaan saya tadi." titah Angel.

Aria malah semakin terkejut dan takut. Apa tadi tuan putrinya meminta tolong? Apakah tuan putinha kerasukan setan? Cepat-cepat Aria mengusir pikiran buruknya itu.

"Ada apa Aria? Apakah kau lagi sakit?" Melihat Aria yang terus menunduk dan geleng-geleng kepala membuatnya sedikit khawatir.

"Ah tidak, saya akan menjelaskan semuanya. Ini bermula......" Aria pun menceritakan yang Angel suruh.

"Karena putri yang begitu menyukai Raja. Melakukan apa saja untuk membuat Raja tertarik terhadap putri.
Bahkan putri tak segan-segan untuk mencelakai Ratu karena kesal raja yang pilih kasih. Pertama-tama putri melakukan hal-hal kecil untuk mencelakai Ratu dan puncaknya saat tau Ratu sedang mengandung.

Putri begitu marah begitu mengetahui nya, akhirnya putri memiliki rencana untuk menggugurkan kandungan Ratu. Dan salah satunya dengan mendorong Ratu ke danau yang tidak berdasar.

Namun, saya yang tidak tega melihat Ratu yang akan di celakai oleh putri. Saya ingin menolong Ratu menarik baju ratu agar tidak jatuh ke dalam danau tidak berdasar, walaupun terkesan tidak sopan tapi bagaimana lagi cuman dengan itu saya bisa membantunya.

Naas, saya malah tidak sengaja mendorong tuan putri kedalam danau tak berdasar itu sampai harus membuat tuan putri koma beberapa hari." Aria menjelaskan dengan terisak karna merasa bersalah atas kecerobohan nya

"Maafkan hamba putri, hukum hamba yang ceroboh ini, bila perlu bunuh hamba saja." Aria langsung bersujud dengan terus meminta maaf.

Angel kaget karena dayang tiba-tiba sujud kepadanya. "Bangunlah, tidak usah merasa bersalah seperti itu, ini memang salah saya juga karena ingin mencelakai Ratu."

"T-tapi putri—" Aria langsung menangis sejadi-jadinya karena tuannya ini begitu baik mau memaafkan dirinya.

"Sudahlah, daripada kau terus menangis seperti itu. Lebih baik kau jelaskan posisi saya sebagai apa disini. Lalu, jelaskan kerajaan apa yang saya tempati dan jelaskan kehidupan saya sebelum saya hilang ingatan." titah Angel.

Aria yang mendengar perintah tuan putrinya langsung bangun dan mengusap air matanya. Membukukan badannya dan terus mengucapkan. "Terima kasih putri, terima kasih putri, terima kasih putri,terima kasih putri, te–"

"Cepat jelaskan!" Angel sangat jengah menghadapi dayangnya, Apa orang jaman dulu seperti ini?

Sadar tuan putrinya yang mulai kesal. Aria langsung menjelaskan sesuai yang di perintahkan oleh tuan putrinya.

Dapat Angel simpulkan dari cerita Aria dayangnya. Bahwa........

1. Angel merupakan selir pertama di kerajaan ini.

2. Kerajaan ini adalah kerajaan bayangan. Setiap malam kerajaan ini selalu tertutup awan yang membuatnya seperti bayangan. Kerajaan ini di pimpin oleh raja Carlos Tevez.

3. Orangtuanya dulu korban pernikahan politik sama seperti nya.

4. Orangtuanya tidak harmonis dan selalu bertengkar, berbeda jauh dengan orangtua Angel di zaman milenial.

5. Orangtuanya menjadikan dirinya boneka.

6. Angel tidak memiliki saudara sehingga membuatnya kesepian, sama seperti dirinya di zaman milenial.

Lagi-lagi Angel menjadi pelupa, bagaimana bisa ia tidak menanyakan nama dirinya sendiri, Sungguh bodoh.

"Saya lupa menanyakan ini Aria, Nama saya siapa?" tanya Angel penasaran.

"Veira Baixton." Jawab Aria.

••••••

Yey!

Author update lagi! tumben banget ya malem-malem gini updatenya. Author pengen banget tamatin cerita ini secepatnya.

Gak tau deh, bawaan nya setiap ngetik ini cerita pengen cepet-cepet di tamatin hhe.

Mungkin kedepannya author bakal update tiap hari..... Itu juga kalo jadi ya hehe><

DON'T FORGET TO COMENT AND VOTE MY STORY!

Guinea PigsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang