Saat ini Angel sedang di rias oleh beberapa dayang walaupun Angel sudah menolak tetapi Aria terus memaksanya. Angel yang malas berdebat terpaksa membiarkan dayang ini merias nya.
Muka Angel sangat berat rasanya seperti di timbun puluhan bedak. Entah mengapa Angel merasa pada dayang ini terlalu banyak memberi perwarna pada pipinya. Setelah dirasa selesai Angel membuka mata nya bertapa terkejutnya ia saat melihat hasil akhirnya.
Wajahnya berwarna putih seperti tepung dan jangan lupakan juga pipinya berwarna sangat merah dan alis tebalnya, membuatnya tampak seperti badut.
"Apa-apaan ini!" bentak Angel kesal.
"Apakah ini yang di sebut makeup!" Angel yang terlanjur kesal melihat wajahnya yang seperti badut akhirnya keceplosan.
Aria yang melihat tuan putrinya marah-marah pun bingung, pasalnya ini adalah riasan sehari-hari nya. Ditambah Aria masih bingung dengan kata mekap.
"Maaf putri, tapi ini memang riasan sehari-hari putri." ujar Aria yang menunduk
Para dayang yang takut hanya menunduk dan menatap satu sama lain sekaligus bingung yang di katakan tuan putrinya. Apa itu mekap? Batin mereka bertanya-tanya.
"Berikan saya air." titah Angel.
"B-baik p-putri." ucap Minah yang gemeteran kemudian langsung mengambil air.
Angel pun langsung membasuh wajahnya dengan air itu membuat para dayang terkejut.
"Kalian semua keluarlah!" titah Angel.
Para dayang keluar kecuali Aria yang masih di dalam kamar tuan putrinya. "Apa putri perlu bantuan?" tanya hati-hati Aria.
"Keluar saja! nanti jika saya perlu bantuan baru saya akan panggilkan."
"B-baik putri." Aria yang mendengar perintah tuan putrinya langsung keluar kamar dan menunggunya di luar.
"Huft.... benar-benar merepotkan."
Angel pun langsung merias wajahnya senatural mungkin, dengan memakai taburan serbuk putih dan sedikit perwarna bibir. Karna bentuk alis Angel yang sudah bagus jadi ia tidak memakai pembentuk alis.
Setelah di rasa siap Angel pun keluar dari kamarnya, ia melihat para pengawal dan dayang yang menunduk saat melihatnya.
"Tunjukkan jalannya!" Karna mood Angel yang buruk setelah melihat hasil makeup nya ia pun menjadi ketus kepada siapapun, membuat para dayang bingung padahal kemarin tuan putrinya bersikap ramah.
Apa tuan putri sudah benar-benar kembali?. Batin mereka bertanya-tanya.
Selama perjalanan menuju makanan, para prajurit dan dayang yang lewat berdecak kagum melihat penampilan tidak biasa dari Selir mereka.
Walaupun masih terlihat angkuh tidak memudarkan kadar kecantikan dan keanggunan.
Angel pun merasa setiap langkah yang ia ambil di awasi. Angel berusaha bersikap angkuh seperti Selir Viera agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Setelah melewati beberapa paviliun dan lorong yang meliuk-liuk. Akhirnya, Angel sampai tempat dimana anggota kerajaan berkumpul.
Di hadapannya terdapat pintu besar yang menjulang beronamen tua memberi kesan antik. Angel mengangkat tangannya pertanda ia akan masuk.
Kasim yang mengerti pun menunduk hormat dan langsung memberitahu keberadaan nya. "Selir Agung Viera Baixton memasuki ruangan."
Angel masuk dengan mempertahankan wajah angkuhnya walau dalam hati ia sangat gugup melihat mereka semua menatapnya.
"Salam yang mulia Raja Carloz Tevez dan Ratu Vaxendar Barley Tevez." Salam Angel dengan anggun dan lugas membuat mereka terkejut.
Angel tidak pernah memberi salam kepada Ratu atau Permaisuri itulah yang membuat mereka terkejut.
Angel bingung sendiri apa ucapannya salah atau mereka terkejut dengan penampilan barunya. Semoga ia tidak melakukan kesalahan apapun yang merugikan.
"Salam Veira Baixton, Kau terlihat berbeda seperti biasanya." ujar Ratu Vaxendar.
"Terimakasih, tapi ini memang tampilan saya biasanya. Mungkin Ratu yang tidak memperhatikan saya." sindir Angel membuat Vaxendar tersenyum canggung lalu mempersilahkan duduk.
Dalam hati Angel mengumpat, bagaimana Ratu yang kata di celakainya bisa ada disini? Bukankah harusnya ia terbaring di ranjang? Sangat tidak mungkin jika tiba-tiba sembuh atau jangan-jangan alurnya telah berubah?
Siapapun yang mendengar perkataan Angel pasti paham kalimat itu mengandung kalimat sindir. Semua orang pun tahu bahwa hubungan antara Selir dan Ratu memang tidak akur.
Angel pun langsung duduk di tempat biasanya. Sungguh Angel seperti anak ayam kehilangan induknya. Ini terasa sangat asing membuatnya tidak nyaman apalagi tatapan mereka khususnya tatapan disebelahnya menghunus tajam membuatnya merinding.
Ia benar-benar tidak mengenal mereka. Salahkan ia tidak menanyakan anggota istana kerajaan kepada Aria. Sungguh bodoh.
Angel pun bingung harus bersikap bagaimana kepada Raja. Oh shit, ia tidak di berikan ingatan apa-apa mengenai kehidupannya seperti pada novel-novel yang sering ia baca.
Akhirnya, Angel pun makan dengan khidmat menghiraukan tatapan mereka semua.
Mungkin, sudah menjadi tradisi anggota kerajaan jika sedang makan tidak boleh ada yang bersuara. Terbukti saat makan tidak ada yang bersuara membuat Angel menghela napas lega karna bisa makan dengan khidmat.
"Anda terlihat berbeda seperti yang dikatakan Ratu." ucap seseorang berbaju biru manik manik dengan perhiasan di seluruh tubuhnya.
"Saya tidak mengerti mengapa banyak yang berbicara bahwa saya berbeda," sahut Angel dengan nada dibuat seanggun mungkin.
Baju biru terkekeh kecil. "Ya, anda memang berbeda."
"Apakah anda menyindir saya tentang penampilan sehari-hari saya?" tanya Angel.
"Saya tidak mengatakannya, mungkin anda yang merasa begitu." sindir baju biru seperti nya orang ini pintar bermain kata.
Angel mengangguk paham. Ia berdiri tiba-tiba membuat seisi ruangan terkejut. Semua orang mengira bahwa Selir ini akan marah-marah dan pergi seperti biasanya.
"Sepertinya anda sangat pintar membuat pujian. Terimakasih atas pujiannya." Angel menunduk hormat dengan mengangkat gaunnya sedikit.
"Terima kasih Raja dan Ratu untuk jamuan makan malam." Setelah mengucapkan itu, Angel pergi menghiraukan tatapan dan teriakan yang membuat kupingnya panas.
Carlos berdiri membuat semua yang disana ikut berdiri. Menunggu ucapan sang Raja.
"Saya disini mengadakan jamuan makan malam untuk mengumumkan bahwa akan diadakan pesta pengangkatan kedewasaan Arabella Sambiela Tevez yang akan di adakan dua minggu depan."
Seisi ruangan bersorak karna sangat jarang kerajaan bayangan mengadakan pesta. Apalagi pesta pengangkatan kedewasaan Putri mahkota yang pastinya acara akan meriah.
"Untuk Selir Viera Baixton segera bertemu saya di ruangan kerja." Carlos pun pergi setelah mengucapkan kalimat itu membuat seisi ruangan bingung dan terkejut.
••••
Capek;)
Bingung mau ngelanjutin apa engga, tapi setelah di baca sayang banget ga di lanjutin cerita ini tidak seburuk itu kalo di pikir pikir.
Mungkin, Cerita ini bakal lanjut tapi jadwalnya gak tentu bisa jadi sebulan cuman dua kali hhe:)
![](https://img.wattpad.com/cover/262741786-288-k216322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guinea Pigs
FantasySuatu kesalahan dimensi membuat dua jiwa gadis menjadi tertukar. Bukan tertukar orangtua ataupun keluarga, ini tertukar oleh dimensi dan waktu. Seorang penjahat dimensi melakukan eksperimen dengan membuat jiwa gadis tertukar. Sebutlah dia sebagai il...