happy reading.
"pada kenapa sih? muka nya sepet banget." ujar haechan yang baru saja dateng ke kelas.
dia ngeliat temen temennya itu lagi pada masang wajah ditekuk. aura nya juga gak enakin banget, berasa liat orang yang baru selese tubir.
"apa-apa? cerita buruuuu." berhubung bell belum bunyi, haechan milih buat duduk di bangku depan meja mereka. yang kebetulan orang yang punya belum masuk ke kelas.
dia ngebalikin kursinya biar madep belakang, terus nopang dagu nya dimeja sambil natep keduanya penasaran.
renjun mendengus. "itu loh si yeji, ngajak ribut tadi didepan kelas."
"yeji siapa?"
"bego, yang cewek tadi kepo nya gak ketulungan."
"oh, yang sekelas sama si jeno? yang ngaku-ngaku pacarnya?"
"iyeee."
"kok bisaa?! duh anjir, nyesel gue ke toilet tadi. ketinggalan sudah."
jaemin mendengus. "dahla, gak mau lagi berurusan sama si jeno. pawang nya ngeselin."
haechan sama renjun saling lirik.
"yakin gak mau? perasaan dulu lo pernah bilang kalo suka jeno."
"DULU! itu dulu ya haechan ku sayang."
renjun mendengus. "dulu dulu bibirmu. kemarin-kemarin masih sempet tuh curhatin si jeno."
"ngga. udah diam. ngga bakal lagi." ujar jaemin dengan kesal.
"HAECHAN ADA YANG NYARIIN!"
"anying kaget. KALEM JIS!"
haechan langsung berdiri dari duduknya, langsung menghampiri pintu kelas. ada seorang siswi yang berdiri disana.
"nyariin gue?" katanya sambil nunjuk diri sendiri.
siswi itu mendongak. "e-eh iya."
"kenapa?"
"emm, itu nih-" ia memberikan sebuah kotak makan ke depan haechan, "buat lo."
haechan berkedip pelan. "gue? weh, dalam rangka apa nih."
"mau kenalan aja, kayak nya lo asik banget anaknya."
haechan mengangguk lalu tangannya terulur. "salken, haechan. makasih loh, makanannya."
"salken ryujin. sama-sama ya."
"bentar lagi bell, masuk kelas ya."
"iyaa!" habis itu ryujin berlalu dari sana dengan pipi yang memerah.
haechan menghendikan bahunya acuh. sambil masuk lagi ke kelas dengan membawa kotak makan tadi. "ADA MAKANAN NIH! PADA MAU KAGAK?"
ah, haechan lupa belum cek handphone buat ngabarin pacarnya.
yaha, jajaran sedgurl bertambah.
.
.
.
"ryujin, dari mana lo?"
ryujin yang baru masuk ke kelas nya menoleh kemudian menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul dimeja.
"dari kelas sebelah."
"ngapain?" tanya yeji sembari menatap tajam ryujin.
"bukan urusan lo kan."
"lo jangan-jangan masih suka ya sama si haechan? jin denger dia tuh banci tau. lo suka dari apa nya sih?!"
"maksud lo? ini bukan urusan lo!"
"lo tau gak sih? dia tuh antek-antek nya si ketos! cowo yang mau rebut jeno ryuu!"
"urusan sama haechan apa? gak ada!"
"lagian gue yakin, dia gak bakal suka sama lo dan lo bakal nyesel."
"terus lo pikir jeno bakal beneran suka sama lo?"
"heh!"
Lia, salah satu dari lima orang yang tengah berkumpul itu menghela nafas. "bego! kalian sama sama bego. ngejar orang yang udah jelas ngga sejalan." katanya sambil beranjak menuju bangku nya lagi.
yeji sama ryujin cuma diam. ngga ngejawab. karena mereka sendiri juga gak tau jawaban yang sebenernya.
.
.
.
"buru-buru amat chan?" tanya jaemin.
ini sudah waktunya pulang. kelas juga udah sepi. ketiganya baru selesai piket, iya dihari yang sama. itu juga hasil ngebujuk, biasalah.
"hehe, kak mark nya udah nungguin. duluan okey!" katanya sambil melambaikan tangan dan berlalu dengan langkah cepat.
jaemin sama renjun menggeleng pelan. dasar bucin. "eh, yang tadi waktu istirahat tuh cewek yang naksir haechan kan?" tanya jaemin, keduanya sedang berjalan dengan santai di koridor.
renjun mengangguk. "kok pada bego ya. pada ngejar cowok yang jelas-jelas ngga suka cewek. buang-buang waktu sama perasaan doang."
.
.
.
banyak cewe yg suka, tp dia cmn suka kak mark.jpg
•••
tbc.n. pendek banget..
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] galak | nomin.
Fanfic"katanya jaemin baik. apaan, orang nyatanya galak." ★AU!Lokal, boyslove, harsh words, lowercase.