𝐓𝐇𝐑𝐄𝐄 - 𝐒𝐂𝐀𝐑𝐄𝐃

96 24 20
                                    

☀︎︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☀︎︎

Erwin ya. Berarti aku harus ngejagain Erwin juga kalau lihat dia. Ga bakal aku biarin dia mati.

Seandainya kalau Levi tau akan hal ini... Argh tapi aku tidak mau dia cemas. Lagipula, keahlianku... butuh waktu 3 hari juga buat dipake lagi, huhuhuhu, aku tadi panik sih.

Iya iya, semua malaikat punya keahliannya masing-masing, sepeti talent. Talent aku itu, aku bisa merasuki isi hati dan pikiran manusia. Entah dengan berbisik atau ngomong biasa, tapi karna dibutuhkannya banyak energi, aku cuman bisa pakai talent itu 3 hari sekali.

Talent ku yang ke dua itu, aku bisa memegang benda manusia!! Aku bisa melakukannya terus menerus, dan tenaga yang aku keluarkan juga ga banyak.

Malaikat pada dasarnya punya satu talent, tapi aku punya dua!! Ga tau sih kenapa bisa gitu, tapi bisa!!!

Aku sedang bersama Levi dan Hange di ruang guru. Levi sedang membersihkan lantainya, Hange sedang bekerja di meja gurunya. Moblit masih istirahat.

Untung pas aku tinggal Hange ga kenapa-kenapa. Levi, kamu harus jagain Erwin, selalu.

2 hari berlalu, tidak ada yang terjadi. Levi dan aku mau pulang kerja, tapi tiba-tiba ada yang memegang tangan Levi.. aku harus berjaga-jaga.. pria berambut pirang, jenggot macam apa itu.

Sa-sayap itu.. P-pieck? Jadi pria itu dilindungi oleh Pieck?

Pieck Finger dulunya adalah The Reaper, dengan julukan "The Best Reaper", karna dia selalu berhasil mengambil nyawa manusia tanpa perasaan kasihan atau khusus.

Sampai saat itu, Isa, kakakku yang selalu berkemauan keras, menantang dia untuk bertarung, dengan taruhan, yang kalah akan mengundurkan diri dari kelompok Reaper.

Dan ya, Pieck kalah dan.. Isa sengaja merusak sayap kirinya. Ak-aku selalu takut jika bertemu dengan Pieck.

"Celeste, selamat sore."

"A-ah, ya sore Pieck." Aku tidak bisa melihat perempuan berambut hitam itu dimata.

Aku mengambil bulu sayapku, dan menaruhnya dikantong kerja Levi, berjaga-jaga.

"Tidak perlu seperti itu, Celeste Edwige." Kata-kata itu keluar dari mulut pria pirang itu. Saat itu juga aku bisa merasakan hatiku seperti ditekan. Ba-bagaimana bisa?

Aku hanya terdiam dengan mulutku yang terbuka. Kenapa manusia bisa melihatku? Isa, tolong.

"Berhenti memegang tanganku. Dan siapa itu Celeste Edwige?" Levi mengerutkan alisnya.

Laki-laki itu tertawa, "Bukan siapa-siapa aku hanya asal bicara." Sambil melihat ke arahku. "Levi, kita harus pergi... Levi. Levi." Oh iya 3 hari sekali ARGHH.

𝐆𝐔𝐀𝐑𝐃𝐈𝐀𝐍 𝐀𝐍𝐆𝐄𝐋!levi x celeste (oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang