Chapter 9

443 15 2
                                    

H. A. P. P. Y.
R. E. A. D. I. N. G

🍁

"Kembali, ya? Kasih aku kesempatan kedua," ulang Raffan, menunggu keputusan Viona.

Viona masih menunduk, perasaannya selalu amburadul saat mendengar permohonan dari pria yang jujur saja masih begitu dicintainya hingga saat ini.

Perlahan, Viona mengangkat kepalanya dengan air mata yang mengalir tanpa isakan.

Raffan mengerti tatapan wanita di sebelahnya, ditariknya tubuh Viona agar bersandar di dadanya. Tak lama, Viona terisak mengeluarkan seluruh rasa sakitnya pada Raffan.

"Aku benci sama kamu! Tapi aku udah terlanjur sayang banget sama kamu, Raf!" Suaranya parau. Raffan diam dan membiarkan Viona mengeluarkan kesedihannya.

"Aku langsung kecewa waktu Alifia datang dengan bukti lengkap kalau dia anak kamu! Aku hancur saat itu, Raff...."

"Pria yang aku sayang, pria yang aku cinta ternyata ngehianatin aku! Kamu jahat Raff!" Viona semakin terisak, tangan kanannya mencekram erat bahu Raffan, dan tangan satunya meremas kemeja Raffan.

"Tapi... Sebesar apa pun benciku sama kamu, aku selalu kalah sama perasaain ini, Raf!"

Bukannya Raffan senang, malah pria itu semakin merasa bersalah dan menyesal.

Bisa-bisanya menyakiti hati seseorang bak bidadari seperti Viona Margaretha.

"Vi...., maaf. Aku cowok paling brengsek yang kamu sayangi, dan aku nggak akan maksa kamu lagi buat kembali sama aku, Vi. Sekarang, aku akan coba ngelepas kamu, dan aku akan setujui apa pun keputusan kamu. Bahkan, sekali pun kamu nyuruh aku mati, dengan senang hati aku lakukan, Vi," ujar Raffan benar-benar pasrah pada Viona.

Mendengar ucapan Raffan, Viona semakin memeluknya erat. Bukan hanya dirinya yang terluka hebat selama ini, tapi Raffan juga menanggung beban lebih berat.

Tapi....
ARGHH!

Intinya, Viona tidak bisa menjauhi Raffan. "Raffan....."

"Aku rela Vi ngelepas kamu, demi kebahagiaan hati dan perasaan kamu. Aku tahu, selama ini kamu selalu menderita sama aku. Aku udah terlalu jahat buat kamu yang sebaik ini selama ini sama aku."

Viona terdiam, dia bingung harus mengatakan apa untuk Raffan.

Tangan Raffan mulai mengelus-elus rambut panjang Viona. Ia memejamkan kedua matanya, "aku cuma bayangin kalau kita berjuang sama-sama buat melewati masalah di hubungan kita, dan kita bisa merawat Alifia bersama. Tapi, harapan itu salah, aku terlalu sering bikin kamu terluka. Maaf."

Hanya kata maaf dan selalu satu kata itu yang mampu Raffan lontarkan untuk Viona. Namun apakah Viona akan luluh lagi pada Raffan?

Viona langsung melepaskan pelukannya, ia menangkup kedua wajah Raffan yang masih bersuhu panas. Ia menarik napasnya dalam-dalam.

"Aku akan kasih kamu kesempatan kedua. Setelah kamu menceritakan tentang Alifia dan Olin." Viona menatap Raffan serius.

Raffan sangat bersyukur dalam hatinya. Lantas ia kembali memeluk Viona.

"Vi... kamu benar-benar wanita baik. Nggak seharusnya aku nyakitin kamu terus-terusan." ungkap Raffan.

Raffan melepas pelukan itu perlahan.

"Ssstttt. Udah, Raff. Semenjak aku sama Alifia dan ada Reygan yang selalu bantu aku urus Alifia, pikiran aku nggak pernah lepas dari kamu, Raff. Aku mau merawat Alifia karena aku nggak mau seorang anak yang nggak tau apa-apa itu sampai terluka atau kenapa-kenapa," terang Viona lantas melirik Alifia yang masih tertidur dalam strollernya di sebelah perempuan itu.

H̶a̶p̶p̶y̶ With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang