H. A. P. P. Y.
R. E. A. D. I. N. G🍁
Menikah dengan Raffan, ya, Vio.
Kalimat itu selalu terngiang-ngiang diingatan Viona beberapa hari ini. 3 hari Raffan dirawat inap di rumah sakit Jakarta Medika. Keadaannya belum cukup membaik namun, pria itu bersikeras meminta pulang. Akhirnya sang dokter memperbolehkan Raffan melakukan pengobatan dengan rawat jalan di rumah. Penyakit anemianya memang sudah tidak kambuh lagi namun, ia harus tetap beristirahat total dulu karena sakit tipes yang dideritanya belum sembuh betul.
Selepas dari masa perawatannya di rumah sakit. Raffan memilih untuk melanjutkan rawat jalannya di rumah kedua orang tuanya. Pria itu juga meminta kepada orang suruhannya untuk memperbaiki apartemennya yang sudah seperti kapal pecah. Barangkali, nanti apartemen itu akan disinggahi oleh dirinya bersama Viona juga Alifia.
Raffan berdecak pelan seraya melihat banyak sekali obat-obatan dari resep dokter berserakan di atas nakas kamarnya. Ia bosan sekali harus terus-menerus meminum obat. Lantaran semua obat itu harus dihabiskannya untuk kembali memulihkan kondisinya.
Pagi ini, Viona datang menjenguk Raffan dengan membawa Alifia yang sedang tertidur lelap di dalam strollernya.
Viona mendekat ke arah Raffan di tempat tidurnya yang masih dalam masa pemulihan itu.
"Hai, Raff. Gimana keadaan kamu sekarang? Udah baikan belum?"
Raffan tersenyum lebar untuk Viona yang sudah menatapnya khawatir.
"Langsung sembuh, kalau kamu yang rawat," cengirnya menggoda.
Viona pun ikut meringis. "Aku serius, Raff."
"Iya, aku udah baikan kok. Oh ya, kamu ada apa tumben pagi-pagi begini udah datang ke sini? Biasanya kan agak siangan karena kamu ngurusin Alifia dulu." Raffan sudah mengernyit bingung.
Spontan Viona melirik Alifia di dalam strollernya.
"Oh, kamu bawa Alifia? Cantik banget ya dia! Eh dia tidur ya? Pindahin ke kasur aja, Vi, di sebelah aku. Kasihan dia nggak bebas bobo di stroller kayak begitu," usul Raffan. Lantas pria itu merapikan bantal di sebelahnya untuk Alifia.
Tanpa cakap. Viona bergerak mengendong Alifia, lalu memindahkannya di sebelah Raffan.
Viona menatap haru ayah dan anak itu sedang tertidur di satu tempat tidur yang sama. Rupanya Raffan sedang mengecup pipi Alifia dengan penuh kelembutan.
Andai saja anak itu adalah anak dari keduanya.
Sedetik kemudian, Raffan beralih pada Viona yang sudah duduk di kursi sebelah tempat tidur itu dengan senyum penuh haru.
"Kok kamu sedih, Vi?" tanya Raffan tersentak.
Viona kembali tersenyum. "Nggak papa, Raff ..."
"Raff ... ada yang mau aku bicarain sama kamu." Viona mulai menjelaskan maksud kedatangannya pagi-pagi.
"Apa sayang?" Raffan mulai mendudukkan dirinya atas kasur dengan menyenderkan punggungnya pada pembatas tempat tidur dengan dinding kamarnya.
"2 hari yang lalu, mama Dara ngomong sesuatu sama aku."
"Mama ngomong apa sama kamu?" Raffan mulai khawatir dengan kekasihnya.
Viona tertunduk sebentar.
"Mama minta ... supaya aku menikah dengan kamu, Raff."Jelas. Respons Raffan memancarkan aura bahagianya.
"Apa kamu masih mau menikah denganku?" Mata Raffan menatap dalam manik mata Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
H̶a̶p̶p̶y̶ With You (Completed)
RomanceRomance 16+ **** "Bagaimana rasanya jika kamu merawat anak dari hasil perselingkuhan kekasihmu?" Raffan Adijaya Pratama dan Viona Margaretha adalah sepasang kekasih yang hendak melangsungkan pernikahan beberapa hari lagi. Namun rencana itu harus bat...