Queeny pun segera beranjak pergi ke tempat tim kelinci berkumpul. Queeny yang kesal dengan ulah senior-senior itu pun ngedumel dalam hati sampai-sampai ia tak menyadari bawa dia sedang dilihat oleh Randy.
"Ayok kita mulai duluan, ikuti Saya. Jangan sampai ada yang misah, kalau sampai misah akan kenak sanksinya besok pada pembukaan Ospek (baru berbalik badan dan lansung lanjutkan panduannya ) Oh iya satu lagi selesai saya temani kalian dan menjelaskan tentang kampus ini, saya akan bertanya jika kalian tidak bisa menjawab kalian akan mendapatkan sanksi yang sama seperti sanksi misah dari tim. Jelasss? Apa ada pertanyaan ?" Penjelasan yang dikatakan Randy kepada anggotanya.
"Jelass kak" jawab semua anggota.
Randy yang merasa bahwa Queeny masih terlihat kesal saat menatapnya karena kejadian tadi membuat Randy semakin mempunyai pikiran untuk membuat Queeny pisah dengan timnya pada saat timnya mengelilingi kampus yang cukup luas dan mungkin sangat gampang untuk membuat orang yang tidak mengetahui lokasi kampus tersebut mengalami kesulitan untuk mencari kelompoknya.
Randy mulai mengajak tim kelinci mengelilingi dan langsung menjelaskan tempat-tempat yang ada dikampus. Dengan teramat teliti Queeny pun mencoba mengingat semuanya dan sesekali berhenti sejenak untuk mengingat tempat-tempat tersebut. Melihat Queeny, Randy merasa semakin mudah untuk membuatnya misah dan sehingga esok akan sangat mudah untuk mengerjainya.
Queeny yang berhenti sejenak didepan Lab Komputer itu pun mengejar timnya kembali, belum sampai pada timnya ia sudah ditahan oleh senior yang mencoba mengajaknya ngobrol yang tanpa ia kenali. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak jelas dari seniornya tersebut membuatnya lupa akan timnya yang sudah jauh meninggalkannya.
Senior yang banyak mempertanyakan pertanyaan tidak jelas itu pun tiba-tiba meninggalkannya dikoridor sendiri. Queeny pun mencoba mengejar timnya kembali, mengelilingi kampus yang cukup luas yang membuatnya sangat panik dengan apa yang dikatakan oleh Randy tadi.
Masih terus mencari ia pun akhirnya menemukan timnya sudah kumpul dilapangan untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini. Queeny yang berlari tergesa-gesa menuju timnya, mencoba untuk tidak diketahui oleh senior-seniornya. Tetapi usahanya gagal, martin yang melihatnya pun langsung memanggilnya kedepan.
"ini nih contoh anak baik, misah dari tim dan kemudian datang tanpa permisi" Teriak Devi kepada Queeny.
"Kamu kedepan sekarang" bicara Randy kepadanya.
"saya ya kak?" tanya Queeny.
"iya kami, siapa lagi. Cepat kedepan" teriak Randy
"ini nih mahasiswi baru yang paling teladan, diajak keliling kampus malah ngilang ntah kemana, Padahal udah saya bilang dari awal tidak boleh ada yang misah. Siapa nama kamu ?" Tanya Randy
Jeanny dan Poppy yang melihat hal tersebut dari kejauhan hanya bisa melihat satu sama lain, yang menunjukkan bahwa mereka juga merasa panik melihat Queeny bisa seceroboh ini.
Cindy yang baru ia jumpai tadi pun berpikiran hal yang sama seperti apa yang kedua sahabatnya pikirkan
"Queeny" jawab Queeny datar
"ehh songong banget kami, baru juga junior udah belagunya minta ampun" kata Devi kesal melihat Queeny yang menjawab pertanyaan Randy dengan singkat.
"udah biarin aja (Kata Randy kepada Devi) teman-teman tolong ingat nama dia, besok dia akan tau apa yang akan diterimanya (ngomongnya kepada rekannya dibelakang) Sekian yang bisa gue sampaikan hari ini, sampai jumpa besok (bicaranya kepada seluruh mahasiswi/a baru)
"oh iyaa untuk kamu persiapin diri yaa untuk besok" (bicaranya kepada Queeny dengan tatapan ngeledek)
Senior-senior itu pun pergi meninggalkan mahasiswa/i baru.
Cindy penepuk pundak Queeny dan bertanya
"Lu kenapa bisa ngilang dari kelompok Queen?"
"Tadi ada senior ngajakin gua ngomong sampe gua lupa sama kelompok gua"
Tiba tiba Jeanny dan Poppy pun datang dan menanyakan hal yang sama kepada Queeny
"Lu kenapa Queen kok bisa gitu? Mati deh lu besok dikerjain sama tu orang" kata Poppy
"Aduu Queen, lu mah cari gara gara mulu" lanjut Jeanny
"Ahh yaudah laa ya! Mungkin lagi hari sial gua aja" jawab Queeny
"Ehh btw kenalin nih teman baru gua Cindy" lanjut Queeny
"Hi gua Poppy" sambil mengulurkan tangan kepada Cindy
"Gua Cindy"
"Hi gua Jeanny" sambil mengulurkan tangannya juga ke arah Cindy
"Gua cindy" jawab cindy lagi
"elu nya juga sih Queen, kok bisa sampai misah gitu sama tim lu, terus pas tadi ditanya nama lu, elunya songong banget jawabnya" Lanjut Cindy menanyakan soal pisahnya ia dari kelompok
"masalah dia nanyain nama gua ya emang gua mau jawab apa lagi? Kan dia Cuma nanya nama gak ada bilang apa-apa lagi" jawabnya dengan santai.
Tanpa Queeny ketahui Randy yang sedang berdiri dibawah ring basket pun mendengarkan apa yang dikatakannya tadi, Cindy dan kedua sahabatnya yang berusaha menghentikannya untuk menjelek-jelekkan senior pun gagal karena kekesalan dan mulut cerewet Queeny yang terus ngomong tanpa henti mengenai Randy.
Cindy dan kedua sahabatnya yang melihat Randy menuju tempat mereka berdiri pun segera mengajak Queeny pergi, tetapi Queeny yang sedang asik berbicara dan tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh sahabat sahabtnya tersebut.
"kalian ngomongin siapa?" tanya Randy yang sedang berdiri tepat dibelakang Queeny.
"itu loh panitia yang songongnya minta ampun" menjawab tanpa menoleh kebelakang.
"siapa?" tanya Randy lagi
"Ran.." menoleh kebelakang "Ran... Ranny kak, iya si Ranny itu dia orangnya songong banget kak" Lanjutnya dan mencubit Jeanny yang ada tepat di sampingnya dan membuat Jeanny berteriak "aww,, sakitt kali Queeny" ngomongnya pelan.
"Kok lu gak kasi tau gua" bisiknya kepada Jeanny
"Kita bertiga udah coba kasi tau elu dari tadi Queen, tapi elunya aja yang gamau denger" jawab Jeanny.
"ohh Ranny... Ranny mana?" tanya Randy lagi.
"yaa itu lah pokokny,, oh iya kak saya pulang dulu ya kak, saya udah dijemput" Queeny pun berlari sambil mengajak ketiga sahabatnya keluar dari kampus.
Ia yang keluar dari kampus itu dan berhenti di halaman depan kampus dan berbincang lagi dengan ketiga sahabatnya. Queeny yang sejenak diam dan memberikan nomor hpnya kepada Cindy dan kemudian melanjutkan ocehannya didepan ketiga sahabtmya sampai mamanya datang menjempunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Queeny Love Story (She Was Fat)
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta anak remaja perempuan yang bertubuh gemuk bernama Queeny dan bagaimana sakit hati membuatnya termotifasi untuk mengubah pola pikirnya tentang penampilanya.