24. Queeny

60 6 0
                                    

Setelah selesai menangis ia pun masuk kekelasnya dan terlihat sekali jikalau ia sedang benar-benar sedih. Mengikuti mata kuliah dan tiba waktunya pulang ia pun mencoba mencari kemana Falary tadi pergi dan untuk apa dia datang kekampus ini.

Melihat-lihat kesekeliling dan akhirnya terlihat Falary sedang berbicara dengan seorang mahasiswi senior didepan kampus,

"Ingat Queeny janji gaboleh nangis lagi, cukup!! Ingat lo cariin dia hanya pengen tau ngapain dia datang kekampuss ini!! Jadi gak ada tu baper-baperan" ngomongnya sendiri mengelus dada dan mencoba pura-pura lewat dihadapan Falary.

Sampai tepat didepan Falary, Falary pun memanggilnya "heii kamu yang tadi"

Queeny menoleh dengan pandangan yang aneh "anak ini beneran gak kenal sama gue, atau pura-pura gak kenal" ngomongnya dalam hati. Falary menghampiri Queeny dan berkata

"kok kamu tadi langsung pergi? Belum juga tadi aku sempet nanya nama kamu"

Ngomongnya lagi dalam hati "dia beneran gak kenal sama guee, ohh iya gue kan udah berubah total pantes aja dia gak kenal sama gue, astagaaa"

"Heii kok malah bengong" tanya Falary kembali

"oh maaf yaa, tadi gua ada kelas soalnya." jawab Queeny

"oh iya deh, kalau boleh tau nama kamu siapa? Mahasiswi baru yaa?"

"ehh nama gueee,, eeee,,, nama gueee,,," jawab nya terbata bata

"eee apa?" tanya Falary bingung

"Nama guaa Quin, iya gue mahasiswi baru disini"

"nama gue Falary"

"ngapain kesini? Mauu daftar kuliah?" tanyaQueenyy

"nggak gue lagi ngejemput kakak gue, dia kuliah disini juga" jawab Falary

"Ehmm"

"Btw boleh minta ID Ig atau apa gitu, mana tau kita bisa temenan"

"hmm Sorry gua gak ada IG"

"Kalau WhatsApp?" Tanya Falary

"Adaa.. 0813********! Yaudah gue pulang duluan yaa, gue udah dijemput" ia pun pulang meninggalkan falary

Queeny pun mencoba merenungi apa yang dia lakukan itu udah bener atau salah, ia yang tak hentinya mengeluarkan air mata teringat lagi kenangan indah dan bagaimana falary menyakitinya dan melukai perasaanya.

"tettt,tett,,tettt" suara klakson yang berbunyi kencang didepan rumahnya, Queeny merasa hal itu berisik ia mengusap air matanya dan turun kebawah untuk mellihat siapa orang gajelas yang bunyiin klakson sekencang itu.

"ehh bisa naik mobil gak si lo? Norak banget hidupin klakson sampai segitunya didepan rumah orang" teriak nya kearah mobil tersebut.

"selo aja dongg bukk, ini saya Randy"

"ohh elu kak.. gue kirainn siapaa, ada apaan kak sampee klakson begitu depan rumah gue"

"ya gpp biar kamu keluar aja" menatap Queeny dengan pandangan anehh

"galau kamu ya?" tanya Randy

"nggak kok, sok tau banget kakak mah" jawab Queeny Rada nyolott

"itu mata kamu sembab gitu, udah jujur aja sama saya. Kalau kamu percaya sama saya, saya siap kok dengerin cerita kamu"

Spontan Queeny menangis didepan Randy, Randy yang melihat hal tersebut memeluknya sejenak untuk menenangkan Queeny. Tangisan Queeny mulai mereda dan ia pun mulai menceritakan semua masalah yang dialaminya dengan Falary beberapa waktu lalu

Randy yang mendengarnya tampak kesal, namun mencoba menenangkan Queeny dan membiarkan dirinya juga tetap tenang.

"gue gak habis pikir ada cowok yang sebanci itu, masih SMA pulak!! Gak habis pikir gue Queen sumpah"

Queeny yang mendengar argumen Randy hanya bisa menatap Randy, air mata yang terus menetes tetapo tetap mencoba untuk tersenyum

"udah Queeny jangan nangis lagi (menghapus air mata Queeny) saya ngerti gimana sakitnya perasaan kamu sekarang, tapi kamu gak harus berlarut larut dalam kesedihan Queen. Saya tau kamu pasti cinta banget sama dia tapi kamu jangan mau dong dibego begoin gitu dengan rasa cinta kamu sendiri" celetusan Randy

"iyaiya gue tauu kok, bukannya gue gamau lupa, Cuma masih belum bisa aja. logika gue selalu bilang gue harus lupain dia, tapi hati gue selalu gabisa..... gue juga ngerasa takut sama orang yang bisa bikin gue nyaman, gue takut sakit ini terulang lagi" jawab Queeny sambil menatap Randy

"dia setia dan sayang banget sama cowok itu tapi malah diginiin, coba aja kamu sayangnya sama saya" ngomong Randy pelan

"ha lu ngomong apa kak?" tanya Queeny

"nggak, saya gak ada ngomong apa-apa kok" jawab Randy

Waktu menunjukkan pukul 9 malam Randy pun pulang, Randy yang saat itu baru tau gimana rapuhnya perasaan Queeny sebenarnya. Terlihat dari luar ia sangat begitu ceria, Randy masih terus memikirkan Queeny.

"kok bisa dia sesayang itu sama orang,, saya belum pernah ketemu cewek yang begini nih. Saking setia sampai rela sakit hati, bego atau gimana sih sebenarnya" ngedumel nya sendri.

Queeny Love Story (She Was Fat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang