22. Queeny

43 7 0
                                    

Randy memegang tangan Queeny dan membawanya untuk masuk ke dalam aula tersebut.

Alunan musik classic yang membantu dansa para pasangan semakin menjadi terlihat lebih berkesan. Dengan hiasan yang membuat ruangan aula tersebut sangat romantis.

Cinderella yang sangat bahagia karena bisa berdansa bersama seorang pangeran yang tampan dan baik hati. Begitu pula dengan yang dirasakan Queeny pada saat itu dimana ia bisa berdansa dengan sesosok pria yang sangat begitu tampan walaupun orangnya sedikit nyebelin dengan apa yang telah ditunjukkannya selama Ospek berlangsung.

Queeny terlihat sangat begitu menikmati suasana hingga tidak menyadari bahwa mereka sedang berdansa ditengah-tengah mata yang sedang memperhatikan mereka. Dansa tersebut terhenti dikarena sorakan yang diumbar rekan-rekan lainnya kepada Queeny dan Randy, sorakan "cieeee" terus bergema diruangan aula tersebut

Mengambil minuman yang telah tersedia yang disusul oleh Randy yang mendekatinya dan melontarkan sebuah pertanyaan

"Queen kamu tadi kenapa? Kpk langsung pergi gituu pas disorakin? Malu atau baper tu?" pertanyaan Randy yang membuat Queeny berdiam diri sejenak tanpa satu patah kata pun yang keluar darinya.

"kok diem? Ehh Queen muka kamu kok jadi merah gitu yaa?" tanyanya lagi.

"ahh kak Randy mahh isengin gua mulu!" jawabnya gugup dengan cengirannya yang membuat mukanya begitu lucu yang mengundang tawa Randy.

"kenapa kok ketawa?" Tanya Queeny

"nggak papa kok, cumaa lucu aja. Yaudah yuk saya antarin pulang, udah malem ntar orang tua kamu khawatir lagi kalau kamu pulangnya kemalaman"

"em ok" jawab Queeny.

Malam yang dipenuhi taburan bintang dilangit dengan nuansa dingin yang membuat suasana begitu indah.

Sesampainya dirumah Queeny, Randy bermaksud meminta maaf atas semua yang telah dilakukannya saat ospek.

"Queen maaf yaa saya kemarin pas ospek udah ngerjain kamu sedikit berlebihan, udah ngisengin kamu juga. Sorry ya saya gatau kalau ternyata kamu itu anaknya baik. soalnya pas pertama kali ketemu saya, kamu tuh ngomongin saya mulu. Maafin saya yaa Queen." Ucap Randy dengan penuh penyesalan..

"Queen kok kamu diem, kami masih marah yaa" lanjutnya lagi

"Queen jawab dong" lanjutnya lagi sambil menoleh kearah Queen

"Pantesan ajaa, sadar gak sadar tetap aja nyebelin ya nih anak" Lanjut Randy

Menatap wajah Queeny yang sedang tertidur dengan pulasnya tiba-tiba Randy tersenyum kecil "Cantik juga nih anak kalau diam kayak gini" ngomongnya kecil.

"Queen bangun udah sampe" Randy membangunkannya.

"Queeny" Lanjutnya lagi

Karena Queeny tidak bangun-bangun membuat Randy berpikiran untuk isengin Queeny "Tett,tett,teettt" suara klakson pun dibunyikannya yang spontan membuat Queeny terbangun dari tidurnya

"Udah pagi yaa, kok cepet banget ya. Perasaan gue baru aja tidur" lanjutnya tidur lagi.

"dikirainnya udah pagi, gilaa ni anak" Ngomong Randy "Teeeeettttttt" kalakson panjangg yang dilakukan oleh Randy lagi. Queeny yang terbangun melihat kearah Randy

"didalam mimpi aja bisa ada si jail ini muncul" Ngedumel Queeny

"Si jail ini beneran ada disini neng bukan mimpi" Lanjut Randy

Queeny yang mendengar hal tersebut langsung bangkit dari tidurnya

"sorry sorry gue kirain tadi gue mimpi, tapi kok kamu bisa ada disini?" Lanjut Queeny n

"heheee (cengengesannya menunjukkan kekesalan) kamu sadar gak, kamu itu lagi didalam mobil saya. Kitakan baru pulang dari promnight neng" Jawab Randy yang mulai sedikit kesal

"yaa maaf, yaudah makasih ya udah jemput gua. terus udah anterin gue pulang. sekali lagi makasih yaa kak. gue masuk dulu ya" lanjut Queeny dan langsung membuka pintu mobil dan menutupnya kembali dan beranjak mau masuk kedalam tetapi membalikkan badannha kembali dan berkata "hati-hati ya kak. Makasih"

Suasana pada malam itu berasa berbeda membuatnya tersenyum sendiri tak menentu. .

Queeny Love Story (She Was Fat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang