ーDiam

11 3 0
                                    

Kebahagiaan yang tercipta hari ini mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi ke angkasa. Menjadi abu seiring berjalannya waktu. Hujan tak datang, matahari menghilang, dan bulan menutup wajahnya seolah enggan melihat perjalanan menyembuhkan duka. Pintu yang rusak tetap pada keadaan semula, tanpa perbaikan ataupun penggantian kehidupan baru.
Aku menutup tirai kasar. Merasakan kekosongan diri menghantui mimpi. Ketika tangan mengulur dari balik cermin dan bayangan mu tercipta kembali. Namun yang ku lihat bukan dunia yang Indah dan menyenangkan, melainkan kertas hitam polos dengan kereta hancur dibawah tebing dan seorang anak laki-laki berbaju merah tersungkur diatas pijakan kaki. Mengingatkan ku pada diriku kala itu.

Kedipan mata Indah menyadarkan sang penguasa langit menutup pintu gerbang pemimpin malam.. Ketika si pemilik siang mendapati bagiannya, tokoh yang tak diinginkan datang membawa hembusan kesakitan dan penderitaan.
Tetap terdiam pada posisi semula, tak ada pergerakan sama sekali. Otak ku berputar kembali. Tumpukan kertas persegi panjang yang ikut terbawa oleh pacuan kuda beroda itu menyadarkan ku. Bahwa dunia gelap adalah tempat ku untuk mengakhiri.
Perbedaan kehidupan selalu tak selaras dengan keinginan. Kebisuan dalam diri tidak merubah apapun. Ku genggam jari-jari bayang mu dan membiarkan tubuh ku terseret dalam pintu imajinasi.

Untaian Daffarel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang