13. 95 line

1.3K 189 54
                                    

Johnny berulang kali mematut diri di depan cermin panjang yang berada di dekat pintu masuk apartemen. "Yokshi, Chicago!" Seru Yuta dari belakang.

"Bagaimana? Aku terlihat keren? Atau ada yang kurang ya?" Tanya Johnny sambil berulang kali memutar tubuh nya ke kanan dan kiri.

"Bro, kita cuma bertemu geng 95 line."

"Justru itu. Walaupun sudah sering bertemu, tetap saja harus memperhatikan fashion."

"Benar juga sih. Kau ini sangat memperhatikan penampilan. Bahkan meskipun kau ke Starbuck depan apartemen pun, kau juga berpakain rapi. Bahkan berbanding terbalik dengan Jaehyun yang hanya memakai kaos hitam dan topi saja."

"Ah, Jaehyun-ie sudah diberikan anugrah visual jadi walaupun hanya pakai kaos pun, dia tetap tampan."

"Benar juga."

Yuta mengibaskan rambut panjang nya kebelakang sambil menggulung lengan kemeja nya.

"Dimana Taeyong?"

Johnny mengangkat kedua bahu nya acuh. Dia lebih memilih merapikan anak rambut nya ketimbang repot-repot memikirkan sedang dimana Taeyong berada.

Beberapa saat kemudian orang yang dicari pun keluar dengan style santai nya.

"Woo, Lee Taeyong! Bagaimana perasaan mu? Ini pertama kali nya kau ikut kumpul lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woo, Lee Taeyong! Bagaimana perasaan mu? Ini pertama kali nya kau ikut kumpul lho."

"Biasa saja. Apa aku harus menyiapkan sesuatu sebagai anggota baru?"

"Tidak sih. Anak-anak 95 line baik semua kok. Kau tenang saja."

Taeyong mengangguk mengerti. Sebetulnya Taeyong agak lelah karena menghabiskan waktu di studio. Hari ini dia pulang terlambat dan baru sempat tidur 3 jam saja.

"I'm ready to go." Seru Johnny

🍑🐰

"Unnie! Bangun! Kata nya kau ada kumpul bersama geng mu itu!" Jennie menggoyang-goyangkan tubuh Jisoo yang masih saja bergelung dengan selimut nya. Jennie sudah kehabisan cara untuk membangunkan kakak nya itu. Dilihat nya jam di dinding yang menunjukkan pukul 5 sore dan akan semakin terlambat kalau Jisoo tidak bangun juga.

"Yak! Kim Jisoo! Palli!"

"Berisik! Aku mau tidur!" Sahut Jisoo sambil merapatkan selimutnya.

Jennie menarik nafas lalu membuang nafas untuk menenangkan diri nya. "Aku sudah membangunkan mu! Kalau kau terlambat, itu bukan urusan ku."

Setelah mengatakan itu, Jennie berbalik meninggalkan Jisoo yang tidak ada tanda-tanda pergerakan sedikit pun. Jisoo hanya menggumam tak jelas.

Ponsel Jisoo berdering keras sekali dan itu sangat mengganggu tidur nya. Tangan nya tergerak mematikan ponsel nya lalu lanjut tidur. Tapi sedetik kemudian, ponsel nya kembali berdering membuat si empu menggeram kesal.

Private LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang