2

2K 277 38
                                    

tok tok tok

"pangeran jungwon." teriak pangeran sunoo dari balik pintu. membuyarkan lamunan jungwon yang mengagumi wajah tampan pangeran sunghoon. ia mengusap belakang kepalanya canggung. ia pun berdiri dengan tiba-tiba. keputusan yang bodoh untuk jungwon, hanya ia tersandung dengan kaki kursi yang membuatnya hampir terjerembab. beruntung pangeran sunghoon segera menangkap pinggangnya.

jungwon terselamatkan. tapi hatinya tidak. jantungnya berdetak semakin kencang. wajah pangeran sunghoon sangat dekat. jungwon bisa melihat tahi lalat di wajah pangeran sunghoon dengan jelas. juga bibirnya yang merah merekah. kalau divisualisasikan dengan bendahara bahasanya, pangeran sunghoon itu seperti putri salju. kulitnya putih bersih dan bibir merah merona.

"pangeran jungwon." panggil pangeran sunoo lagi. pangeran sunghoon segera membantunya berdiri dengan benar. kemudian meninggalkannya yang masih terdiam. memikirkan ketampanan pangeran sunghoon yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"sebentar lagi waktunya jam tidur, kenapa malah berisik?" tanya pangeran sunghoon setelah membukakan pintu untuk pangeran sunoo. jungwon pun tersenyum menyapa pangeran sunoo yang membawa banyak sekali makanan ringan di tangannya.

"saya ingin berbagi makanan dengannya. sebagai bentuk awal persahabatan kita." jelas pangeran sunoo dan menghampirinya. memberikan setumpuk makanan ringan yang tadi dipeluk oleh pangeran sunoo. jungwon menerimanya dengan senang hati.

"kalau sudah habis, jangan sungkan untuk memintanya lagi pada saya. karena pipi gendut anda tidak boleh hilang." kata pangeran sunoo dan pamit untuk kembali ke kamarnya.

keadaan hening. jungwon masih memikirkan perkataan pangeran sunoo. pipi gendutnya selalu menjadi bagian yang membuatnya tidak nyaman. karena beberapa orang yang bertemu dengannya akan mencubit pipinya dengan gemas. membuatnya kesakitan. ia seringkali ingin melakukan diet, walaupun gagal karena pelayan pribadinya akan meminta para koki untuk memasakkan makanan kesukaannya.

"jadi, masih tetap mau minum susu?" jungwon mendongak dari makanan ringan di pelukannya. ia menatap pangeran sunghoon yang sudah melepaskan kacamatanya dan menyodorkan susu kaleng yang dikenalinya.

"eh susu ini dari kerajaan turquoise?" pekik jungwon terkejut. itu adalah salah satu susu yang disukainya. setiap ia menginginkan susu tersebut, ia harus menunggu selama sebulan karena sangat langkah.

"iya, benar. anda bisa meminum sepuasnya. saya memiliki banyak stok." jawab pangeran sunghoon yang membuatnya memekik senang. jungwon tidak akan pernah menyesal karena datang ke sekolah menari khusus pangeran. tidak akan pernah.

/

latihan hari ini membuat jungwon hampir menangis. ini latihan pemanasan. meskipun bukan hanya dirinya saja yang melakukan latihan ini, tapi ia benar-benar ingin menangis. ingin pulang ke istana barat dan merengek pada ratu. karena melakukan plank adalah pemanasan tersulit yang pernah ia lakukan.

tubuhnya terus bergetar karena ia baru pertama kali melakukannya. ia menoleh ke sekitarnya. hampir semua pangeran sudah terbiasa melakukan plank. tapi yang tubuhnya bergetar bukan hanya dirinya. ada pangeran sunoo yang sudah menyerah. juga ada satu pangeran yang tubuhnya sudah bergetar hebat tapi tetap melakukan plank.

jungwon pun mengakhiri planknya. ia sudah tidak kuat. kalau ia melanjutkannya, ia akan benar-benar berderai air mata saat itu juga. ia duduk bersandar pada dinding. memperhatikan cermin besar yang berada di depan sana. netranya menangkap sosok pangeran sunghoon yang masih stabil dalam melakukan plank.

semakin jungwon mengamati pangeran sunghoon, semakin ia merasa mengagumi pangeran sunghoon. apakah ini wajar? ia tidak pernah mengagumi seseorang seperti ini.

princes in love and your majesty is mine (sungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang