8

1.5K 201 46
                                    

jungwon tidak bisa berhenti memikirkan ucapan pangeran sunghoon waktu itu. berciuman? jungwon baru saja berusia lima belas tahun. ia tidak pernah keluar dari istana barat. ia bahkan tidak boleh pergi ke istana utama, walaupun hanya untuk sekedar bermain di hari biasa.

jungwon tidak pernah memiliki teman. hanya kedua kakak sepupunya, kak heeseung dan kak jongseong, dan pelayan pribadinya. pertama kali jungwon memiliki teman adalah ketika ia bersekolah di sekolah tari khusus pangeran. semuanya berjenis kelamin laki-laki. bagaimana mungkin jungwon bisa memiliki pengalaman untuk berciuman?

setahunnya, ciuman hanya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. memangnya bisa pangeran berciuman dengan sesama pangeran?

jungwon bingung. jungwon tidak paham. apakah perasaan yang dimilikinya itu seperti cinta-cinta pada novel yang dibacanya? tapi apakah mungkin?

jungwon kini hanya seorang diri. pangeran sunghoon sudah pulang ke kerajaan turquoise. kedua kakak sepupunya kembali berkelana ke kerajaan lain. tidak ada yang bisa ia ajak diskusi mengenai perasaannya itu. tidak mungkin ia bercerita pada paman pelayan pribadinya. ia bisa diceramahi berjam-jam.

perasaan jungwon benar-benar kalut.

/

satu bulan lagi adalah ulang tahun pangeran sunghoon. sudah lama jungwon tidak bertemu dengannya. selama sembilan bulan ini, jungwon disibukkan dengan mengurus ekonomi yang ada di kerajaan sapphire. pelajaran pertama setelah berusia lima belas tahun. membuatnya sedikit menyesal sudah bersemangat dengan ulang tahunnya, ternyata bukan untuk mengikuti pesta di istana utama saja. dia harus mempelajari semuanya tentang kerajaan sapphire. ekonomi, sosial, dan politik.

jungwon ingin mengutuk nenek moyangnya yang membuatnya harus mempelajari semua tentang kerajaannya dimulai dari usia lima belas tahun. di hampir semua kerajaan, di mulai dari usia tujuh belas tahun. usia yang pas untuk mengetahui politik kotor dalam kehidupan.

sungguh. jungwon jadi tidak memiliki waktu untuk berkirim surat dengan teman-temannya. terlebih pangeran sunghoon. ia juga tidak memiliki waktu untuk memikirkan hadiah apa yang akan diberikan. ia memang ingin memberikan novel sebagai hadiah, tapi ia terlalu gengsi. tidak mau sama dengan pangeran sunghoon. karena pangeran sunghoon memberinya beberapa novel sebagai hadiah ulang tahunnya. terlebih, jungwon tidak tahu harus memberikan novel apa. ia tidak memiliki kumpulan cetakan pertama yang bisa menjadi sangat berharga bagi pembaca novel.

"tuan muda. ada sebuah surat untuk anda dari kerajaan turquoise." jungwon bersemangat mendengarnya. surat dari kerajaan turquoise. pasti dari pangeran sunghoon. pasti.

jungwon menerimanya dengan baik dan membukanya. tulisan tangan dari pangeran sunghoon benar-benar memanjakan matanya. sangat elegan. tiap tinta yang tergores dengan halus. jungwon jadi rindu setengah mati pada pangeran sunghoon.

dunia jungwon menggelap. setelah membaca kata per kata yang ditulis. jungwon pingsan. pelayan pribadinya histeris melihatnya jatuh begitu saja. bukannya jungwon terlalu lelah dengan kegiatannya, melainkan isi surat tersebut. isi surat yang menusuk hatinya. menyakitinya dengan sekali tembakan.

saya akan bertunangan di hari ulang tahun saya yang ke tujuh belas tahun. dengan seorang putri dari kerajaan blue topaz.

/

jungwon terbangun dengan napas terengah-engah. ia mengedipkan kedua matanya berkali-kali. sepertinya mimpi. sepertinya ia telah bermimpi. tidak mungkin pangeran sunghoon akan bertunangan. secepat itu? tidak mungkin. tapi, ini adalah dunia politik di kerajaan. bisa jadi. tapi tidak mungkin pangeran sunghoon akan melakukannya. iya kan?

usianya belum genap tujuh belas tahun. tidak mungkin. pasti tidak mungkin.

"syukurlah tuan muda sudah siuman. saya sudah mempersiapkan pakaian untuk anda." jungwon mengernyit. tak paham dengan ucapan dari pelayan pribadinya.

"untuk apa?" tanyanya pelan.

"untuk pergi ke kerajaan turquoise. anda diundang untuk merayakan pesta ulang tahun pangeran sunghoon, juga acara tunangannya." jawab paman pelayan pribadinya. membuat tubuh jungwon kembali melemas.

semuanya tidak mimpi. semuanya bukanlah mimpi buruk. semuanya nyata. pangeran sunghoon benar-benar akan bertunangan. pangeran sunghoon akan segera menikah. jungwon pun menangis. isakan keras keluar dari bibir mungilnya. membuat pelayan pribadinya kebingungan. kelabakan untuk menghiburnya.

/

jungwon mencoba mengatur napasnya. tarik napas dalam-dalam. hembuskan. tarik napas lagi, kemudian hembuskan. napas jungwon sudah mulai tenang. baiklah. dia sudah siap. iya. dia sudah siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi di depan kedua matanya.

pelayan pribadinya membuka pintu untuknya. jungwon segera turun dari mobil khusus untuknya. ia mengedipkan kedua matanya berkali-kali. kerajaan turquoise sangatlah indah. meskipun jungwon menyukai warna biru gelap, namun warna biru turquoise sangatlah indah. sangat memanjakan penglihatannya.

"selamat datang pangeran jungwon." pangeran sunghoon datang entah dari mana. menyambutnya dengan senyuman hangat. dengan senyuman yang menawan. jungwon hampir lupa akan rasa sedihnya. senyum pangeran sunghoon menyembuhkan luka di hatinya.

"anda pasti lelah. saya akan mengantarkan anda ke kamar tamu." kata pangeran sunghoon sembari meletakkan tangannya di punggungnya. siap menuntunnya. jungwon dapat menghirup aroma wangi dari tubuh pangeran sunghoon. bukan hanya pohon pinus seperti biasanya. melainkan ada aroma bunga. benar-benar menyegarkan.

"anda baru saja dari taman bunga?" tanya jungwon spontan. pangeran sunghoon tertawa pelan.

"hahaha. iya. apakah anda ingin melihat taman bunga yang saya tanam sendiri bunganya?" jungwon mengangguk antusias. dan pangeran sunghoon pun menuntunnya untuk pergi ke taman bunga miliknya.

/

"kak sunghoon. apakah putri nakashima sudah datang?" jungwon terkejut dengan suara anak kecil yang tiba-tiba muncul di depannya. anak kecil itu tidak memiliki wajah yang mirip dengan pangeran sunghoon. sepertinya bukan adiknya. mungkin sepupunya?

"bona. tidak sopan berteriak seperti itu." nasihat pangeran sunghoon. jungwon hanya melihat interaksi keduanya.

"putri nakashima akan tiba di malam hari. dan juga, anda harus hormat pada tamu. ada pangeran jungwon. teman dari kakak." lanjut pangeran sunghoon. dengan mendengarnya, luka jungwon kembali terbuka. jungwon ingat. ia mengunjungi kerajaan turquoise untuk merayakan pesta ulang tahun dan pesta tunangan pangeran sunghoon.

"oh maafkan saya. perkenalkan, nama saya bona. saya adalah adik sepupu dari pangeran sunghoon." jungwon menunduk memberikan hormat balik pada adik sepupu pangeran sunghoon yang sangat sopan. dia membungkuk dengan sangat elegan, seperti yang terjadi di jaman inggris dahulu.

"benar kata pangeran sunghoon, anda adalah pangeran yang manis." lanjut pangeran bona. jungwon tersedak air liurnya sendiri.

"dan saya seperti mengenal anda karena pangeran sunghoon selalu menceritakan anda. setiap hari." jungwon tersenyum. ia tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. mengetahui bahwa tidak hanya dirinya yang memikirkan pangeran sunghoon dan menceritakan kepada siapapun mengenainya. pangeran sunghoon juga melakukannya.

"sayang sekali kalau pangeran sunghoon akan segera menikah dan menjadi raja." jungwon menoleh ke arah pangeran sunghoon yang berusaha menutup mulut pangeran bona. menikah? raja?

jadi itu alasan pangeran sunghoon menikah dengan cepat. apa tidak bisa pangeran sunghoon tidak menikah dan menjadi temannya seumur hidup saja? jungwon tidak siap untuk melihat pangeran sunghoon memberikan afeksi pada orang lain. ia terdengar seperti orang yang cemburu. tidak. tidak mungkin.

"pangeran sunghoon. putri nakashima telah tiba. anda harus menyambutnya sekarang." pelayan pribadi pangeran sunghoon datang dan memberikan informasi yang lagi-lagi membuat dunia bahagia jungwon runtuh. apa jungwon tidak diperbolehkan bermain sejenak dengan pangeran sunghoon?

/

a/n: akhirnya aku double update juga~ semoga kalian esmosi ya bacanya 😗 terima kasih yang sudah baca sampai sejauh ini dan juga memberikan feedback. aku sayang kalian (*'▽'*)♪

princes in love and your majesty is mine (sungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang