6

1.5K 239 21
                                    

pesta ulang tahun pangeran jungwon berjalan dengan lancar. meskipun hanya sedikit orang yang merayakannya, tapi jungwon merasa senang. tentu saja karena kedua kakak sepupunya dan juga pangeran sunghoon. selain itu, jungwon mendapatkan banyak sekali barang yang ingin dia beli. seperti pembatas buku berwarna biru. sepatu keren berwarna biru. semuanya berwarna biru. kali ini tidak ada yang memberinya barang berwarna merah muda lagi.

setelah jamuan makan siang selesai dan beberapa pidato ucapan selamat ulang tahun untuk jungwon, kini ia bisa bersantai di dalam kamarnya. memandang kagum hadiah-hadiah yang ia terima. ia seorang diri di dalam kamarnya, karena ia ingin menikmatinya sendirian. ia malu kalau bertingkah seperti anak kecil pada kedua kakak sepupunya. jungwon lupa kalau ia akan tetap menjadi anak kecil meskipun ia sudah berusia lima belas tahun.

tok tok tok.

jungwon berdecak sebal. tapi ia segera menenangkan dirinya. mungkin itu pelayan pribadinya yang ingin mengantarkan camilan untuknya. jungwon ingin menikmati kue ulang tahunnya lagi.

"pangeran sunghoon ingin bertemu dengan anda, tuan muda. apakah anda memberikan ijin?" jungwon hampir terjungkal ketika ia turun dari ranjangnya. pangeran sunghoon? kenapa?

jungwon berlari dengan tergesa dan membuka pintu kamarnya seorang diri. ia tersenyum pada pelayan pribadinya dan pada pangeran sunghoon yang sudah berada di depannya.

"silahkan masuk, pangeran sunghoon." kata jungwon mempersilahkan pangeran sunghoon untuk memasuki wilayah kamarnya.

jujur. jungwon sedikit gugup. kamarnya berantakan. beberapa barang serta bungkus hadiah masih berserakan di atas ranjang. tapi ini bukanlah kali pertama pangeran sunghoon melihat kamarnya berantakan karena barang-barang penting. pangeran sunghoon pernah melihatnya, ketika masih menjadi teman kamarnya di sekolah tari khusus pangeran. ah, jungwon mengelaknya dalam hatinya.

tapi ini kali pertama pangeran sunghoon memasuki kamar pribadinya. dan mereka kini hanya berdua di dalam kamar yang luas itu. rasa gugup menyerang jungwon tiba-tiba.

"apa anda sudah membuka hadiah dari saya?" tanya pangeran sunghoon sembari duduk di atas ranjang jungwon yang lumayan penuh oleh barang-barang.

oh, mengenai hadiah dari pangeran sunghoon, jungwon lupa untuk membuka hadiah dari pangeran sunghoon itu. ia pun berjalan menuju ke lemari bajunya yang besar. ia membukanya dan menemukan kotak berwarna biru itu. jungwon mengambilnya. membawanya di depan pangeran sunghoon.

"ke-kenapa anda memberikannya pada saya?" tanya pangeran sunghoon dengan gugup. ini adalah kali pertama pangeran sunghoon gugup di depannya. jungwon terkekeh pelan. pangeran sunghoon terlihat sangat lucu. wajahnya sedikit memerah. jungwon jadi penasaran hadiah apa yang diberikan oleh pangeran sunghoon untuknya sampai membuatnya gugup seperti itu.

"ber-berhenti tertawa." jungwon tertawa terbahak mendengarnya. wajah pangeran sunghoon sudah memerah. jungwon ingin menggoda pangeran sunghoon karena wajahnya yang memerah seperti bunga mawar merah waktu.

jungwon terdiam. ia berhenti tertawa. karena pangeran sunghoon merebut kotak hadiahnya dan meletakkannya di atas ranjang. kemudian mendekatkan tubuhnya pada tubuh jungwon.

(WARNING! ADA ADEGAN SEDIKIT INTIM. KALAU TIDAK MAU MEMBACA, SILAHKAN DISKIP SAMPAI TANDA /. TERIMA KASIH)

jungwon mundur selangkah. pangeran sunghoon maju selangkah. mereka terus melakukan hal tidak penting itu sampai jungwon hampir terjerembab karena tersandung kakinya sendiri. pangeran sunghoon segera menangkap pinggangnya. jungwon tidak bisa mendengarkan apa-apa. ia hanya bisa mendengar detak jantungnya yang berdegup sangat kencang. serta napas pangeran sunghoon yang begitu dekat di telinganya.

jungwon dapat menghirup aroma pohon pinus itu lagi. setelah beberapa waktu tak jumpa. setelah beberapa waktu tak mencium aroma familiar ini. setelah beberapa waktu yang lalu. jungwon sangat merindukannya. tanpa sadar ia meneteskan air mata. mulutnya yang terbuka karena terengah-engah pun mengeluarkan isakan kecil.

jungwon memeluk tubuh pangeran sunghoon dengan erat. tubuhnya bergetar. karena tangisan kecilnya dan karena pangeran sunghoon mengecup telinganya. ciumannya lembut. kecupan ringan. namun mampu membuat kaki jungwon melemas. ia hampir terjatuh. beruntung pangeran sunghoon memegang tubuhnya. jungwon pun bertumpu sepenuhnya pada tubuh pangeran sunghoon.

lagi.

pangeran sunghoon mengecup telinganya lagi. lagi. lagi. jungwon menggigit bibir bawahnya. rasanya aneh. rasanya menyenangkan. perasaan baru apa lagi ini. jungwon memiringkan kepalanya. memberikan akses pada pangeran sunghoon. membiarkan pangeran sunghoon mengecupi lehernya dengan lembut.

"ah." lenguh jungwon. pangeran sunghoon pun berhenti. meminta maaf padanya karena sudah berbuat hal tersebut padanya.

/

kini keduanya duduk berhadapan dengan canggung. beberapa menit yang lalu mereka melakukan hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh pangeran. hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh pangeran di bawah tujuh belas tahun.

"saya membawa teh untuk anda, tuan muda." teriak pelayan pribadinya dari sisi luar pintu kamarnya. jungwon pun berdehem pelan. kemudian menyuruh pelayan pribadinya untuk masuk.

jungwon ingin membantu pelayan pribadinya seperti biasanya, hanya saja, kakinya masih lemas. sarafnya terlalu lemas. ia bisa terjatuh dengan memalukan di depan pangeran sunghoon. jadi ia membiarkan pelayan pribadinya menata meja kecil dan teh untuknya serta untuk pangeran sunghoon.

jungwon mengulum bibir bawahnya ketika pelayan pribadinya melihatnya dengan pandangan tanda tanya. jungwon pun kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

"paman. anda lupa kue ulang tahunnya." jungwon mencoba mengalihkan pelayan pribadinya. berhasil. pelayan pribadinya segera keluar untuk mengambil sisa kue ulang tahun untuknya.

"ehem. anda bisa membuka hadiah ulang tahun dari saya." pangeran sunghoon akhirnya berbicara setelah terdiam beberapa menit setelah meminta maaf. jungwon masih bisa melihat wajah penyesalan dari pangeran sunghoon.

"apakah saya benar-benar boleh membukanya di depan anda?" jungwon bertanya dengan hati-hati. ia takut kalau ia menyinggung pangeran sunghoon lagi. ia sudah tidak memiliki mood untuk menggoda pangeran sunghoon. atau ia akan berakhir seperti tadi lagi. jungwon masih malu. benar-benar sangat malu.

"boleh." jawab pangeran sunghoon setelah terdiam beberapa saat. pangeran sunghoon mengambil kotak hadiah itu padanya.

jungwon menerimanya dengan baik. ia mengatur napasnya terlebih dahulu. ia tahu kalau itu bukan sesuatu yang mudah busuk atau layu. mungkin bukan bunga mawar merah. eh. apakah susu kaleng dari kerajaan turquoise? jungwon rindu akan rasa susunya yang memanjakan lidah.

jungwon segera membuka penutup kotak tersebut. ia memejamkan kedua matanya dengan spontan. ia takut. ia gugup. kira-kira apa yang diberikan pangeran sunghoon padanya sebagai hadiah ulang tahun yang ke lima belas tahun.

"pangeran jungwon." panggil pangeran sunghoon. jungwon masih takut untuk membuka matanya.

"jangan gugup." suara pangeran sunghoon menjadi lirih. jungwon pun menjadi penasaran. ia membuka kedua matanya dan terkejut.

satu novel dari jane austen. sense and sensibility. novel yang tidak seharusnya diberikan pada jungwon. genre novel yang tidak seharusnya jungwon terima. tapi sedari dulu ia sudah penasaran. ia menunggu waktu berlalu cepat. setiap malam ia selalu berdoa agar ia segera berusia tujuh belas tahun agar bisa membaca novel ini. dan pangeran sunghoon memberikannya dengan cuma-cuma. seolah-olah melupakan kalau jungwon masih sangat muda. masih sangat kecil.

bukan hanya novel. pangeran sunghoon juga memberikan satu kaleng susu dari kerajaan turquoise. jungwon ingin protes. kenapa hanya diberi satu? kenapa tidak satu kardus atau sebanyak mungkin sampai jungwon lelah dengan rasanya?

"kenapa hanya satu kaleng?" protes jungwon dengan cemberut. pangeran sunghoon berdehem pelan.

"karena." jungwon marah. jungwon kesal. pangeran sunghoon sengaja memotong ucapannya untuk membuatnya terus penasaran.

/

a/n: syukurlah masih 1k kata di chapter ini 😭 kalian ga ngerasa aneh kan kalau vibe penulisannya beda? semoga engga ya, karena jujur aku nulis moodnya ngikutin lagu yang aku dengerin.

princes in love and your majesty is mine (sungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang