11

1.6K 203 100
                                    

jungwon mengusap kembali sudut matanya. mengecek kalau air matanya sudah benar-benar terhapus. pangeran sunoo dan pangeran riki masih memeluknya dari samping. jungwon merasa tenang. meskipun lukanya masih ada.

"saya sudah berhenti menangis." kata jungwon memberitahukan kedua sahabatnya. hanya pangeran riki yang melepaskan pelukannya. pangeran yang lebih muda darinya itu sudah tidak menunjukkan sikap kerennya. bahkan pangeran riki turut menangis bersamanya karena jungwon menangis histeris.

"beruntung pangeran sunghoon tidak ada di sini." kata pangeran riki sembari mengusap surai hitam kelamnya jungwon. mengusapnya penuh perasaan. sangat lemah lembut.

"benar. atau kita akan dihukum karena dituduh membuat pangeran jungwon menangis histeris." sahut pangeran sunoo setuju dengan ucapan pangeran riki. jungwon terkekeh pelan. mengingatkan momen ketika mereka masih di sekolah tari. pangeran sunghoon akan selalu membuat kedua sahabatnya terdiam kalau mengganggunya.

"katakan rahasianya kenapa anda menangis?" tanya pangeran sunoo penasaran. ia cemberut. sifatnya dibuat sesedih mungkin.

"tidak mungkin kalau terlalu rindu pada kami berdua." perkataan pangeran riki tepat sasaran. jungwon tersenyum lebar. terlihat memaksakan.

"saya jatuh cinta pada pangeran sunghoon." jawab jungwon jujur. tak ada yang ditutupinya. dan kali ini, kata 'cinta' yang dipilih oleh jungwon. sepertinya momen berciuman semalam membuatnya yakin kalau ia jatuh cinta pada pangeran sunghoon. seperti elizabeth pada mr darcy.

baik pangeran sunoo dan pangeran riki, kedua sahabatnya itu tidak terkejut. malah bersimpati padanya dengan kembali memeluk tubuhnya lagi. kali ini lebih erat.

"saya tidak bisa bernapas."

/

jungwon ingin berlari ke arah kak heeseung dan kak jongseong. namun ditahannya. ini bukanlah kerajaan sapphire. terlebih ini bukanlah istana barat. jungwon harus menjaga sikapnya. ia tidak boleh mengapa kedua kakak sepupunya dengan bersemangat seperti biasanya. ia akan menyapa mereka dengan formal. dengan penuh kesopanan.

"kak heeseung dan kak jongseong." sapa jungwon sembari menunduk hormat. kedua kakak sepupunya itu paham dan membalasnya dengan menunduk hormat juga.

"saya merindukan kalian." kata jungwon. dengan sepenuh hati. sudah lama ia tak berjumpa dengan kedua kakak sepupunya.

"kenapa bibir anda bengkak?" tanya kak jongseong. kakak sepupu yang memang selalu perhatian pada diri jungwon. ia pun segera mengulum bibirnya ketika kak heeseung berusaha melihatnya.

"apakah masih banyak serangga di musim dingin ini?" tanya kak jongseong khawatir. jungwon mengangguk pelan. ia tidak tahu apa yang harus dikatakan pada kedua kakak sepupunya itu.

"selamat datang, pangeran heeseung dan pangeran jongseong." pangeran sunghoon datang dan menyambut kedua kakak sepupunya itu. jungwon merasa pangeran sunghoon sengaja datang untuk membantunya.

meskipun begitu, jungwon masih gugup. karena kali ini kedua kakak sepupunya itu menatapnya dan pangeran sunghoon bergantian. menyadari sesuatu.

"saya harap kalian bisa menikmati kamar tamunya. karena kerajaan kami tidak semewah kerajaan kalian." dan pangeran sunghoon berhasil mengalihkan kedua kakak sepupunya itu.

/

pangeran sunghoon memintanya untuk bertemu di perpustakaan. tempat yang tidak akan dikunjungi oleh siapapun kecuali mereka berdua. karena hanya mereka berdua yang tertarik untuk membaca buku. jungwon menerima surat kecil dari pelayan pribadinya. katanya dari pelayan pribadi pangeran sunghoon. seperti kisah cinta di novel. hubungan yang sembunyi-sembunyi.

princes in love and your majesty is mine (sungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang