Hari ini adalah hari ulang tahun sekolahku yang ke-17 tahun. Sweet Seventeen. Dan seperti biasanya, kakak-kakak kelas 9 mengadakan pameran lukisan. Jumlah kelas 9 yang di sekolahku ada 7. Jadi, aku harus mengunjungi 7 kelas dalam satu hari. Batasnya dari jam 8 sampai jam 1 siang. Aku excited banget kali ini. Mau tahu kenapa. Sini deh, biar aku ceritain.
"Del.."
"What's going on?"
"Tuh, coba liat.." nunjuk brosur pengumuman yang tercantum di jendela kelasku.
"Terus?"
"Baca dong."
"Aku udah baca kemaren. Ngapain baca lagi? Buang waktu kale.."
"Baca kalimat ini, kamu pasti seneng."
"(baca kalimat yang bertuliskan 'Iphone 4 buat 3 pendatang pertama')" aku langsung senyum penuh kemenangan.
"Udah baca yang tulisan kecil itu?"
"(aku kembali mbaca tulisan kecil yang di maksud Inom, 'rakitan')"
"Gimana? Mau? Aku pengen.."
"Aku juga, besok kita ke kelas 9F dulu, ya?!"
"(diem aja)" kayaknya dia lagi ngebayangin gimana rasanya punya IPHONE 4.
Sampek rumah, aku rebahan di kasur sambil bayangin gimana rasanya kalo aku dapet Iphone 4. Tapi, aku baru inget. Temenku, Nasus bilang kalo Iphone 4 rakitan itu berbahaya.
"(senyam-senyum gaje)"
"Hp rakitan itu bahaya, lho.."
"Masa? Tau dari mana?"
"Katanya sih, bisa meledak."
"Katanya? Kayak iklan aja." dalem hati, sih ngomongnya.
"Terus kalo mukamu kebakar gimana?"
"(reflek) Ya nggak mungkinlah, ngaco bingitz.." aku langsung pergi keluar kelas.
OH MY DARLING ANGEL..! Gimana kalo kejelekanku bertambah pasrah gara-gara si Iphone? Ah, mana mungkin coba. Kalo misalnya hp rakitan itu bisa meledak, ngapain dijadiin souvenir? Pikir dong, pake dengkul. Aku masih senyam-senyum sendiri, "Betapa hebatnya aku, jika Bunda tau aku punya Iphone 4". Eh sorry salah, yang tadi itu maksudnya 'Pikir dong, pake otak'.
Pameran lukisan dibuka jam 8. Aduh, udah nggak sabar. Sekarang masih jam 7. Kurang 1 jam lagi.
"Nom, tungguin di depan kelas 9F aja. Biar, bisa dapetin Iphone."
"Makanya itu, aku mau ngajak kamu tadi.. Ayo ngajak Irin juga!"
.....
"Ngapain anak itu duduk di deketnya 9F. Pasti pingin dapetin Iphone." kata Inom sambil nunjuk-nunjuk tu anak.
"Aduh, gimana kalo dia yang dapet?" ucapku panik.
"Seharusnya kakak-kakak itu sedih.." Irin nambahin.
"Maksud?" tanya Irin.
"Semua anak kan, berebutan pengen masuk duluan cuman gara-gara ada Iphone." sambil dengerin lagu.
Bener juga sih, apa kata Irin. Bayangin aja kalo semua anak cuman ngincer Iphonenya doang.
"Ayo bubar..!!"
Buset, Bu Mitin bubarin antrian. Padahal, barisanku udah paling depan. Terpaksa aku pergi. Iphohe, Iphone dan Iphone. Itu aja yang ada dipikiranku.
Sejam kemudian..
Kepala sekolah, Bu Leko udah membuka pameran. Yey, bisa masuk. Karena Inom badannya kecil, dia bisa dengan mudah melewati sekumpulan anak penggila Iphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is My Life
HumorTemen-temenku biasa manggil aku Delbong. Jadi "This is My Life" ini adalah cerita keduaku. This is My Life ini lebih ke humor dan bagi kalian yang pecinta cerita humor, kalian harus baca ini. Kenapa judulnya This is My Life? Itu karena semua cerita...