awal perang(?)

179 23 4
                                    

"AKHIRNYAAA PULANGG!!" ucap Anneth setelah duduk di sofa kesayangannya

"Sekarang trophy nya mau di taro di mana Neth??" tanya Marsha

"Hm.... dimana ya? Lemari bagus sih, tapi di bawah TV bagus tuh, itu yang disitu" jawab Anneth sambil menunjuk lemari di bawah TV

"Tapi ini ada 12 trophy, emang muat? Apa mau didempetin aja?" tanya Marsha

"Kalo didempetin jelek Sha, kalo mau... bentar, itu apa aja sih kategori nya?" tanya Anneth

"OST drama terbaik, album of the year, song of the year, pendatang baru solo wanita, best female soloist of the year, wajah baru terbaik, self-produced, terus best music video, best side track, best song cover, best unit vocals, terakhir, best performance video" jawab Marsha, kayak absen anak TK ya...

"Banyak juga..." ucap Anneth

"Ini baru ISA loh Neth, kayaknya lo butuh lemari yang gede buat semua trophy" balas Marsha

"Apaan sih Sha" ucap Anneth

"Bener lah! Ini baru ISA loh, belum acara award yang lain, bisa berapa trophy yang lo dapet? Ratusan ada kali Neth"

"Amin" balas Anneth

Anneth tidak begitu suka dipuji berlebihan tapi kadang Anneth juga suka haus pujian hehe...

"Eh tadi gue terima ajakan ngonten bareng sama Deven"

"Terus? Bagus dong, dapet uang, terus bisa sekalian manas - manasin mereka" balas Marsha

"Ya iya sih... tapi... apa gue mulai dari sekarang aja?" tanya Anneth

"Kita udah mulai dari kemaren buset" balas Marsha

"Lah iya juga... lo Kevin gue Deven?"

"Sabi!" jawab Marsha

Anneth langsung mengambil ponsel nya dan mengirim pesan ke Deven.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pls jangan salfok jam ya, harusnya tuh lebih maleman gituu wkwkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pls jangan salfok jam ya, harusnya tuh lebih maleman gituu wkwkk

"Awal perang selesai" ucap Anneth dan meletakkan ponsel nya

"Selesai? Oke, nanti gue mulai" balas Marsha

"Tapi segitu aja cukup gak sih buat awal?" tanya Anneth

"Cukuplah... mereka cukup sensitif sih menurut gue kalo masalah kayak gini" jawab Marsha

"Oke"

Deven POV

"Kurang ajar banget sih si Kevin, mau semua dia yang urus kenapa dia pake ngomong gitu coba?!" ucap Deven di kamarnya

Deven keluar kamar dan mendobrak pintu kamar Kevin

"HEH SIALAN! Maksud lo apaan ngomong gitu hah?! Lo mau semua rahasia kita kebongkar?!" teriak Deven

"Maksud lo apaan manggil gue sialan!? Rahasia kita? Sorry, gue di belakang ini semua karena terpaksa bukan kemauan gue. Otomatis apa? Ini semua rahasia lo, gue gak masalah kalo rahasia lo kebongkar, gue juga gak peduli" ucap Kevin

"Kenapa gue manggil lo sialan? Karena lo udah bilang ini tanpa tau tempat!" ucap Deven dan menunjukkan ponsel nya

Kevin membaca chat dari Anneth setelah ditunjukkan ponsel nya Deven

"Maksudnya apaan nih? Gue gak ada ngomong gitu pas di backstage!" bantah Kevin

"Lo kira gue percaya? Gak! Gue tau banget lo itu mau ngejatuhin gue! Gue tau lo iri sama gue!" ucap Deven

"Tapi gue emang gak ngomong itu!!" bantah lagi Kevin

"Terus?! Apa gue percaya sama lo!?"

"Kenapa ribut sih kalian?!" tanya Mama Deven karena tidak suka keributan yang mereka buat

"Nih anak pertama Mama yang Mama suruh buat jadi produser Deven, dia pengen bongkar rahasia Deven!!" jawab Deven

"Gak Ma! Kevin gak ngomong apa - apa!" bantah Kevin

"Kevin! Kamu tuh Kakaknya Deven, produser Deven, kamu jangan bongkar - bongkar rahasia yang Deven simpen!! Kamu jadi Kakak harusnya ngelindungin Deven dong! Kamu ini jadi Kakak kok gak bener sih!" teriak Mama Deven

"MA! TAPI BUKAN KEVIN YANG NGOMONG!" teriak Kevin

"Udah deh! Kamu kalo gak suka jadi produser Deven, kamu keluar dari dunia musik! Gak usah kamu ada di dunia musik lagi!!" ucap Mama Deven lalu menarik Deven keluar dari kamar Kevin

Di ruang keluarga, Deven masih kesal dengan Kevin, Deven mengambil segelas jus dan duduk di sofa.

"Deven! Kamu harusnya jangan gitu dong! Kamu sama Kakak harus sopan sedikit! Kamu tau kan yang jadi suara dibalik semuanya itu kakak kamu! Kalo suara kamu bisa kayak Kevin sih kamu gak perlu bikin rahasia besar kayak gini! Coba aja kamu bisa kayak Kevin, gak bakal ada masalah kayak gini" nasehat Mama Deven, tidak tidak... nasehat sekaligus membandingkan.

Deven meletakkan gelasnya kasar dan kencang

"Ma! Stop bandingin Deven sama Kevin! Deven tau suara Deven gak bagus kayak Kevin! Tapi kenapa Mama lebih milih Deven yang jadi muka bukan Kevin?! Kalo Mama muak sama Deven silahkan ungkapin semua tapi dengan satu alasan! Ini semua diawal dari Mama!!" balas Deven kesal

"Mama kan pengen yang terbaik buat kamu, Deven! Kevin gak punya visual sebagus kamu! Harusnya kamu bersyukur sama visual kamu! Udah! Kamu balik ke kamar sana!" ucap Mama Deven

Deven kembali ke kamar dengan amarah yang masih ada, ingin sekali Deven memukul Kevin, tapi pasti Deven akan di nasehati sekaligus dibandingkan. Deven muak selalu dibandingkan.
_________________________________________
Segini duluu yaaa!
Sekarang yang baca jadi dikit nih😿

Semangat yang besok puasa!

Btw sorry kalo ada yang typo😊❤

✨IDOLA & RAHASIA✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang