Kenangan Terakhir Bersamanya❤

1.6K 82 2
                                    

HAI GAIS!!!
JADI KAYAKNYA AKU BAKALAN LAMA BANGET PUBLISH LAGI CERITA BARUNYA SOALNYA YG NGEVOTE DIKIT DAN YANG COMMENT JUGA DIKIT, MALAHAN YANG BARU PUN GAK ADA!

DAN AKU JUGA MAU ADA UH, JADI KAYAKNYA HARUS FOKUS DULU BUAT UH NYA. OKE, KE CERITANYA YAAA!!!
______________________________________

SIANGNYA...

Anneth terbangun dengan wajah yang kusut, tak ingin sekolah rasanya... Hari terburuk yang pernah ia alami.

"Neth..."

"Apa?"

"Ini aku Deven, boleh masuk gak?"

"Boleh..."

Sungguh Anneth tak ingin bertemu dengan siapa pun... Tapi mau bagaimana, Deven sudah datang.

"Kenapa?" Tanya Anneth

Anneth POV

"Kenapa?" Tanya aku

"Jadi... Aku mau ngajak kamu jalan - jalan, biar kamu gak suntuk di sini" Jawab Deven

"Gak ah" Tolak ku

"Ayoo" Deven menarik tangan ku, membawa ku ke rangkulannya.

"Jangan lupa sama kehidupan luar... Jangan dibiasain" Ujar Deven

"Hm..." Balas ku

"Naik motor mau yaaa" Kata Deven

"Ya.." Jawab ku

Deven mengambil helm dan memakaikannya di kepala ku, aku agak salah tingkah karena perlakuannya.

"Nah... Kan jadi aman, tambah cantik juga" Deven mendekatkan wajah nya ke wajah ku, aku merasa pipi ku berubah jadi warna kepiting rebus.

"Aku mau ajak kamu ke... Hati aku" Kata Deven menggoda

"Iihhh, apaan sih" Kesal ku mulai keluar

"Gitu dong balesnya... Kan jadi bagus" Balas Deven mencolek hidung ku

Aku jadi salah tingkah karena nya...

Deven naik ke motornya dan mulai menyalakan mesin motornya

"Naik..." Katanya

"I.. Iya" Jawab ku

Deven mengajakku makan siang, karena sekarang sudah jam 13:57
Aku memesan nasi goreng spesial dan jus jeruk, Deven memesan cumi goreng dan es teh tarik.

Pesanan sudah datang. Kami makan dalam keadaan diam, tak ada yang membuka pembicaraan.

Selesai makan, Deven membawa ku ke taman. Sekarang sudah jam 17:33 , kami sempat jalan - jalan santai sejenak. Deven duduk di sebelah kanan ku, dia merangkul ku. Memberi kekuatan untuk ku.

"Neth..."

"Ya?" Tanya ku

"Aku..."

Deven tampak sangat ragu untuk menjawab

"Aku... Mau... Pergi"

Aku melepas rangkulannya dan berdiri. Menatapnya heran.

"Dengerin dulu" Deven menarik tanganku untuk menyuruhku duduk kembali

"Aku ada job di New Zealand..."

"Be...berapa lama?" Tanya ku

"M... 2 tahun..." Jawabnya dan dia langsung menarik ke pelukannya.

"Maaf Neth, aku gak bisa nemenin kamu, aku harap selama 2 tahun kamu bisa jaga diri" Deven memeluk ku kuat.

"Dev... Jahat kamu! Aku lagi begini tapi kamu malah pergi!" Aku mulai memberontak dan mulai menangis

"Neth! Aku bukan mau jalan - jalan santai aja! Aku ada job... Aku di sana mau buat film dan lagu baru lagi, aku mohon kamu jangan pikir aku gak peduliin kamu. Aku bener - bener gak bisa gak ngedapetin dan gak ngejalanin job ini... Aku mohon kamu ngerti" Deven membalas sambil mengelus rambut ku pelan

Aku diam... Aku terus menangis. Tak ingin semua orang yang ku sayang pergi meninggalkan ku.

"Neth, aku mohon. Kamu jaga diri kamu disini, aku gak mau kamu stress... Aku cuma bisa kasih 2 hal" Kata Deven dan memberi gelang bertulis ✨DEVEN✨. Deven menyeka air mataku.

"Kamu yang tulisannya nama aku, aku yang tulisannya nama kamu" Katanya

Hal pertama sudah ia beri, sekarang wajah nya mendekat ke wajah ku. Aku diam, aku terpaku dalam tatapannya. Sampai kami bisa merasakan napas kami saling berhembus.

Dan Deven memelukku dengan erat, hangat. Itulah yang aku rasakan saat tangis ku masih turun. Aku membalasnya, aku ingin waktu menjadi lambat saja. Tak ingin hari ini berakhir, aku ingin memberhentikan waktu.

"Itu 2 hal yang udah aku kasih yaa Neth, 2 tahun kemudian aku bisa aja peluk kamu lagi Neth" Ujar Deven menggoda ku.

Aku merasa senyum ku mengembang sempurna karena Deven. Deven menggandeng ku, membawa ku pulang ke rumah yang sudah berantakan dan hanya aku yang tinggal.

Deven mampir sebentar karena besok pagi harus berangkat ke New Zealand. Deven membuat kenangan manis untuk ku sebelum dia pergi.

Dia memandang ku sangat dalam, setelah itu dia mencium kening ku. Sungguh aku akan rindu dengan ini nanti.

Di Kamar Anneth

Deven menemaniku sebentar sebelum aku tidur. Aku juga memberanikan diri untuk memeluknya lagi hingga ia hampir sepenuhnya sangat terkejut.

Lama sekali kami berbalas pelukan, aku melepas pelukan dan Deven menatapku, aku rasa ia tak ingin pisah juga denganku.

Aku juga tak ingin berpisah dengannya, aku langsung menutup diri ku dengan selimut. Ingin rasanya aku menangis di dalam selimut, aku tak tahan kalau harus berpisah dengan Deven.

"Selamat Malam Anneth ku"

______________________________________

MAAF YA GAIS! CUMA 700AN KATA...

SOALNYA OTAK KU MENTOK BANGET!

TETEP VOTE AND COMMENT YAAA!!! THANKYOU!!!

✨IDOLA & RAHASIA✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang