BODYGUARD

67 11 33
                                    



"Emang hari ini ya?"
"Iya tuh udah pada ngeluarin kamera, tadi juga udah mulai pas Alfaro jalan kaki."
"Syuting apa sih?"
"Sinetron Ikat Hatimu."
"Lah? Kok bisa syuting disini? Siapa artisnya?"
"Kan terakhir si Alfaro udah ketemu tuh siapa yang nyulik Ardina, terus bersambung pas Alfaronya di mobil mau ke rumah penculiknya."
"Jadi ini mau syuting rumah penculiknya?"
"Kayaknya sih..."

Ara memasang kupingnya dengan siaga di sebelah tetangga-tetangga yang sedang merumpi sambil belanja sayuran. Belum banyak yang tau kalau belakangan dia sangat menyukai sinetron Ikat Hatimu, bahkan sampai Tama jengah karena setiap hari Ara membahas soal Reynold —asisten pribadi Alfaro— yang kalau kata Ara lebih memiliki karisma daripada pemeran utamanya. Belum lagi, Ara sering memuji Alfaro yang katanya berperilaku manis kepada istrinya. Dan hari ini, dia baru tau kalau para kru dan bintang sinetron itu akan mengadakan syuting di Cauliflower Residence. Itu artinya Ara punya kesempatan emas untuk bertemu Indra Farhan —pemeran Reynold.

"Mbak Ara mau ikut syuting?" tanya Bu Asri.

"Ahahaha yang ada saya diusir, Bu."

"Diusir gimana? Kan cantik."

"Jadi pembantunya Alfaro ya, Bu? Hehehe," kata Ara melanjutkan. Ya, walau sejak dulu ada banyak orang yang mengira dia artis sinetron atau FTV, menjadi pemain sinetron tidak pernah ada dalam listnya.

"Lima puluh enam ya, Mbak."

Ara memberikan lembaran uang kepada Herni, penjual sayur kenamaan di komplek. Ara lebih iri dengan Herni, karena usaha jual sayur dan bahan masakan sudah setara dengan mini market, hanya saja sewa tempatnya masih sempit. Apa saja ada disana, kecuali daging wagyu A5 dan daging babi. Sayuran dan buahnya segar, begitu pula lauk pauknya. Juga bermacam bumbu masakan bahkan sampai segala jenis herb yang hanya bisa ditemukan di marketplace atau supermarket besar.

"Gapapa, Mbak Ara, paling nanti Mas Tama jejeritan tiap liat Mbak Ara akting," ujar Herni sembari memberikan kembalian uang kepada Ara.

"Sekeluarga nih ganteng sama cantik. Ketemu Masnya dimana, Mbak?" tanya Bu Adni.

"Dia sahabatnya teman kuliahku, Bu. Ya ketemu nggak sengaja waktu itu. Dia main ke kampusku, terus yaudah kenalan deh.". Ara senyum-senyum sendiri, kalau ingat pertemuan pertamanya dengan Tama. Waktu itu dia dan Artha sedang revisan skripsi di Gedung rektorat kampus. Lalu, Tama dan Johnny datang menemani Artha sekaligus numpang WiFi untuk main games. Pas pulang, Tama menawarkan diri untuk mengantar Ara langsung, sementara Artha bersama Johnny. Saat di rumah, Tama juga langsung meminta nomor Ara dengan dalih ini itu tapi berhubung Ara juga suka Tama, dia bersedia memberikan nomornya dan jadilah pendekatan mereka dimulai.

"Duluan ya, Ibu-Ibu," pamit Ara yang disambut senyuman.

Ara keluar dari ruko Herni, bergegas ke rumahnya. Hari ini memang tidak ada pesanan kue, tapi Tama mau makan makanan Korea sedangkan Ara belum pernah memasaknya. Jadi dia harus mempelajari terlebih dahulu.

Di tengah perjalanannya, dia melihat sekumpulan orang dengan banyak peralatan dan tenda, juga beberapa orang yang mengerubungi pemeran Alfaro. Seketika dia mengalami starstruck. Dia baru menyadari ternyata yang memerankan Alfaro jauh lebih tampan aslinya.

Ara segera menyadarkan dirinya lagi. Dia melanjutkan jalannya tapi matanya melebar melihat Jojo ーkucing peliharaannyaー menyebrang jalan. Entah bagaimana Jojo bisa keluar, padahal pagarnya dikunci. Setelah memastikan dia tidak masuk frame kamera manapun, dia berlari mengambil kucing itu sebelum Jojo berjalan lebih jauh. Setelah berada dalam dekapannya, Ara melipir ke pinggir jalan yang berlawanan dengan arah jalan yang dia lalui sebelumnya.

ARATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang