"Panggil aku Gojo-sama"
Dimana seorang gadis yang duduk dibangku kelas 1 SMA ingin berhijrah kedunia para penyihir Jujutsu ada. Namun gadis malang ini bukannya menjadi seorang siswi disekolah jujutsu. Mengenaskan, Ia malah berakhir menjadi seorang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gojo Satoru
"[Name]-chan, tolong pel lantai dong"
"R-ryoukai Gojo-san"
"Panggil aku Gojo-sama,"
"Ugh, Ryoukai Gojo-sama"
"Eh, masakin aku omelette dulu dong"
"Ha'i"
"Rapihin kasur dulu dong"
"Siap-"
"Ambil jemuran juga ya"
"Sudah-"
"Pijitin kaki aku dong [Name]-chan~"
"Tapi-"
"Sekalian pijitin punggung aku juga~"
Perempatan mulai mengeras di dahi [Name] yang sedaritadi menahan emosi. Bagaimana dia tidak emosi? Ia diperlakukan layaknya seorang babu seharian penuh oleh Gojo Satoru.
Camkan itu, SEHARIAN PENUH.
Gadis mungil yang sedang memijat kaki putih mulus seorang Gojo Satoru ini mulai memelintirnya keras yang sontak membuat sang empu, Gojo Satoru, meringis dan berteriak keras.
"ITTAI YO [NAME]-CHAN!" Protes Gojo menarik kakinya segera.
[Name] beranjak dari duduknya kemudian bertolak pinggang menatap sinis Gojo. "Kontrak kita kemarin kan aku hanya jadi sekertarismu! Ini sih bukan sekertaris namanya, ini babu!"
Sebenarnya [Name] tak mau mengakui, tapi sialbino ini memang cukup tampan untuk usianya yang 12 tahun lebih tua darinya. semua gadis pasti luluh diberi tatapan seperti itu. Tapi sayang, meski wajahnya daddyable, tapi mentalnya masih kekanak kanakan.
"Itu urusanmu Gojo-san!"
Gojo mengerutkan keningnya. "Panggil aku Gojo-sama!"
Wajah [Name] benar-benar masam saat ini. Sungguh, dibilang sudi sih nggak banget kalau harus memanggil Gojo dengan sebutan seperti itu. Ia menghela nafas pasrah, "Gojo-sama, saya ini sekertarismu bukan tukang pijat"
