"Panggil aku Gojo-sama"
Dimana seorang gadis yang duduk dibangku kelas 1 SMA ingin berhijrah kedunia para penyihir Jujutsu ada. Namun gadis malang ini bukannya menjadi seorang siswi disekolah jujutsu. Mengenaskan, Ia malah berakhir menjadi seorang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sarapan
Pukul sebelas pagi hari, jam-jam dimana kotoran para hewan ternak sudah mulai mengering, juga jam sibuk pagi para pegawai yang bekerja. Namun, bersyukurlah kalian, hari ini hari Minggu, jadi tidaklah perlu kalian melakukan hal produktif.
Dan [Name] [Surname], belum juga bangun dari tidurnya sejak jam lima dini hari. Wajar sih, memang dirinya lelah dan butuh istirahat.
Tapi situasi dapur sedang kacau balau nan amburadul gledek duar syantik.
Saking kacaunya, bahkan suara gesekan aduan para panci dan logam-logam dapur sampai membangunkan gadis malang yang sedang nyaman tidur lelap dialam bawah sadarnya.
Rasanya si gadis sedang berada di era perang dunia kedua.
"SUARA APA SIH BAJINGAN!" Umpat [Name] menendang pintu kamar, memaksanya untuk terbuka.
Dirinya berjalan dengan emosi hakiki yang ditekankan pada setiap langkahnya, on the way menghujam Gojo Satoru secara gamblang.
Perasaannya sejak awal memang sudah tidak mengenakan. Mengapa? Dirinya dengan jelas mencium bau hangus dari arah dapur, dan itu jelas-jelas bukan pertanda baik.
"Ah‐--! [Name]-chan, ohayou" Sapa Gojo melambai dengan santainya kearah [Name] sembari dengan tergesa-gesa membereskan kekacauan yang dirinya buat didapur.
Sungguh, dapur kediaman Gojo sepertinya baru saja dilanda oleh ledakan bom atom. Abu tersebar dimana-mana, atap, lantai, dinding, semuanya hitam dikarenakan abu.
"GOJO-SAMA! APA YANG KAU LAKUKAN!"
"Masak buat [Name]-chan!" Gojo membuat logo peace pada jarinya. "Nyisir dulu gih biar cantik"
Iya, rambut [Name] masih seperti tarzan.
Tapi persetan dengan hal itu sekarang. Pertanyaannya hanyalah, apa yang Gojo masak sampai dirinya berperang didapur.
[Name] memijat keningnya. "Apa yang kau masak sampai dapur sepeerti ini"
"Jeng jeng!" Gojo mengangkat sebuah loyang dan menunjukannya pada [Name]. "Aku masak pai apel!"
Hening.
Sungguh, jika boleh jujur [Name] ingin tertawa dibuatnya oleh tingkah seorang Gojo Satoru yang bikin geleng-geleng kepala.
"Ini sama sekali tidak terlihat seperti pai," ujar [Name] tersenyum miring.
"Ini pai!" Gojo malah ngotot. "Pai isinya apel sama bubuk kayu manis!"
"Sejak kapan pai apel hitam hangus begini?" [Name] menelaah loyang yang disodorkan Gojo. "Berapa lama Gojo-sama menaruhnya di oven?"
"Berapa jam ya?" Gojo memasang pose berfikir. "enam jam aku menaruhnya di oven"
