Prolog

1.8K 127 24
                                    

Gadis itu berjalan kaku disamping ayahnya yang menggandeng lengan kanannya. Pandangan orang-orang yang berada di ruangan besar bernuansa putih dan ungu itu tidak lepas dari dirinya dan lelaki nomor satu di hidupnya tersebut.

Keringat dingin mulai membasahi dahinya yang ditutupi kain tipis berwarna putih saat tangan yang menggandeng lengan kanannya lepas. Walaupun pandangannya tidak jelas karena kain tipis yang ia kenakan di kepalanya, gadis itu masih dapat melihat ayahnya pergi menjauh dan duduk disamping Ibu dan Adik perempuannya dibarisan terdepan.

Dan kini, ia tidak dapat berpikir jernih selain mengatur napasnya. Gadis itu hanya dapat mengikuti semua arahan yang dikatakan oleh pria berjubah putih dengan kitab ditangannya. Hingga tiba kain penutupnya dibuka dan matanya bertatapan langsung dengan mata lelaki dihadapannya.

Sepersekian detik. Hanya dengan waktu sesingkat itu ia tahu kalau kehidupannya akan sangat jauh dari impian yang selama ini didambakannya.

***

Terimakasih sudah mampir, menyukai dan memberi komen di ceritaku~~

Menerima segala saran dengan lapang dada:)

Rules of Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang