Harapan

4.2K 362 12
                                    

Aku hanya tidak ingin menaruh harapan yang mungkin tidak dapat di tunaikan- Park Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya tidak ingin menaruh harapan yang mungkin tidak dapat di tunaikan- Park Renjun

Pria munggil itu bangun dan merasa ada sesuatu yang berat di pinggangnya. Dia mengangkat kepalanya dan terlihat suaminya yang masih di alam mimpi. Renjun tersenyum kecil, dia pikir apa yang terjadi semalam hanyalah sebuah mimpi ternyata itu ialah sebuah kenyataan dan bukannya sebuah mimpi semata-mata

"Eugh" Jaehyun merasa ada yang bergerak, dia membuka matanya dan terlihat Renjun yang memandangnya

"Pagi Jung" Bilang Renjun sambil tersenyum kecil

"Emm" Jaehyun kembali memeluk pinggang Renjun erat tidak ingin melepaskannya

"Aku ingin bangun tolong di lepas" Renjun mula merasa risih dia ingin membersihkan badannya dan dia ingin mengemas barangnya untuk pulang ke Canada

Jaehyun menghela napas dan melepaskan pelukan padahal dia masih ingin memeluk suami munggilnya itu

Cup

Jaehyun terdiam karena Renjun tiba-tiba sahaja mengecup pipinya yang tentu saja belum di cuci. Renjun sudah menghilang masuk ke kamar mandi Jaehyun tiba-tiba tidak tahu cara bernapas. Dia mulai mencoba untuk mengatur nafasnya

"Uhuk uhuk uhuk" jaehyun terbatuk-batuk sambil memegang dadanya

Renjun yang udah selesai mandi kaget melihat suaminya itu terbaring sambil memegang dada

"Jung kau kenapa?!"

"N..napas ku a..aku nggak bisa napas"

"Hah!" Renjun kaget dan menelpon dokter keluarga untuk menangani Jaehyun

Sampai sahaja dokter di rumah Jaehyun terus di tangani dan di beri alat bantuan pernafasan sekarang dia sedang berbaring di atas ranjang dengan alat bantuan pernafasan di mulutnya

"Makasih ya dok"

"Iya sama-sama tolong jangan bikin tuan Jung kaget ya. Kayaknya dia bisa sesak napas kalau kaget"

Renjun kaget mendengar itu. Dia kemudian berpikir apakah Jaehyun begitu karena dia memberi kucupan singkat pada suaminya itu?

"Saya pergi dulu ya"

"Ah iya makasih ya dok"

Dokter itu pergi meninggalkan Jaehyun sama Renjun. Renjun mendekati Jaehyun yang sedang memandangnya

"Maafkan aku ya sepertinya kau begini karena aku"

Tiba tiba setetes air mata jatuh dari mata mengalir di pipi pria kecil itu. Jaehyun mengusap air mata itu

"Nggak papa aku cuman kaget kamu cium aku tiba-tiba"

Renjun menganggukkan kepalanya dia menikmati usapan Jaehyun di wajahnya berharap ia dapat merasakannya lagi

Jaehyun sudah membaik dia melihat Renjun mengemaskan pakaiannya dan memasukkannya ke dalam bagasi beroda itu

Apakah dia ingin meninggalkan ku?

"Kau ingin kemana?"

"Bukankah aku sudah memberitahu mu jika aku ingin melawat mama sama papa di Canada"

Jaehyun menghela napas lega karena dia pikir suami munggilnya itu ingin meninggalkannya

"Kapan kau memberitahuku?" seingat dia Renjun tidak pernah memberitahunya

"Semalam sebelum tidur apa mungkin kau sudah tidur waktu itu?"

"Mungkin?"

"Aku hanya pergi seminggu tidak lama"

"Kau ingin pergi sendiri?!"

"Iya, kenapa? Bukannya kau sibuk? Jadi aku bilang kalo aku bakalan pergi sendiri"

"Siapa bilang aku sibuk?! Aku ikut!"

"Yaudah kalo gitu cepat ambil pakaianmu sore ini kita akan berangkat" tiba tiba Renjun teringat akan sesuatu

"Jung! Kau belum membeli tiket penerbanganmu!"

"Tinggal di beli aja apa yang susah?"

"Pasti sudah habis!"

"Ya udah kalo gitu. Kamu pergi aja duluan, nanti aku nyusul ok?" Jaehyun tersenyum tipis sangat tipis sehingga tidak ada siapa pun bisa tahu dia tersenyum selain Renjun

"Baiklah aku akan menunggumu" Renjun berharap Jaehyun akan datang meskipun dia tahu kemungkinan besar Jaehyun tidak akan datang. Tapi tidak salahkan jika dia berharap?

"Aku akan menghantar kau ke bandara" Renjun menganggukkan kepalanya tanda setuju. Selepas itu dia menyambung mengemas barangnya

Selesai mengemas dia turun ke bawah untuk makan bersama Jaehyun

"Apa bisa berikan aku susu hangat"

"Sebentar ya tuan"

"Ini"

"Terima kasih" Renjun meminum susu hangat itu manakal Jaehyun hanya memandang Renjun bingung

"Apa kau hanya minum susu hangat untuk sarapan?" Soal Jaehyun

Renjun menganggukkan kepalanya

"Kau seharunya makan bukan hanya minum susu saja. Bagaimana jika nanti perut kau sakit?"

"Mau gimana lagi? Kalo di paksa nanti aku bisa muntah"

Jaehyun terdiam. Satu hal tentang Renjun yang baru ia ketahui selama 3 tahun ini. Apa selama 3 tahun ini Renjun hanya meminum susu untuk sarapan? Dan dia tidak tahu akan hal itu...

Tbc Or End?

can you stop lie to me? [JAEREN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang