11

4.1K 393 13
                                    

"lalalalala~ nanananana~"

Sasha bersenandung riang sambil mengganti isi vas bunga yang ada di ruang rawat levi, ntah mengapa ia sangat senang hari ini hingga bersenandung seperti itu.

"sasha? Ada apa denganmu? Sepertinya kau sangat senang hari ini ya."

Tanya connie yang tengah duduk di sofa.

Sasha menoleh dengan senyuman yang mengembang.

"ah aku hanya merasa senang saja karena kondisi levi yang baik baik saja walau ia masih koma."

Jawab sasha, ia kemabali melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti tadi sambil terus bersenandung kecil.

Connie tertawa kecil mendengar jawaban sasha yang bisa dibilang agak aneh itu namun ia memilih mengabaikannya dan mengerjakan tugas kuliahnya yang sempat tertunda.

"connie apa itu tugas kuliahmu?"

Tanya sasha sambil menghampiri pasangannya, kegiatan mengganti bunga yang tadi ia lakukan telah selesai, bunga mawar putih yang tadinya mengisi vas kini telah berganti dengan bunga lili putih yang masih segar.

Connie mendongakan kepalanya menatap sasha yang sedang memiringkan kepalanya sambil berusaha membaca tulisan tulisan yang ada di lembaran tugas milik connie.

"hmm, tentu kenapa? Kau ingin membantuku sayang?"

Sasha tersenyum lebar lalu menggeleng dengan polosnya.

"tidak, aku hanya bertanya~ aku bahkan tak mengerti tentang apapun tentang mata kuliahmu."

Wanita itu lalu duduk di samping prianya dan bersandar manja di pundak connie, sedangkan sang pemilik pundak hanya tertawa sebentar lalu melanjutkan mengisi lembaran tugasnya itu.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu itu mengalihkan pandangan kedua insan yang sedang sibuk dengan urusan masing masing itu.

Keduanya menoleh satu sama lain sebelum sasha beranjak membukakan pintu untuk orang di luar sana.

Saat pintu di buka tampak lah wajah seseorang yang sangat asing dengan tubuh yang besar dan kekar, sasha sedikit mundur karena terkejut dan takut.

"maaf anda mencari siapa?"

Laki-laki itu membungkuk kecil lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Ia mengeluarkan ponselnya dan menggulirkan layarnya sebentar sebelum memperlihatkannya kepada sasha.

Sasha mengambil ponsel pria itu dan membaca pesan yang ada disana kemudian membulatkan matanya dan buru buru mengembalikan ponsel pria itu lalu menutup pintu dengan sedikit membantingnya.

Connie yang sedang serius tentu saja kaget dengan suara bantingan pintu itu, ia memutar kepalanya dan melihat sasha yang sedang berdiri sambil menahan pintu dan beberapa ketukan agak kencang dari luar sana mengiringinya.

"ada apa sasha?"

"di depan, ada suruhannya tuan smith, ia meminta levi untuk di pulangkan sekarang juga karena katanya levi telah membuat hidungnya mengalami patah tulang."

Connie dengan segera menyambar telpon yang ada di dalam ruangan dan menghubungi resepsionis.

"nona tolong di kamar 110 ada seseorang yang mengacau, tolong panggilkan penjaga untuk mengusirnya sekarang!"

Setelah mendapat jawaban connie langsung menutup sambungan dan ikut menahan pintu kamar itu, ia mengintip dari balik kaca yang berada di pintu untuk melihat orang yang berencana membawa levi pergi itu di bawa paksa oleh 3 orang penjaga.

Setelahnya keduanya bernafas lega dan menjauh dari pintu, connie memeluk sasha erat sambil mengelus eluz kepalanya.

"kau tak apa?"

Sasha mengangguk pelan dengan dada naik turun karena terkejut dengan kedatangan suruhan erwin tadi.

Sasha mengangguk pelan dengan dada naik turun karena terkejut dengan kedatangan suruhan erwin tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"haahh..."

Entah sudah keberapa kali laki-laki tampan itu menghela nafasnya, ia menatap kosong langit di hadapannya.

Saat ini eren sedang berada di rooftop kantornya untuk menghirup udara segar, dirinya terasa sangat lelah ntah karena hal apa, ia kemudian mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya dan menyalakannya.

Namun baru satu kali ia menghisapnya tiba-tiba ada seseorang yang merebut rokok dan menginjak-injak rokoknya.

"bodoh, apa yang kau lakukan?!"

Bentak hanji sang pelaku penginjakan rokok tadi.

"apa yang kau lakukan disini?"

"tentu saja mencarimu! Aku sudah menelponmu berkali-kali namun tidak ada jawaban, apa kau lupa jika nanti akan ada rapat dengan client?!"

Eren hanya diam, ia mengambil ponselnya dan benar jika ada beberapa panggilan masuk yang tak terjawab olehnya.

"maaf aku tak mendengarnya."

Jawab eren singkat, ia kembali memasukan ponselnya kedalam jas dan menyandarkan tubuhnya pada pembatas yang ada di atap.

"kau ini kenapa eren, apa kau benar benar sangat tidak fokus?"

Eren menggidikan bahunya kemudian menelungkupkan kepalanya di antara kedua tangannya.

Hanji menepuk bahu kawan sekaligus atasannya itu untuk memberinya semangat lalu berjalan menjauh dari eren, ia perlu menyiapkan berkas berkas untuk rapat nanti.

"ingatlah pukul 2 nanti kau akan ada rapat, tenangkan pikiranmu tapi ingat untuk tidak merokok."

Eren hanya mengangkat tangannya tanpa menoleh, hanji yang melihat itu tersenyum kecil dan membenarkan letak kacamatanya, wanita itu kemudian benar-benar pergi dari sana.









•To Be Continued•

my little omega {EreRi} [Eren x Levi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang