'Ga ada sih yang namanya akhir yang membahagiakan, semua yang berakhir udah pasti menyakitkan.'
Seorang pria sedang berdiri menghadap keluar jendela dengan kedua tangannya yang bersedekap.
Ia memperhatikan lampu-lampu kendaraan dan gedung gedung tinggi yang menerangi malam hari di kotanya itu.
Saking asiknya menatap ke arah luar ia tak sadar jika seseorang baru saja memasuki ruangannya dan berjalan pelan ke arahnya.
Ia baru terkesiap ketika ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnya dengan sangat lembut dan hangat, ia menoleh dan mendapati pasangannya sedang tersenyum ke arahnya.
"Sayang apa yang sedang kau perhatikan hingga tak menyadari keberadaan ku?"
"Hanya memperhatikan pemandangan kota saat malam hari, aku baru sadar jika kota ini sangat indah jika dilihat dari tempat yang tinggi seperti ini."
Yang lebih tinggi hanya mengangguk anggukan kepalanya lalu melepas rengkuhannya dari pinggang sang omega.
Ya, Eren dan Levi telah menikah setelah eren berhasil menemukan sang 'mate' pada 3 tahun yang lalu, mereka hidup bahagia dan berkecukupan.
Eren juga berubah menjadi seseorang yang hangat sama seperti ia dan levi pertama kali bertemu.
Walau mereka berdua telah menikah mereka tidak dapat memiliki anak karena kondisi tubuh levi yang dulu sangat parah ketika bersama dengan erwin, hal itu menyebabkan rahimnya yang harus di angkat dan ia tidak dapat melahirkan anak meskipun ia seorang omega, namun eren tidak pernah mempermasalahkan hal itu sebab ia hanya ingin jika levi terus bersamanya dan bahagia dengannya.
Ah omong-omong tentang Erwin Smith, pria itu telah di jatuhkan hukuman penjara seumur hidup setelah dirinya habis di hajar oleh eren yang saat itu tahu kondisi levi yang tak dapat memiliki anak dan membuatnya sedih hingga 1 bulan lamanya.
"Baiklah sayang ayo kita pulang sekarang, pekerjaanku sudah selesai dan aku juga sudah ingin pulang."
Ucap eren sambil memakai jasnya yang tersampir pada sandaran kursinya, namun sang omega tetap berdiri di tempat yang sama dengan pandangan yang menerawang keluar jendela.
"Alpha."
Eren menghentikan gerakan tangannya yang semula sedang merapihkan barang bawaannya dan menoleh kepada sang omega yang kini menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Ada apa levi? Kenapa kau memanggilku seperti itu?"
Ya walau ia dan levi sudah menikah tetap saja ia masih gugup ketika omeganya memanggil dengan sebutan sakral seperti itu, ia takut jika levi akan mengatakan sesuatu yang tidak dapat dipikirkan oleh dirinya.
"Bolehkah kita..."
Levi tampak ragu-ragu dengan kalimat yang ingin di ucapkannya, omega itu menunduk dengan posisi kedua tangannya yang berada di samping tubuhnya dan meremas pakaiannya.
"Bolehkah? Katakanlah omega apa yang ingin kau ucapkan kepadaku."
Eren berjalan ke hadapan levi dan memperhatikan lelaki yang lebih pendek darinya itu.
"Bolehkah kita m-mengadopsi seorang anak?"
Tanyanya sambil menunduk, kedua tangannya meremas kuat pakaiannya hingga meninggalkan jejak kusut yang sangat kentara.
Eren yang tadinya memandang dengan serius seketika terkekeh pelan, ia mengambil kedua tangan levi dan menggenggamnya erat yang mana membuat levi menaikan kepalanya dan bertatap muka dengan eren.
"Tentu saja levi, memangnya aku pernah melarang mu untuk meminta sesuatu dariku? Tak apa sayang jika itu yang membuatmu senang kita akan kepanti asuhan esok hari, bagaimana?"
Eren mengelus kepala levi dengan pandangan yang menyiratkan rasa sayang yang sangat besar kepada orang di hadapannya ini, sedangkan levi membalasnya dengan pandangan panik.
"B-besok? T-t-tetapi besok kakak masih harus bekerja bukan?"
Tanya levi panik saat tau eren akan membawanya untuk mengadopsi anak pada esok hari tangannya bergerak acak mengekspresikan kepanikan dirinya saat itu.
Eren tertawa lalu memeluk levi, ia menumpukan dagunya pada kepala levi dan memejamkan matanya.
"Tak apa jika dengan memiliki anak dapat membuatmu bahagia, aku akan meninggalkan pekerjaanku kepada hanji nanti agar aku dapat menemanimu pergi kesana."
Levi menggeleng kuat dalam pelukan eren, ia lalu mendorong tubuh alphanya dan mentilangkan kedua tangannya membuat tanda 'X' di depan dadanya.
"Tidak tidak tidak, kakak harus bekerja besok kasihan hanji-san yang akan kerepotan jika tidak ada kakak disini, aku masih bisa menunggu hingga hari libur tiba, dan kita akan pergi berdua tanpa harus meninggalkan pekerjaan."
Ucapan levi dengan senyumannya yang mengiringi itu membuat eren terpaku beberapa detik, ia merasa sangat beruntung memiliki mate yang sangat pengertian seperti pria kecil dihadapannya ini, sontak eren kembali memeluk levi erat dan membisikan kata kata yang membuat levi tertegun lalu membalas pelukan alphanya.
"Terima kasih telah menjadi mateku dan membuatku merasa seperti pria yang paling beruntung karena memiliki pasangan sepertimu, maaf juga karena pernah membuatmu menungguku selama 5 tahun di dalam penderitaan yang mengerikan, aku sangat mencintaimu."
Dan malam itu keduanya pulang mansion dengan perasaan yang sangat bersyukur karena telah di pertemukan.
•Oneshoot 1 'Happy Ending' FIN•
Yaahoo minna-san!
Ne ne! Jadi ini adalah salah satu kejutan yang Eve mau kasih ke kalian biar ga pada ngomel ngomel karena katanya 'ENDINGNYA GANTUNG KEA DOI' hehehehe ya abis gimana emang udah rencana mau bikin ending seperti itu dari awal punya ide, dan yaa aku bakalan kasih rincian kehidupan selanjutnya mereka itu di dalam oneshoot oneshoot yang akan aku hadirin 2 bagian buat kalian semuaJANGAN LUPA BUAT KASIH SUARA KALIAN BUAT CAST WORK BERIKUTNYA, KOMEN DI CHAPTER 13 DENGAN NAMA SHIP YANG KALIAN VOTE YA!! ARIGATHANKS GOZAIMACH!!
KAMU SEDANG MEMBACA
my little omega {EreRi} [Eren x Levi] ✓
Fanfictionbagaimana caramu menemukan seseorang yang merupakan 'mate' mu di antara milyaran orang di bumi ini? warning! BxB Omegaverse Age gap Eren (30) Levi (20)