Caliana 03

10.5K 648 3
                                    

Mohon maaf jikalau ada typo.
VOTE SEBELUM BACA!

! Selamat membaca!
.....

"Daddy." Alan yang sedang di peluk sang bunda pun menoleh ke arah lift samping tangga. Yang menampakkan remaja tampan tinggi dan tegap berkemungkinan berumur 19 tahun.

"Ouh Hi Savier." Ucap Alan dengan senyum manisnya. Mary yang melihatnya tersenyum.

"Yasudah Alan lebih baik kamu temui dulu keponakan dan Kaka-kaka kamu. Bunda tau kamu sudah istirahat kan di hotel jadi bunda tidak akan menyuruh kami untuk beristirahat." Savier anak kedua dari Davier tersenyum mendengar perkataan sang omah.

Alan mencibir mendengar perkataan bundanya. "Baiklah-baiklah pertama-tama, aku akan menemui keponakan-keponakanku yang nakal terlebih dahulu bunda." Ucap Alan dan langsung berjalan ke arah lift dengan savier berada dalam rangkulannya. Alan ini termasuk Daddy impian para ponakannya karena sifatnya yang penyayang. Sebenarnya ayah mereka juga penyayang tetapi aga cuek tidak seperti Alan jika sudah bersama anak atau ponakannya sosok ayah dalam dirinya akan muncul.

Mary tersenyum melihatnya. Pandangannya jatuh pada bingkai yang berisikan alan,Alin dan seorang bayi cantik. "Cepat kembali sayang. Omah rindu." Ucapnya dan langsung melanjutkan kegiatannya di dapur.

•°•°•


Australia. 07.30

Terlihat caliana yang sedang menyiapkan beberapa buku untuk di bawa ke ruang belajar nya. Ya hari Senin ini adalah awal dari belajar mengajar nya masa sekolah. Caliana sendiri hanya bisa homeschooling mengingat keadaan kesehatannya membuat kedua orang tuanya menyekolahkan nya di rumah.

Anin guru kusus yang sudah di latih dan terpilih oleh Alan dan Alin untuk mengajar putri mereka nampak sudah berada di dalam ruang belajar kusus caliana.

"Morning Miss." Sapa caliana setelah masuk ruang belajar yang di khususkan untuk dirinya.

Anin tersenyum melihat murid kesayangannya yang cantik itu mengecup pipinya. Kebiasaan caliana jika sudah dekat dengan seseorang mau siapapun itu orangnya jika sedang berada dalam mood baik ia akan mengecup pipi orang yang terdekat.

"Morning juga cantik." Jawab Anin dengan bahasa Indonesia yang fasih. Yah Anin memang asli orang Indonesia ia berada di Australia karena pekerjaannya yang di utus oleh Alan.

"Okey Cali sekarang kita akan langsung belajar ya." Ucap Anin dan caliana hanya bisa mengangguk dan mulai memperhatikan dan mencatat bagian-bagian yang penting dari keterangan yang di beri oleh anin.

3 jam sudah caliana belajar, kini jam setengah 11 siang selesai nya caliana sekolah. Ya Alin dan Alan sepakat bahwa caliana akan belajar hanya 3 jam karena caliana tidak boleh terlalu lelah dalam berfikir. Maka dari itu Anin juga mengajarkan caliana dengan cara perlahan tidak terlalu menekan dan menuntut caliana untuk bisa.

"Yasudah. Cali ibu pulang ya. Jumpa esok di kelas seni cantik." Pamit Anin pada caliana tak lupa mengecup pipi caliana. Memang keinginan caliana jika Anin pulang harus mengecup pipinya Anin yang memang tak bisa menolak dan mau-mau saja untuk mengecup pipi mulus murid cantiknya ini.

Setelah Anin yang keluar dari ruang belajar caliana tak lama pintu terbuka kembali dengan masuknya Alin dengan nampan yang berisikan makan siang caliana jangan lupa susu air putih dan obat-obatan serta vitamin yang sudah di sediakan di atas piring kecil.

CalianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang