Caliana 06

9.3K 581 25
                                    

Mohon maaf jikalau ada typo.
VOTE SEBELUM BACA!!!

! Selamat membaca!
.....

"Syaratnya." Ucap Alan menggantung, yang membuat caliana penasaran.

"Apa dad?" Tanyanya tak sabaran.

"Satu, kamu harus turuti semua perintah Daddy di sana." Caliana membolakkan matanya tak percaya. Bukannya di sini juga dia selalu menuruti perintah dan segala larangan sang Daddy yang protektiv?.

"Tap-."

"No ga ada tapi-tapian. Apa kamu mau ga jadi ke Indonesia nya?" Tanya Alan dengan alis yang naik sebelah.

Caliana cemberut tak terima. Bayangan hidup bebas di Indonesia sepertinya tak akan terwujud kan. "Mas." Tegur Alin, karena tak tega melihat wajah sedih sang putri.

Alan tersenyum. "Demi kebaikan kamu princess." Bisik alan, tepat di samping telinga caliana.

Caliana hanya bisa mengangguk lesu. "Dan yang kedu-."

"Daddy apaan si? Ko banyak gitu?" Tanya caliana tak terima jika syarat nya jadi dua.

"Dua atau tidak jadi pergi!" Ancam alan.

"Yaudah."

"Yang kedua kamu harus lebih rajin lagi cek up. Yang biasanya sebulan sekali, mulai di Indonesia jadi sebulan dua kali." Ucap Alan tegas tanpa penolakan.

"Daddy." Kesal caliana.

"Ouh ga mau ngikutin? Yaudah ga usah ke Indonesia." Ucap Alan seolah tak perduli dengan putrinya yang merajuk.

Alin yang sedari tadi diam hanya bisa tersenyum. "Ini demi kebaikan kamu sayang. Di Indonesia cuaca nya berbeda dengan di sini. Kemungkinan imun kamu kurang kuat. Karena perbedaan cuaca sayang dan kamu belum terbiasa dengan cuaca di sana." Jelas Alin lembut, yang membuat caliana menatap sang mommy.

"Yaudah aku ikutin semua syarat Daddy. Dengan satu syarat besok pagi kita berangkat." Ucapnya tegas, Alan tersenyum dan mengecup pipi sang putri, Alin pun mengelus rambut sang putri sayang.

Dan harapan dari alan dan Alin nantinya, hanya ingin hal yang dulu tak terjadi lagi. Cukup dulu mereka yang mengalah, tidak akan lagi mereka mengalah untuk kedua kalinya, demi putri tercinta mereka.

•°•°•

Indonesia.

Di sebuah cafe terlihat sepasang dua orang yang nampak sedang berbicara serius. Raut dari sang wanita yang menatap sedih kepada sang pria yang nampak berpandangan kosong.

"Aku ga tau harus gimana." Gumam sang pria yang sedari tadi diam.

"Kemungkinan besok mereka sampai bang." Ucap sang wanita yang membuat pria di depannya menatap tak percaya.

"Kau bercanda?" Tanya sang pria tak percaya.

"Aku dapat berita ini dari maid yang ku sadap di sana." Ucap sang wanita dengan serius.

Pria itu nampak menghela nafas. "Aku takut, apa dia akan memaafkan aku?" Ucapnya seraya menunduk.

Nampak tangan mulus sang wanita mengusap tangan sang pria. "Percayalah dia pasti akan memaafkan kamu bang." Ucap wanita itu dengan senyum manis

CalianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang