Caliana 11

8.4K 553 12
                                    

Mohon maaf jikalau ada typo.
VOTE SEBELUM BACA.

! Selamat membaca!
.....

Kini caliana dan Celvin sedang bercanda ria di kamar milik Celvin. Sedari tadi caliana sangat nyaman dengan posisinya yang tengkurap di atas tubuh kekar Celvin yang sedang berbaring. Karena tubuhnya yang mungil dada Celvin terkadang menjadi sandaran nya.

"Ka vinvin." Panggil caliana

"Iya Caca sayang?"

"Kaka memiliki berapa saudara?"

Mendengar perkataan caliana Celvin menjadi teringat pada abang-abang nya. Apa mereka tidak tahu jika caliana yang selalu mereka cari dan tunggu kembali? Ah yang pasti mereka tidak tahu. Karena mereka tahu dapat Celvin tebak saat itu juga mereka sudah berada di sini.

"Ka vinvin." Seru caliana kala menyadari Celvin yang hanya diam.

"Eh iya princess?" Tanyanya terkejut.

"Kaka bengong mulu ih. Aku nanya Kaka punya saudara berapa juga." Kesalnya dan turun dari atas badan Celvin.

Celvin yang sadar caliana merajukpun bangkit, dan segera membawa caliana kedalam pelukannya. "Maaf tadi Kaka cuma ngitung jumlah saudara Kaka." Dalih Celvin yang membuat caliana membolakan matanya. Apa sepupunya banyak seperti novel princess yang ia baca? Di novel tersebut princess tersebut memiliki 12 Kaka sepupu pikir caliana.

"Menghitung?" Tanya caliana memastikan, Celvin mengangguk.

"Emangnya ada berapa saudara?" Tanya caliana penasaran.

"Kaka punya Abang satu, dan ka savier punya Abang satu, jadi kita jumlahnya 4." Jawab Celvin santai.

Caliana gadis cantik tersebut mengerjapkan matanya, mencoba memahami perkataan Celvin. Menghitung dan hasilnya hanya 4? Jika seperti itu kenapa harus di hitung, di lihat saja bisa langsung tertebak jika jumlahnya 4, tapi kenapa Celvin harus menghitung?.

"Ka vinvin!!!" Kesalnya dengan suara yang menjerit.

Celvin terkejut. "Kenapa princess kamu kenapa?" Tanyanya panik. Caliana ingin menangis rasanya.

"Kesel." Ucapnya seraya memukul dada bidang Celvin.

"Kamu kenapa princess?" Tanyanya masih dengan nada khawatir.

"Gapapa." Jawabnya cuek.

"Aneh." Gumam Celvin.

"Ngomong apa?!" Tanya caliana ngegas.

"Eh nggak itu apa semutnya aneh kepalanya ada satu." Dalih Celvin dengan dongo.

Caliana hanya menatap Celvin dengan tatapan sinis. "Ngapa si ai kamu Kitu wae?" Tanya Celvin yang sedikit tak suka dengan tatapan caliana.

"Ngomong apa si? Dasar orang aneh." Ucap caliana kesal dan tak mengerti dengan ucapan Celvin. Setelah itu caliana keluar kamar Celvin meninggalkan celvin yang terdiam bak orang bodoh.

"DASAR CEWEK BENER MULU IDUPNYA HERAN SAYA." Teriaknya frustasi.

•°•°•

Caliana baru saja keluar dari lift di lantai bawah. Setelah keluar dari kamar Celvin caliana bingung ingin kemana, akhirnya ia mencoba untuk mengeksplor rumah keluarga ayahnya.

"Keren si rumah nya ga kalah gede sama rumah Daddy." Gumamnya dan berjalan menuju ruang keluarga. Banyak maid dan bodyguard yang bertugas dan menyapanya, serta menawarkan serta menanyakan keinginan caliana.

Dapat caliana lihat sebuah figuran besar isi keluarga Abraham, dimana di foto itu tidak ada dirinya tetapi ada kedua orang tuanya. Ia juga dapat melihat Celvin dan savier yang sepertinya saat umur SMP.

"Miris banget jadi aku." Gumamnya seraya memperhatikan orang-orang yang berada di dalam foto tersebut.

Banyak foto keluarga nya, ada juga dua foto yang sepertinya Abang dari Celvin dan savier saat mereka wisuda. "Mereka ganteng ya." Gumamnya kagum saat melihat wajah Kaka dari savier dan Celvin.

"Siapa yang ganteng princess?" Caliana terkejut dengan suara seseorang yang mengejutkannya. Nafasnya mulai tak beraturan jantungnya memompa cepat.

Caliana memejamkan mata dan mencoba menormalkan nafasnya, orang yang tadi mengejutkannyapun ikut panik. "Sayang kamu kenapa princess." Ucapnya panik, sedangkan caliana masih mencoba menormalkan nafas serta dekat jantungnya.

"Sayang." Panggil savier dan langsung memeluk caliana.

"Caca!" Seru Celvin terkejut kala melihat caliana yang sesak dalam dekapan savier.

"Ka Lo apaansi." Ucapnya dan mencoba melepaskan pelukan savier pada caliana ,dan berhasil caliana gadis itu nafasnya mulai memberat jantungnya berdetak tak karuan. Hingga kegelapan lah yang menjadi akhir rasa sesak nya.

Celvin dan savier terkejut dan panik bukan main, rasa khawatir menghantui mereka. "Siapin mobil cepet setan." Ucap savier ngegas pada salah satu bodyguard.

"Lo coba kasih tau yang lain. Gue sama savier mah ke rumah sakit." Ucap Celvin pada salah satu pembantu dan menyusul savier yang sudah terlebih dahulu membawa caliana ke dalam mobil.

•°•°•

Di negara lain terlihat seorang pemuda berumur 23 tahun. Pemuda tampan gagah dan tegap itu sedang terduduk di bangku kantornya yang mahal. Ia nampak melamun memikirkan sesuatu hal.

"Andai saat itu mereka mendengarku. Andai mereka percaya padaku. Kemungkinan aku akan bahagia bersama adikku. Tapi apa?" Lirihnya dengan sedih.

Sifatnya yang terkenal dingin dan datar kini berbanding terbalik jika ia sedang memikirkan masa lalu, masa lalu yang membuat dirinya nampak gagal menjadi seorang Kaka. "Sorry princess." Gumamnya.

Ia menghela nafas ketika ingat jika ia besok harus kembali. "Alvin ke ruangan gue." Ucapnya pada interkom yang sudah menyambung. Tak menunggu jawaban ia langsung mematikan sambungan interkom tersebut.

Tak lama pintu ruangannya terbuka, menampilkan sosok Alvin yang memiliki sifat hampir sama dengan orang tersebut. "Apa?" Tanya to the point.

"Mami, besok pulang." Ucapnya dengan nada datar. Alvin yang mengerti pun hanya menghela nafas dan mengangguk.

Alvin membalikkan badannya akan keluar namun sebelum itu. "Dia sudah kembali Xavier." Ucap Alvin dan berlalu keluar.

Meninggalkan Xavier yang terdiam mencerna maksud dari Alvin, tangannya mengepal, bibirnya tersenyum misterius.

.
.
.

TBC.

Sorry gais aku baru bisa update 🙏🏻. Maaf banget ya, aku ga bisa nepatin janji, banyak kendala yang buat aku jadi susah update sorry banget, aku jadi kek pembohong karena ga bisa nepatin janji🙏🏻. Aku juga ga bisa janji doubleup malam ini, Karena kuota yang ga meyakinkan. Maaf banget seklai lagi aku jadi ga enak🙏🏻💔.

Vote dan coment jangan lupa❤️.

Minggu,28 Maret 2021

CalianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang