Caliana 10

9.2K 573 24
                                    

Mohon maaf jikalau ada typo.
VOTE SEBELUM BACA!!!

! Selamat membaca!
.....

"Ga kamu akan tetap di sini. Ga ada yang namanya kembali lagi ke Australia. Tempat kamu di sini princess." Suara datar itu yang menjawab pertanyaan caliana kepada kedua orang tuanya.

Para orang tua terkejut dengan savier yang datang, jangan lupakan penekanan di setiap perkataan remaja tersebut.

"Savier!" Davier mencoba menegur anaknya dengan tatapan tajam.

Caliana hanya menatap savier dengan tatapan polosnya. Sedangkan savier menatap mata caliana dengan mata yang mulai berkaca-kaca tangannya terkepal kala menyadari badan caliana yang kurus, meskipun dengan pipi yang sedikit berisi.

Savier tak memperdulikan para orang tua, remaja itu langsung menghampiri caliana dan memeluk caliana erat. Ia menangis di dekapan caliana, dengan caliana yang ia angkat dalam gendongannya, caliana juga membalas pelukan savier dengan kaki yang di lingkarkan di tubuh sang sepupu, karena takut terjatuh.

"Maaf, maafin Kaka. Maafin Kaka karena tadi pergi gitu aja, Kaka cuma kaget dan ga percaya kamu kembali. Maaf." Bisik savier dengan air mata yang mengalir.

Caliana hanya mengangguk. "Sudah ka, Kaka tidak salah. Bisakah Kaka turunkan aku?" Bisik caliana, yang membuat savier mengangkat wajahnya di ceruk leher caliana dan menatap wajah sang adik sepupu. Ia tersenyum, baru kali ini Savier tersenyum ke pada wanita, biasanya ia hanya akan tersenyum miring jika melihat kekonyolan sang aunty.

"Maaf." Ucapnya lagi dan mengecup kedua pipi caliana. Setelah itu ia mendudukkan caliana di bangkunya lagi dengan ia yang ikut duduk di samping Alan.

Alan hanya menatap datar sang ponakan, sedangkan savier tersenyum tipis. "Sorry dad." Ucapnya Alan hanya mengangguk kilas.

"Eum ana, kamu maukan tinggal di sini sayang? Jangan pulang ke Australia." Elin membuka suaranya kala mengingat caliana menanyakan kapan pulang ke Australia pada Alan dan Alin.

Caliana yang baru saja memakan makanan nya tersenyum kepada elin. "Aku tidak tau eum mam-mi karena aku hanya mengikuti Daddy dan mommy saja." Ucapnya sedikit canggung saat menyebut kata mami, ia belum terbiasa.

Kini elin zalina dan juga Mery menatap Alan dan Alin dengan tatapan permohonan. Alan yang merasa di tatappun menghela nafas, jangan lupakan ayah dan Kaka serta Kaka iparnya menatapnya tajam, di tambah savier yang menatap Alin dengan tatapan permohonan.

"Ya aku akan tinggal di sini bersama Alin dan caliana." Yang mendapatkan pekikan senang dari para wanita sedangkan para pria menghela nafas lega dan tersenyum. Caliana sendiri hanya diam, Alin mengusap rambut sang putri dan tersenyum.

•°•°•

Setelah sarapan tadi kini para wanita nampak sedang berkumpul di taman belakang dengan caliana sebagai yang termuda, para pria pergi ke kantor. Savier sendiri ia pergi ke kampusnya karena ada panggilan mendadak. Sedangkan Celvin sedang mengurung dirinya di dalam kamar setelah kejadian tadi.

Caliana sendiri sedari tadi berada dalam pelukan Aylen, yang memeluknya dari belakang dengan posisi duduk. Sedangkan yang lain sedang bergosip dan melepas rindu pada Alin. Sebenarnya mereka juga ingin sekali dengan caliana tapi Aylen sedari tadi memonopoli nya.

CalianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang