Caliana 02

11.1K 679 13
                                    

Mohon maaf jikalau ada typo.
VOTE SEBELUM BACA!

!Selamat membaca!
.....


"Lantas kenapa kita ga tinggal di sana saja? Bukannya keluarga Daddy ada di sana setahuku?" Ucapan tersebut sukses membuat Alin ingin menghilang.

..

"Mommy." Alin tersentak kala caliana mengguncang dirinya.

"Apa sayang?" Tanya Alin gelagapan.

"Mommy kenapa?" Tanya caliana memicing curiga.

"Kenapa apanya?" Tanya Alin balik, hal tersebut membuat caliana mendengus malas.

"Mommy aneh!" Kesalnya dan beringsut menjauh dari alin. Alin menghela nafas sabar.

"Sayang-"

"Mommy dan Daddy itu aneh. Setiap aku tanya 'what wrong with Indonesia?' Kalian pasti selalu terdiam dan ga jawab pertanyaan aku itu. Aku heran kenapa kalian sesering itu datang ke Indonesia. Dan aku tau di sana ada keluarga Daddy kan? Aku pernah dengar pembicaraan kalian saat malam itu di mana Daddy dengan mendadak harus ke indonesia dan kalian beralasan ke aku tentang pekerjaan. Nyatanya Daddy ke sana buat jenguk ayahnya yang jatuh sakit kan?" Ucap caliana dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca entahlah ia merasa sedih kala menyadari kedua orang tuanya merahasiakan tentang keluarga mereka, tentang Oma dan opa ya. Mungkin juga ia memiliki sepupu kan?.

"Ana." Panggil alin dengan suara lembutnya dan mata yang berkaca-kaca nya. Caliana menunduk dan menyembunyikan rasa sesak yang menjalar karena menahan tangis.

"Dengar mommy dulu sayang." Ucapnya dan tangannya menggapai tubuh mungil putrinya.

"Bukan maksud mommy dan Daddy merahasiakan tentang ini sayang."

"Lantas apa mom? Kenapa aku ga tau sama sekali tentang keluarga kalian. Seolah aku ini bukan anak kandung kalian!" Ucapan caliana membuat Alin memeluk erat sang putri.

"Nggak sayang. Kamu anak mommy anak Daddy. Kamu taukan kamu sakit alasan mommy dan Daddy itu ga mau buat sakit kamu itu gampang kambuh sayang. Kami ga tega kami khawatir." Caliana mendongak dan menatap wajah sang mommy yang juga sudah di basahi air mata.

"Kenapa aku ga di rawat di sana mom?"

"Di negara ini pengobatan dan peralatannya lebih lengkap sayang dari pada di Indonesia." Jelasnya dan mendekap erat caliana dan mengelus punggung caliana lembut setelah anak gadisnya itu sedikit tenang tak menangis seperti tadi. Lama hening hingga suara lirihan caliana terdengar.

"Apa aku bisa ikut pulang ke Indonesia dan bertemu keluarga yang lainnya mommy?" Suara lirih caliana membuat Alin menatap putrinya yang mulai terlelap. Mungkin efek obat dan lelah menangis serta elusan lembut di punggungnya.

Ia tersenyum getir dan mengecup mata serta dahi putri semata wayangnya ini. "Maafkan mommy sayang. Mommy janji akan segara membawa kamu ke Indonesia." Bisiknya dengan air mata sedihnya.

•°•°•

Esok harinya.

Indonesia. 08.17.

Terlihat seorang pria paruh baya berumur 38 tahun baru saja keluar dari mobil mewahnya, di ikuti bodyguard serta asisten pribadinya memberi jalan untuk masuk ke perusahaan terbesar di kota itu.

Alan Jackson Abraham, ayah dari caliana itu sedang memasuki kantor pusat keluarga Abraham dengan wajah tampan dan datarnya. Dan melewati karyawan-karyawan yang menunduk hormat kepadanya. Memasuki lift khusus petinggi dan salah satu bodyguard nya memencet tombol lift ke lantai 65 lantai tertinggi di gedung ini.

CalianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang