Awas ada typo!
•
•
•Seperti rutinitas biasanya, pagi ini motor besar Marvel tengah berhenti di halte yang tak jauh dari sekolah nya. Zura kemudian turun dari jok yang tak nyaman sama sekali karena letaknya yang menjorok ke bawah. Sedangkan Marvel selalu ngebut jadilah ia harus berhati hati, kadang juga dengan sengaja Marvel mengerem mendadak-- alasannya cukup klasik
"Ada kucing didepan" padahal ia tak melihat satu pun kucing yang melintas. Lagi pula ia ini selalu teliti menghadap ke depan, harus ekstra hati-hati bundd~~~"Dasar suami gada akhlak" gerutu zura yang membenarkan letak rambut badai nya, saat ia baru saja turun-- tanpa aba-aba Marvel langsung melaju tepat didepannya dan membuat rambutnya bau asap knalpot dan berkibar kemana mana. Udah kek bendera aja ya tann....
Saat sudah sampai parkiran, Marvel tak langsung menuju ke kelas, ia masih mengamati zura dari jauh. Bibirnya tanpa sopan santun membentuk senyuman tipis, rasanya ada perasaan membuncah dari dalam hatinya ketika menjahili zura. Mengingat kembali wajah merah zura menahan amarah nya ketika rambutnya berkibas akibat angin dari knalpot nya.
Namun tanpa diduga, wajah nya yang tadi membentuk senyum tipis tiba tiba hilang dalam sekejap. Melihat istrinya yang tadi masih berjalan di trotoar kini malah dibonceng badboy famous sekolah nya. Siapa lagi kalau bukan dewa?
Walaupun ia masih tak menerima pernikahan nya yang terlandas dari unsur paksaan, tapi melihat adegan romantis antara zura dan dewa membuat nya marah seketika. Entah kenapa hatinya memanas melihat senyum zura kearah dewa, bukan kearahnya. Bahkan sangat jarang zura tersenyum lebar kearah nya-- kecuali saat ijab Kabul mereka. Itupun hanya senyum paksaan.
Mengembuskan nafas kesal, setelah kedua pasangan yang berhasil membuat nya naik darah pagi ini, ia memutuskan untuk mampir ke kantin. Ia butuh minum untuk menenangkan hatinya!. Ia sendiri juga tak tau kenapa begitu marah melihat zura yang tertawa lepas didepan dewa- yang notabene nya bahkan takda hubungan apa pun, atau sudah(?) Entahlah.
Seraya meminum botol Aqua hingga tandas, kedua sahabat kampret nya tiba tiba saja datang seperti jelangkung. Apalagi ocehan nyaring kenzo yang tak berhenti diam sejak tadi, yang menambah emosinya makin meledak.
'Brakk'
"Bisa diem gak Lo" setelah menggebrak meja kantin dan membuat suasana kantin semakin menyeramkan, karena jarang jarang Marvel marah sampai sampai menggebrak meja dan bisa ditebak marah nya marvel tentunya bukan hal ringan. Dan ya~~~ karena seorang gadis berstatus istrinya yang bernama Zarroletta azzura claudy.
Segera ia pergi dari hadapan Kenzo dan Samuel, meninggalkan mereka berdua yang menatap binggung punggung tegap Marvel. Seolah ini adalah kejadian langka. Ya emang langka!
Semilir angin menerpa kulit lembut Marvel, mungkin kebanyakan laki laki memiliki kulit kasar bersawo matang, tapi beda dengan nya yang memiliki kulit selembut salju dan berwarna putih pucat. Padahal setiap siang ia pasti selalu bermain basket yang tentunya berada di lapangan outdoor. Mungkin karena faktor genetik dari ayahnya yang memang mempunya darah Korea. Ayahnya adalah orang asli Korea yang memutuskan pindah ke Indonesia sebelum menikah dengan ibunya, sedangkan ibunya memang keturunan Indonesia asli.
Siluet tubuh tegap nya tergambar jelas di bayangan belakang nya saat ia sedang menatap bawah di pinggir pagar rooftop. Lagi lagi ia dibuat kesal oleh gadis yang menjabat sebagai istrinya itu. Gadis itu tengah duduk tak berekspresi yang disampingnya terdapat sahabat nya--kenzo. Yang ia tebak tengah menggoda zura. Biasalah kingkong berulah...
"Awas Lo, abis sama gue Ken" ucapnya geram pada Kenzo yang tak segera pergi dari samping tempat duduk zura. Yang ia rasa zura juga tak begitu nyaman berada di sebelah Kenzo. Tau sendiri lah Kenzo itu gimana..
'Ehhh kenapa gue jadi marah ngliat zura?'
Batinnya tentu saja bertanya tanya, ada apakah dengan dirinya?
Apakah sudah ada perasaan jatuh cinta? Oh noooo, tidak boleh terjadi!.
Ia memutuskan untuk duduk di kursi yang memang ada di rooftop. Menikmati cahaya panas matahari ditambah semilir angin yang menyejukkan hati untuk dirinya yang sedang panas dingin seperti ini. Wkwkw
"Kenapa Lo tadi marah marah ga jelas" tanya seseorang dari arah belakang, tempat Marvel duduk.
Orang itu Samuel, Samuel menyusul Marvel yang sudah ia duga bakal ada di rooftop. Karena Marvel setiap suntuk pasti langsung ketempat ini. Dan ya ia tebak, marahnya Marvel tadi bukan sepenuhnya karena Kenzo. Tapi mungkin ada hal lain(?)
Marvel masih diam, ia pun bingung memikirkan Jawaban atas pertanyaan Sam.
"Nggak" ucapnya singkat tanpa menghadap Sam."Kita itu udah sahabatan dari jaman orok, gue tau sifat Lo gimana. Gapapa kalo Lo nggak mau ngomong, tapi kalo Lo mau cerita, gue siap jadi pendengar buat Lo" Sam kembali menatap Marvel yang diam melamun.
"Gue pergi" Sam melangkah ke arah pintu rooftop setelah menepuk singkat bahu Marvel.
Bukannya Marvel tak percaya kepada Sam, ia tentu sangat percaya. Lagipula mereka sudah kenal dari SD, menemaninya dalam masa masa sulit nya juga menambahkan kepercayaan nya pada Sam. Namun ia hanya binggung bagaimana menjelaskan nya yang bahkan dirinya sendiri hampir gila memikirkan ada apa dengan dirinya sendiri.
"ARA CANGTIPPPP" cempreng Jeje memasuki kelas, Ara yang mendengar hanya menggeram kesal melihat tingkah sahabatnya yang kelewat kalem.
"Berisik tau ngak ke, kalo ngomong tuh pelan pelan aja ga perlu teriak. Lagian Lo tu manusia apa orang utan sih" kesal Ara, dan Jeje hanya cengengesan melihat setan Galak didepannya.
"Nyontek tugas dong Ra" ucap lembut Jeje, dasar pasti ada maunya!
"Nggak, nyontek aja zura" tolak Ara menutup bukunya, takut takut direbut ratu drama.
"Ah elah, pelit amat lu dasar. Kuburan Lo sempit tau rasa!" Kesal balik Jeje. Mana yang namanya teman?, Nyontek tugas aja pelit amat.
"Ntar gue beli apartemen" cuek Ara yang tak terlalu menanggapi makian Jeje. Jeje kalo di balas pake mulut panjang lebar juga, yang ada kupingnya yang meletus karena suara Jeje itu super cempreng!
"Mana ada tolol, kuburan di apartemen"
Tuh kan udah cempreng lagi."Diem deh je, mau gue tendang lu" ancam zura tak main main. Dengan tangan yang mengepal dan berada di depan wajah Jeje.
"Iya maap" cicit Jeje pelan. Sungguh ia takut ketika zura sudah marah. Karena zura itu pemegang sabuk hitam, Jeje yang tidak bisa bela diri lebih baik mengamankan dirinya dari pada kena batunya. Bahkan pernah kejadian dimana zura sudah benar-benar marah sampai sampai meninju nya, ya walaupun nggak keras keras amat. Tapi tetap saja menimbulkan trauma karena itu pertama kalinya.
Gimana part kali ini?, Dikit kan?
Hehe
Tenanggg ini belum sampai konflik utama kok, biar ga tegang tegang amat lah~~~Pantengin terus yaa, and big thanks udah mau baca....
Jangan lupa vote and komen ❤️
Zee💜✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SEI STARK
Teen FictionZarroletta azzura claudy. Sosok gadis yang terkenal cuek, to the poin, jago bela diri, serta sosok yang tak suka diatur. Namun siapa yang tau bahwa gadis itu menyimpan ribuan luka di masa lalu kelamnya. Dan inilah kisahnya. Nb: SEI STARK diambil dar...