Happy reading
"Bagaimana?"
Mark atau dokter Mark yang baru masuk keruangan rawat inap Jisung memutar bola matanya malas
Mark dan Minho teman semasa kuliah dulu, mereka cukup dekat tapi setelah berkutat dengan bidang masing-masing mereka jadi jarang bertemu
"Ini hasilnya"
Minho berdecak, "cukup beri tau padaku saja!"
"Kekasihmu hamil, usianya baru menginjak tiga minggu"
Ha? Tunggu? Kerja otak Minho sepertinya sedikit melambat, Jisung hamil?
HAMIL!!??
Minho mengusap wajahnya kasar, dia terkejut. Kemudian tak lama senyum bodoh itu ia tampilkan membuat Mark yang disampingnya bergidik ngeri
"Kau sehat?"
Wajah Minho kembali datar, dokter yang sialnya temannya ini membuat moodnya buruk dalam sekejap tapi tidak dirinya tetap bahagia tentu saja!
"Tapi bayi didalam perut kekasihmu sedikit aneh"
Minho menatap fokus Mark meminta penjelasan, "Aneh?"
Mark mengangguk merapikan stetoskop yang menggantung dilehernya untuk ia masukkan kedalam saku jas dokternya
"Ya aneh, bayimu seperti menyedot darah ibunya"
Deg!
"Apa itu berbahaya?"
Mark kembali mengangguk, "jika itu terus berlanjut kekasihmu akan kehabisan darah dan meninggal bahkan bisa jadi bayimu belum lahir didunia"
Apa? Minho tiba-tiba serius tidak bisa berfikir, Tidak mungkin!
Menoleh pada Jisung yang masih menutup mata, mata Minho berkaca-kaca
Kembali menatap Mark, "Apa tidak ada cara?"
Beberapa detik lalu ia baru saja mendengar bahwa ia dan Jisung akan memiliki buah hati
Lalu tak lama kabar seperti itu menampar dirinya, membuat persendiannya lemas seketika
Mark menggeleng, "cara satu-satunya adalah mengangkat janinnya"
Minho frustasi, mengusap pipinya yang tiba-tiba mengalir air mata
Menggenggam tangan kekasihnya yang agak dingin, mengecupnya singkat
"Tunggu aku diruanganmu"
Tidak! Dia tidak rela jika Jisung pergi meninggalkannya
"Apa kau tidak mendiskusikan tentang ini pada kekasihmu dulu! Jangan bodoh Ho!"
"Ku bilang tunggu diruanganmu" jawab Minho dingin
Mark akhirnya mengalah memilih pergi dari rawat inap Jisung, Minho menatap wajah Jisung dimulai dari kelopak matanya hidungnya lalu turun ke bibirnya
Minho berdiri mengecup kening malaikat manisnya lalu akan beranjak sebelum sebuah tangan kecil menghentikan pergerakannya
Minho menoleh Jisung membuka matanya dan tiba-tiba menangis
"Sayang apa kau sudah bangun? Apa ada yang sakit? Bagian mana yang sakit?" Tanya Minho
Jisung menggeleng dirinya menatap manik mata kekasihnya, "M-minho jangan bunuh bayi k-kita"
Deg!
Apa Jisung mendengar pembicaraan mereka?
Jisung menatap Minho, tangannya ia bawa ke atas perutnya untuk ia usap
Minho mengusap wajahnya kasar, "Hannie aku tidak bisa kehilanganmu!"
Kembali menggenggam tangan kekasihnya ia menunduk menahan air matanya yang sedari tadi ia bendung
"Aku mencintaimu" isakan tangis itu akhirnya tidak bisa Minho tahan
Untuk pertama kali seorang Bang Minho menangis, bahunya bergetar wajahnya terus menunduk bibir bawahnya ia gigit
Jisung menangis mengangkat kausnya agar perutnya yang sedikit menonjol terekspos
Menggenggam tangan Minho lalu menuntunnya menuju atas perutnya dimana didalamnya ada kehidupan kecil
Deg!
Minho mendongak, menatap tangannya yang bergetar diatas perut Jisung lalu menatap manik mata kekasihnya yang berkaca-kaca
"Dia belum lahir belum merasakan kehidupan dunia, ku mohon jangan membunuhnya"
"Pasti ada cara lain"
"Aku tidak papa, aku kuat sungguh"
"Minho"
"Aku juga mencintaimu"
"Jadi kita besarkan bayi ini bersama ya"
Minho memeluk Jisung kepalanya ia taruh dipundak kekasihnya yang bergetar karena tangis
Demi apapun Minho tidak tau harus berbuat apa
"Aku tidak bisa kehilanganmu" gumam Minho
Jisung mengusap rambut tebal kekasihnya yang sedikit kusut
"Aku tak apa sungguh, aku baik-baik saja"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sucking II Minsung
Fantasía"Kau itu milikku, jadi jangan mencoba untuk kabur dari hadapanku!" -Minho "Kau itu sebenarnya makhluk apa?"- Jisung 17+ bxb, Mpreg Start=280221 End =290321