Bersambut

1.5K 142 21
                                    

Bersambut..

.
.

Sejak saat di mana Wang Yibo mengajak Xiao Zhan makan hingga saat ini mereka tak saling bertukar kabar.

Wang Yibo fokus dengan segala laporan yang di berikan Jackson dan Xiao Zhan yang fokus dengan Misi terakhir nya.

Bahkan kini dia sudah berada di Desa. Tempat di mana dia tinggal selama Lima tahun ini.

Terlihat juga Gu Jiacheng dan Chen Zexi yang kini sudah kembali dari misi mereka di Brazil dan Eropa.

Xiao Zhan sendiri saat ini sedang menyiapkan Sniper nya yang sudah berdebu. Dia dengan hati-hati membersihkan debu-debu dari sana dan merakit kembali satu persatu Sniper nya hingga menjadi sempurna.

" Berapa hari lagi?. " tanya Gu Jiacheng sambil menghisap rokok nya.

" Hanya tersisa tiga hari lagi.. " jawab Xiao Zhan cuek.

" Lalu setelah itu apa yang akan kau lakukan?.. "

Pertanyaan dari Chen Zexi membuat Xiao Zhan tersenyum kecil. Dia menatap patung malaikat bersayap yang di berikan Ayah nya tempo hari.

Chen Zexi dan Gu Jiacheng menatap Xiao Zhan dengan pandangan yang berbeda-beda. Sementara Xiao Zhan yang di tatap hanya menunjukkan gelagat sama ya itu menatap patung Malaikat itu.

" Kau akan melakukan itu?.. "

" Iya, lagi pula aku muak dengan semua ini.. "

" Fuck! Jangan bercanda sialan! Kau tidak bisa melakukan hal itu!. "

" Bisa, Chen. Aku selalu bisa melakukan semua hal yang aku mau. Aku punya kendali penuh atas diri ku sendiri, jadi jangan cemas.."

" Bagai mana jika dia mengetahui ini?! Kau bisa mati Zhan!. "

Xiao Zhan tersenyum simpul.." Sejak awal aku memang sudah mati, kau saja yang tak tau.. " setelah mengatakan itu Xiao Zhan bangkit dari duduk nya dan bersiap pergi.

Namun tiba-tiba tubuh nya limbung dan dia pun jatuh tak sadarkan diri.

Chen dan Gu yang panik pun langsung membawa Xiao Zhan kerumah sakit khusus yang ada di Desa kecil itu..

Kepanikan itu semakin menjadi - jadi saat Xiao Zhan terbatuk-batuk dengan darah yang ikut keluar dari dalam mulut nya.

Sementara saat ini, di tempat Wang Yibo. Dia baru saja mendapatkan sebuah rekaman kecil tentang percakapan Xujia dan Ayah nya Tuan Xiao Tang.

Di dalam rekaman itu mereka membahas banyak hal. Namun tak ada satupun dari pembahasan mereka yang menjurus kearah permasalahan lima tahun yang lalu.

Rasa kesal dan frustasi pun kembali menghantui Wang Yibo. Dia kalap, dia pun membanting Laptop itu dan membuang segala barang yang ada di sana. Dia menghancurkan seisi ruangan dengan membabi buta.

Dia bahkan menghancurkan kursi yang ada di sana menggunakan pemukul bola Baseball yang dia simpan. Sampai-sampai tangan nya menjadi terluka saat dia terlalu keras mengayunkan tongkat itu.

Dan..

BRAK!.

BRUK!

" ARGHHHH BRENGSEK! XIAO ZHAN BRENGSEK! HARUS NYA SEJAK AWAL KAU TAK PERLU DATANG KEDALAM HIDUPKU! AAARHHHH!!.. "

Sangat terlihat jika dia begitu frustasi dengan segala nya. Dia sudah sangat muak dengan segala tetek bengek nya.

Dia ingin berhenti..

Ingin menyerah..

Ingin berteriak lebih keras lagi dan lagi. Sebab dia, pada akhirnya merasa ragu jika Xiao Zhan benar-benar seorang pelaku. Karna hati dan ego nya tidak sama.

Hati nya mengatakan jika Xiao Zhan tak bersalah. Tapi Ego nya mengatakan yang sebaliknya. Dia bingung, apa yang harus dia lakukan....

Kini dia mulai menginginkan Xiao Zhan lagi! Dia ingin senyuman pria itu! Dia ingin candaan pria itu, suara tawa nya dan segala yang dia punya.

Dia bahkan tidak perduli dengan kebenaran yang ada di hadapan nya. Bahwa Xiao Zhan membunuh orang tua nya.

Meski begitu dia tak benar-benar bisa melakukan nya. Karna beban dendam dan janji yang dia ucapkan kepada Orang Tua nya lah yang membuat segala nya menjadi sulit.

Dia terikat janji.

Dan hati nya masih terjerat cinta.

Dia mencintai Xiao Zhan melebihi apa pun. Selama lima tahun ini dia terus saja mencari dan mencari. Namun dia tak pernah menemukan sosok nya.

Dia pasrah saat itu.

Dia menyerah saat itu.

Dia bahkan hampir menghambisi diri nya sendiri jika tidak di tahan oleh Ayah nya dulu. Karna dia merasa buruk dengan sikapnya.

Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia hanya bersikap selayak nya anak. Dia bersikap bagai mana seharusnya. Sehingga dia lupa bahwa dia telah menyakiti Xiao Zhan melebihi apa pun.

Dan saat dia bertemu dengan Xiao Zhan untuk pertama kali nya saat itu dia pun terkejut.

Orang yang sempurna, yang memiliki pesona bagus. Tata krama yang baik dan selalu tampil sempurna saat itu malah kelihatan lusuh.

Wajah pucat, tubuh nya yang kurus dan kantung mata yang sangat terlihat. Dia sedih melihat kondisi Xiao Zhan yang semperti itu.

Hingga pada akhirnya dia lebih gemar pergi dari Apartment nya saat dia mengurung Xiao Zhan di sana dulu.

Sebab, saat itu dia sedang duduk di depan pintu apartment sambil menangis. Dia menangisi Xiao Zhan yang sangat berbeda. Dia sakit melihat Xiao Zhan yang seperti itu. Xiao Zhan benar-benar menjadi seorang pecandu.

Dan saat dia tau bahwa Xiao Zhan menderita kanker paru-paru dia pun mulai mencari pendonor yang cocok untuk Xiao Zhan.

Dia mulai mencari organ - organ orang lain yang sekira nta cocok dengan Xiao Zhan. Dia bahkan tak perduli tentang apa-apun lagi.

Jika dengan menjadi seorang pembunuh dia bisa membantu menyembuhkan Xiao Zhan, maka itupun akan dia lakukan.

" Permisi. "

Wang Yibo menyeka keringat dari dahi nya dan menatap pegawai nya malas-malasan.

"  Tuan muda Xujia ada di sini Pak.. "

Xujia..

Xiao Xujia..

Adik dari Xiao Zhan..

Sesaat Wang Yibo merasa merasa dejavu. Dokter Tian bilang pendonor itu harus dari pihak keluarga nya. Dan itu arti nya Xiao Xujia bisa membantu Xiao Zhan kan?.

Pasti bisa, karna sudah jelas jika Xiao Xujia adalah adik Xiao Zhan.

" Suruh dia menunggu lima menit lagi.. "

" Baik Tuan.."

Setelah pegawai itu pergi Wang Yibo pun tersenyum kecil. Dia bangkit dari duduk nya dan meninggalkan ruangan yang berantakan. Dia berjalan dengan santai seolah-olah kejadian tadi tak pernah ada.

.
.
==========

Cerita ini sudah selesai saya kerjakan. Dan bila tidak sabar menunggu kalian bisa membeli PDf nya. Jika berminat langsung Dm saja saya lewat Wa. 0895603063331.

[MxM] Kesalahan Takdir [YiZhan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang